buah imanIman Bagai Pohon Yang Banyak Buahnya

Allah mempermisalkan iman bak sebuah pohon yang indah, mempunyai akar yang menancap kuat ke bumi, tumbuh kembang dengan baik dan selalu menghasilkan begitu banyak buah nan manis. Allah berfirman:

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ (24) تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَا وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ (25)

Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit. Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Rabbnya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.”(QS. Ibrahim: 24-25)

Dan pohon ini berbeda-beda tingkatannya dalam hati seorang mukmin, hal itu sesuai dengan kesungguhannya dalam ilmu dan amal. Seorang mukmin yang diberi taufiq oleh Allah, dia akan berusaha mengetahui sifat-sifat iman, sebab-sebabnya, pokok dan cabang-cabang, dan buah manis yang dihasilkannya, serta berusaha pula untuk mewujudkannya dalam dirinya.

Buah Manis Iman

Iman yang benar, mempunyai banyak buah yang dapat dipetik di dunia dan akhirat, sedangkan buahnya tidak terhingga jumlahnya, yang pasti semua kebaikan di dunia dan akhirat adalah buah manis dari iman. Dan di antara sekian banyak buah manis iman adalah:

1.Menggapai kecintaan Allah
Allah berfirman:

أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (62) الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ (63)

“Ingatlah, Sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.” (QS. Yunus: 62-63)

Dua ayat di atas menunjukkan bahwa seseorang dapat meraih cinta Allah (derajat kewalian) karena buah iman yang benar.

2.Meraih ridha Allah dan surga.
Allah berfirman:

وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ (71) وَعَدَ اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ وَرِضْوَانٌ مِنَ اللَّهِ أَكْبَرُ ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (72)

“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin, lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga ‘Adn. Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar.” (QS. At-Taubah: 71-72)

Mereka dapat meraih ridha Rabb mereka karena keimanannya, yang mereka sempurnakan untuk diri mereka sendiri dan juga untuk orang lain dengan cara amar ma’ruf nahi munkar.

3.Menghalangi pelakunya dari neraka bila mana keimanannya sempurna, dan Menghalangi pelakunya kekal di dalam neraka bila mana keimanannya kurang sempurna.

Barang siapa yang beriman, menjalankan ketaatan dan menjauhi segala kemaksiatan, maka haram baginya neraka. Rasulullah bersabda:

وَلَا يَدْخُلُ النَّارَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ إِيمَانٍ

“Dan tidak masuk neraka seseorang yang di dalam hatinya terdapat iman seberat biji sawi.” (HR. At-Tirmidzi no. 1999, dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam at-Ta’liqatul hisan ‘Ala Shahih Ibni Hibban no. 5442)

Imam at-Tirmidzi mengatakan, “Sebagian ahli ilmu mengatakan, maksudnya adalah dia tidak dikekalkan di dalam neraka.”

4.Mendatangkan pertolongan Allah dan menjauhkan pelakunya dari segala kesulitan.
Allah berfirman:

إِنَّ اللَّهَ يُدَافِعُ عَنِ الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ خَوَّانٍ كَفُورٍ

“Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya Allah tidak menyukai tiap-tiap orang yang berkhianat lagi mengingkari nikmat.” (QS. Al-Hajj: 38)

Syaikh as-Sa’di berkata, “Allah akan membela mereka (yang mempunyai iman) dari segala yang dibenci, dan membela mereka dari keburukan setan dari kalangan manusia dan setan dari kalangan jin.”

5.Membuahkan kehidupan yang baik di dunia dan akhirat.
Allah berfirman:

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl: 97)

Dan termasuk buah manis iman adalah ia sebagai penyempurna dan pondasi diterimanya amal, Allah akan memberikan hidayah kepada siapa yang mempunyai iman menuju jalan yang lurus, Allah akan mencintainya dan menjadikan para makhluk-Nya cinta kepadanya, Allah akan mengangkat derajat seseorang yang mempunyai iman di dunia dan akhirat, dan masih banyak lagi buah manis iman lainnya.

Wahai saudaraku seiman, semoga setelah mengetahui beberapa buah iman kita semakin semangat dalam menjaga keimanan kita dengan sebaik-sebaiknya, hingga meninggal dalam keadaan beriman (khusnul khatimah). Amiin.

Referensi
1.At-Taudhih wal Bayan Li Syajaratil Iman, Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di.
2.Al-Jami’ ash Shahih Sunan at-Tirmidzi, Muhammad bin ‘Isa Abu ‘isa at Tirmidzi as Sulami
3.At-Ta’liqatul Hisan ‘Ala Shahih Ibni Hibban, Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani.