Setelah terjadi debat yang sengit antara dokter gigi dengan salah satu pasiennya, dokter gigi tersebut keluar dari kamar prakteknya dengan keadaan marah. Lalu sekretarisnya bertanya kepadanya:”Apa yang terjadi? Apakah si pasien menolak membayar ongkos berobat?” Si dokter menjawab:”Bukan hanya menolak membayar ongkos, akan tetap dia juga menggigitku dengan gigi buatan yang aku buat untuknya.” (Ahlaa Ibtisaamat)