kufah

Nama dan nasab beliau rahimahullah

Beliau adalah Ali bin Hamzah bin Abdullah bin Bahman bin Fairuz Al-Asadi, dia keturunan Persia yang tinggal di Irak, ini sebagaimana yang di katakan Abu Bakar bin Abi Dawud as-Sijistani, Abu Hassan al-Kisai adalah Imam para qori di negri Kufah setelah Hamza Al-Zayat.

Perjalannya dalam menuntut ilmu

Beliau belajar qiro’ah (bacaan secara rinci) kepada iman Hamzah sebanyak empat kali, yang mana pembelajaran tersebut merupakan sandaran bagi beliau. Beliau juga belajar kepada Muhammad bin Abi Layla dan Isa bin Umar al-Hamdani. al-Kisai meriwayatkan surat-surat dari Abu Bakar bin ‘iyasy, Ismail, Yakub yang mana keduanya adalah putra Jafar, beliau juga meriwayatkan dari Nafi, akan tetapi bacaan yang di nisbatkan kepadanya (al-Kisai) dari Nafi’ tidak benar, sebagaimana yang dinyatakan oleh Hudhali. Kemudian beliau pergi ke Bashrah dan belajar bahasa dari al-khail.

Perjalanannya dalam mendakwahkan ilmu 

semasa hidupnya ia terkenal sebagai seorang yang sangat mengerti tentang Qiraat hingga dijadikan imam. Ia mempunyai banyak murid, ketika mengajar ia duduk di kursi dan membaca Quran dari awal hingga akhir, sedangkan murid-muridnya tekun mendengarkan. Imam al-Kisa-i juga terkenal sebagai orang yang menguasai ilmu tata bahasa arab terutama ilmu nahwu.
Banyak para ulama yang meriwayatkan (balajar) qiro’ah (bacaan)dari Imam al-Kisai, dan mereka yang belajar tersebut terbagi menjadi dua kelompok, yaitu:
Yang banyak periwayatannya : Seperti Ibrahim Bin Zadzan, Ibrahim bin Aharsisy dan Ahmad bin Jubair, Ahmad bin Abi Suraij dan Hafsh bin Umar ad-Daury, Abdul Rahman bin wafid dan Abdullah bin Ahmad bin Dzakwan – Rawi bin Amir -, Isa bin Sulaiman, Fadhlu bin Ibrahim, Abu ‘Ubaida al-Qasim bin Salam, al-Laits bin Khalid, Yahya bin Adam, Yahya bin Ziyad al-khawarizmy dan selain mereka.
Yang sedikit periwayatannya: Ishaq bin Israel, Hajib bin al-Walid, Hajjaj bin Yusuf Ibnu Qutaiba, Halaf bin Hisyam al-Zary – Imam -, Zakharia bin Yahya al-Anmathi, Abu Haywah Syuraih bin Yazid, Mohammed bin Yazid Al Rifai, Yahya bin Ziyad al-Faroi, Yakub Aldourgui dan Yakub Hadrami.

Pujian Para Ulama Kepadanya 

Imam Ahmad bin Hanbal dan Yahya bin Mu’in juga meriwayatkan dari al-Kisai, dia berkata: “Tidaklah aku melihat dengan dua mata kepalaku, seorang yang paling benar bahasanya dari al-Kisai”

Syafi’i rahimahullah berkata: “Siapa yang ingin mendalami ilmu Nahwu hendaknya ia berguru kepada al-Kisai.”

Al-Fadl bin Syadzan: “Setelah al-Kisai belajar kepada imam Hamza, ia pergi ke Arab Badui dan ia menyaksikan (kehidupan dan tata bahasa mereka -red) dan tinggal bersama mereka sehingga ia menjadi bagian dari mereka, setelah waktu berlalu jadilah ia seorang yang pandai dalam bidang bahasa.”
Para ulama berselisih pendapat tentang penamaan al-Kisai, diriwayatkan bahwa dia di tanya tentang hal tersebut, maka dia menjawab; “karena aku berihram dengan satu helai pakaian”

Karya tulisnya

1. كتاب “معاني القرآن” , kitab makna-makna al-Qur an

2. كتاب “القراءات , kitab qira’at

3. كتاباً في النحو, kitab Nahwu

4. كتاب “الهجاء, kitab tentang hija (ejekan), dan masih banyak kitab-kitabnya yang lain.

Wafat beliau

Para ulama berbeda pendapat tentang wafat al-Kisai, namun yang pendapat yang kuat adalah pada tahun 189 H.

[Sumber: Lihat http://www.semanoor.com.sa/beta/quran/alam/apages/86.htm]