222Ali radhiyallahu ‘anhu berkata,: Kami pernah berada di dekat kuburan Baqi’ Al Ghorqad yang kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam  mendatangi kami, lalu Beliau duduk maka kami pun ikut duduk di dekat Beliau. Beliau membawa sebuah tongkat kecil yang dengan tongkat itu Beliau memukul-mukul permukaan tanah dan mengorek-ngoreknya seraya berkata: Tidak ada seorangpun dari kalian dan juga tak satupun jiwa yang bernafas melainkan telah ditentukan tempatnya di surga atau di neraka dan melainkan sudah ditentukan jalan sengsaranya atau bahagianya”.

Kemudian ada seorang yg berkata: “Wahai Rasulullah, dengan begitu apakah kita tak pasrah saja menunggu apa yg sudah ditentukan buat kita dan kita tak perlu beramal?, Karena barangsiapa diantara kita yg telah ditentukan sebagai orang yang bahagia, maka pasti dia sampai kepada amalan orang yang bahagia, sebaliknya siapa diantara kita yang telah ditentukan sebagai orang yang sengsara maka pasti dia akan sampai kepada amalan orang yang sengsara.

Maka Beliau bersabda: “(Tidak begitu), akan tetapi siapa yang telah ditetapkan sebagai orang yang bahagia, dia akan dimudahkan untuk beramal amalan orang yang bahagia dan sebaliknya orang yang telah ditetapkan sebagai orang yang akan sengsara maka dia pasti akan dimudahkan beramal amalan orang yang sengsara”.

Kemudian Beliau membaca firman Allah subhanahu wa ta’ala (QS Al-Lail: 5 – 10) yang artinya: (Adapun orang yg memberikan (hartanya di jalan Allah) & bertakwa serta membenarkan adanya pahala yg terbaik (syurga). maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup,  serta mendustakan pahala yang terbaik. maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar. (QS. Al-lail:5-10)

(HR: Muslim, Kitab : Takdir, Bab : Bagaimana penciptaan Adam dalam perut ibunya, No. Hadist : 4786)