Retak Karena Maksiat

Berkata sebagian salaf, “Tidaklah aku bermaksiat kepada Allah, melainkan aku dapati (pengaruh jeleknya) nampak dari akhlak istri dan hewan tungganganku.”( Al-Jawab al-Kafi, Ibnu al-Qayyim, hal. 98).

Jika kita renungkan perkataan di atas, maka kita akan dapatkan sebuah kesimpulan yang menakjubkan, bahwasanya percekcokkan dan perceraian yang terjadi dalam sebuah rumah tangga ternyata disebabkan oleh maksiat. Baik maksiat tersebut berasal dari salah satu pasangan, ataupun kedua-duanya sekaligus.

 

Amal Shalih Pengebat Cinta

Sebagaimana maksiat mampu memotong ikatan rumah tangga yang kuat, amal shalih pun mampu mengebat hati yang tersekat. Amal shalih laiknya warna cerah yang meronakan berkah keharmonisan, di atas dinding-dinding rumah tangga yang mulai pudar dan lumutan.

Beragam amal shalih pun dapat dipilih guna mengharmoniskan dinamika kehidupan rumah tangga, salah satunya ialah dengan Al-Qur’an. Bagaimana kiat-kiat memilin cinta yang kuat dalam satu atap rumah tangga dengan Al-Qur’an? Berikut uraian singkatnya.

 

Dari Al-Qur’an Cintaku Berawal

Saat harta tidak lagi berbicara, Al-Qur’an pun datang dengan keberkahannya. Seorang pemuda yang hanya memiliki satu helai sarung itu pun dinikahkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dengan mahar hafalan Al-Qur’an.

Beliau bersabda,

اذْهَبْ، فَقَدْ مَلَّكْتُكَهَا بِمَا مَعَكَ مِنَ الْقُرْآنِ

Pergilah. Sesungguhnya aku telah menikahkannya dengan dirimu, dengan mahar hafalan Al-Qur’an yang engkau miliki.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Benih cintanya pun mulai mekar dari semaian Al-Qur’an. Bukan tidak mungkin, kalau sahabat keluarga sakinah pun juga mampu menyemai benih cinta pasangannya dengan Al-Qur’an.

 

Semushaf Berdua

Banyak mushaf yang telah anda koleksi, namun satu mushaf yang anda gunakan berdua dengan pasangan, lebih menampakkan aura keromantisan. Tahukah anda, apa yang dimaksud semushaf berdua?

1. Mengajarkan Al-Qur’an

Idealnya seorang suami menjadi panutan dalam setiap kebaikan. Dalam tilawah Al-Qur’an pun juga demikian. Jika dinilai bacaan seorang istri kurang memadai dari sisi tajwid dan ejaan. Ajarkanlah, itu ladang keberkahan.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda:

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ

“Sebaik-baik kalian, ialah mereka yang belajar al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Al-Bukhari).

Maka sebaik-baik rumah tangga, ialah rumah tangga yang diisi dengan nuansa cinta Al-Qur’an, yakni dengan mempelajarinya atau mengajarkannya satu sama lain.

2. Saling Menyimak Hafalan

Satu mushaf bergantian, namun kali ini bertolak dari saling menyimak hafalan. Dan sudah seyogyanya bagi setiap pasutri untuk tolong menolong di dalam kebaikan.

Khususkan satu waktu dalam sehari, atau beberapa kali dalam seminggu, untuk saling menyimak hafalan Al-Qur’an. Adapun untuk hafalan itu sendiri maka menyesuaikan keadaan. Bisa bangun satu jam sebelum Subuh untuk hafalan, setiap hari libur kerja, atau waktu khusus yang menurut anda hening dan pas untuk hafalan.

Poin ini penulis anjurkan bagi mereka yang mampu membaca Al-Qur’an dengan tajwid yang benar. Adapun mereka yang belum lancar bacaannya, keliru panjang pendeknya, maka penulis anjurkan untuk membenarkan bacaannya terlebih dahulu.

