Haji3JAKARTA,- Rasa gembira mendatangi setiap muslim yang akan menunaikan ibadah haji. Hal itu wajar terjadi, mengingat ibadah tersebut belum tentu bisa dilakukan oleh setiap muslim karena harus memenuhi kriteria mampu, baik dari sisi finansial maupun tenaga, dan untuk perempuan harus disertai mahram.

Tersiar kabar mengejutkan, setelah menunggu sekian tahun, calon jamaah haji yang dijanjikan berangkat tahun ini belum tentu bisa menjalankan ibadah rukun Islam kelima itu karena pemerintah Arab Saudi mengurangi kuota jamaah haji disetiap negara hingga 20 persen.

Menteri Agama, Suryadarma Ali, mengumumkan bahwa Pemerintah Arab Saudi mengurangi kuota jamaah haji Indonesia 2013 sebesar 20 persen atau 42.200 orang, sehingga jamaah haji yang bisa berangkat ke tanah suci pada 2013 turun dari 211.000 jamaah menjadi 168.800 jamaah.

“Kami mengimbau kepada calon jamaah haji yang telah melunasi dan mendapat porsi haji 2013 yang berjumlah 180.000 orang bersabar menunggu kebijakan Kemenag setelah pembahasan dengan pihak pemerintah Saudi, beri kami waktu dua minggu,” kata Menag Suryadarma Ali, di Jakarta, Rabu (12/6), seperti dilansir Antara News.

Namun kepada calon jamaah haji yang kemungkinan akan terkena kebijakan Pemerintah Saudi sehingga tak jadi berangkat, pihaknya menjamin kepastian mereka untuk mendapat alokasi kota keberangkatannya pada 2014 tanpa dikenakan biaya tambahan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) bila terjadi selisih lebih.

“Menteri Agama atas nama pemerintah Indonesia akan segera membahas langsung dan upaya diplomasi dengan pemerintah kerajaan Arab Saudi, khususnya dengan Menteri Hajinya dan pihak terkait mengenai kebijakan ini serta memohon dispensasi,” katanya.

Kebijakan pemerintah Arab Saudi itu berdasarkan surat Kementerian Haji Arab Saudi pada Kamis 6 Juni 2013 yang menyebut penyebab pengurangan itu adalah keterlambatan penyelesaian rehabilitasi Masjidil Haram dan demi menjamin keselamatan jamaah haji.

Pemerintah Arab Saudi tidak hanya mengurangi kuota jamaah haji Indonesia saja, ujarnya, tetapi kuota haji seluruh negara pengirim jamaah haji di dunia, yakni sebesar 20 persen dari kuota dasar sesuai kesepakatan negara Organisasi Konferensi Islam (OKI)

“Keterlambatan rehabilitasi Masjidil Haram berakibat pada berkurangnya kapasitas daya tampng tempat tawaf yang semula dapat menampung jamaah sebanyak 48.000 jamaah per jam jadi tinggal 22.000 jamaah per jam,” katanya.

Menteri mengatakan, pengurangan kuota haji akan diberlakukan secara proporsional untuk semua provinsi namun lebih diutamakan kepada jamaah yang masih muda agar memberi kesempatan kepada jamaah yang sudah berusia lanjut lebih dulu.

[Sumber: www.gemaislam.com]