perdamaianBRUSSELS – Wakil Perdana Menteri dan Menteri Urusan Luar Negeri Belgia, Didier Reynders menyeru, Israel dan Palestina agar mengemban tanggung jawab dan tetap memusatkan perhatian pada pembicaraan perdamaian.

Reynders mengatakan ia “sangat prihatin” oleh perkembangan baru-baru ini, yang bisa membahayakan kelanjutan proses perdamaian antara Israel dan Palestina di luar tenggat asli pada 29 April 2014, kata satu pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian itu, Ahad.

“Perundingan tetap menjadi cara terbaik untuk mencapai kesepakatan akhir mengenai semua masalah status akhir,” Menteri Belgia itu menekankan, sebagaimana diberitakan Xinhua.

Menurut dia, setiap orang mesti menahan diri dari setiap tindakan yang mungkin merusak kepercayaan antar-pihak dan membahayakan kelangsungan hidup penyelesaian dua-negara.

Reynders juga menyerukan diberikannya dukungan Eropa bagi perujukan antar-Palestina di belakang kepemimpinan kokoh Presiden Palestina Mahmoud Abbas dengan landasan prinsip yang ditetapkan dalam pidatonya pada 4 Mei 2011.

Pemerintah Israel, Kamis (24/4), mengumumkan Israel telah memutuskan takkan melakukan perundingan dengan Pemerintah Palestina yang akan mencakup Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS), setelah kesepakatan persatuan ditandatangani oleh Fatah dan HAMAS pada Rabu (23/4). (antaranews)