3. Merenungi Bersama

Al-Qur’an diturunkan untuk dibaca, dipahami dan diamalkan. Mentadaburi Al-Qur’an pun menjadi salah satu wasilah bagi seorang hamba untuk memahami kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala, kemudian mengamalkannya.

Untuk mentadaburi ayat-ayat Al-Qur’an bacalah kitab-kitab tafsir bersama pasangan anda. Sudah banyak kitab-kitab tafsir para ulama yang diterjemahkan, semisal Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir as-Sa’di dan lain-lain.

Jika keluarga lain lebih memilih tontonan yang tidak bermanfaat sebagai hiburan. Kenapa keluarga sakinah muslim tidak menjadikan bacaan tafsir kisah-kisah umat terdahulu sebagai hiburan. Bukankah hal tersebut lebih menambah iman, ilmu dan wawasan? Terlebih lagi jika aktivitas di atas dilakukan bersama pasangan tercinta, dijamin menambah keromantisan.

 

Berhiaskan Lantunan Al-Qur’an

Kuburan identik dengan suasana sunyi dan menyeramkan. Sudikah rumah tangga anda disamakan dengan kuburan? Tentu anda tidak sudi.

Namun jika lantunan Al-Qur’an tidak pernah terdengar sayup-sayupnya di bawah atap rumah tangga anda, maka maaf jika saya katakan rumah tangga anda menyeramkan, rumah tangga anda adalah kuburan.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda:

لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنْ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ

“Jangan jadikan rumah kalian seperti kuburan. Sesungguhnya setan itu kocarkacir dari rumah yang dilantunkan padanya surat al-Baqarah.” (HR. Muslim, at-Tirmidzi dan Ahmad).

Penyebab cekcok dan perceraian itu maksiat. Maksiat dipicu oleh setan. Rumah yang kosong dari bacaan Al-Qur’an banyak setannya. Rumah tangga yang banyak setannya rentan perceraian dan kenistaan. Anda tahu kalau setan yang paling top ialah setan yang mampu menceraikan sepasang suami istri? Jika belum tahu simaklah hadits berikut.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda:

إِنَّ إِبْلِيسَ يَضَعُ عَرْشَهُ عَلَى الْمَاءِ ثُمَّ يَبْعَثُ سَرَايَاهُ فَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَنْزِلَةً أَعْظَمُهُمْ فِتْنَةً يَجِيءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُولُ فَعَلْتُ كَذَا وَكَذَا فَيَقُولُ مَا صَنَعْتَ شَيْئًا قَالَ ثُمَّ يَجِيءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُولُ مَا تَرَكْتُهُ حَتَّى فَرَّقْتُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ امْرَأَتِهِ قَالَ فَيُدْنِيهِ مِنْهُ وَيَقُولُ نِعْمَ أَنْتَ

“Sesungguhnya Iblis (laknatullah ‘alaihi) memancang singgasananya di atas air. Maka dia pun mengutus bala tentara setannya, (sehingga setelah mereka kembali) Iblis pun berusaha mendekatkan kedudukan mereka kepadanya sesuai dengan kadar kejahatan yang telah mereka lakukan. Salah seorang dari mereka berkata, “Aku telah melakukan kejahatan ini dan itu.” Maka dia menjawab, “Kamu belum melakukan apapun.” Kemudian datang seorang di antara mereka dan mengatakan, “Aku tidak pernah meninggalkan si fulan hingga dia bercerai dengan istrinya.” Maka Iblis pun mendekatkan dirinya kepadanya dan berkata, “Hebat kamu ini.” (HR. Muslim dan Ahmad).

 Oleh karenanya, hiasilah rumah tangga anda dengan lantunan Al-Qur’an, agar setan tidak betah bertahan. Dan sebaik-baik lantunan, ialah yang dilantunkan oleh para penghuni rumah tangga tersebut secara rutin. Adapun muratal, hanya dinyalakan sebagai selingan dari bacaan anda sekalian. Wallahu A’lam. (Abu Ukasyah Sapto B. Arisandi).