Doa-doa Pelebur Dosa (1)

Termasuk kasih sayang Allah kepada hamba-hambaNya adalah, “dileburnya dosa”. Betapa banyak dan sering kita-manusia, hambaNya- melakukan dosa dan kesalahan, namun Allah adalah Maha Pengampun. Dia berfirman,

نَبِّئْ عِبَادِي أَنِّي أَنَا الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa sesungguhnya Aku-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (Qs. al-Hijr : 49).  Maka, sudah sepatutnya seorang hamba memohon ampun kepadaNya.

Dia memberikan harapan akan diterimanya permohonan ampun, selagi ruh belum sampai ke tanggorokan. Rasulullah bersabda,

إِنَّ اللهَ تَعَالَى يَغْفِرُ لِعَبْدِهِ أَوْ يَقْبَلُ تَوْبَةَ عَبْدِهِ مَا لمَ ْيُغَرْغِرْ

Sesungguhnya Allah ta’ala akan memberikan ampun kepada hamba-hambaNya atau Dia akan menerima taubat hambaNya selagi ruh belum sampai di tenggorokan (HR. al-Hakim di dalam al-Mustadrak, no. 7659, Adz-Dzahabi di dalam at-Talkhiish berkata : Ini hadis Shahih).

Pembaca yang budiman,

Banyaknya kesalahan dan dosa  yang kita perbuat, mengharuskan kita untuk banyak dan sering pula berdoa meminta ampun kepadaNya, karena  doa dapat menjadi sarana dileburnya dosa. Nah, untuk itu, penulis akan menyebutkan beberapa contoh doa yang dengan izin Allah hal tersebut menjadi sarana dileburnya dosa.

Di dalam al-Qur’an dan Sunnah Nabi kita Muhammad banyak disebutkan contohnya, empat di antaranya dari al-Qur’an, yaitu :

Contoh yang Pertama

رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma’aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” (Qs. Al-Baqarah : 286)

Makna Doa

Janganlah Engkau hukum Kami, yakni, janganlah Engkau menyiksa kami.

Jika kami lupa atau kami tersalah, yakni, bila kami lupa terhadap sesuatu yang telah Engkau wajibkan atas kami atau bila kami berbuat salah dalam melakukan sesuatu dari apa yang engkau larang kami dari mengerjakannya.

Janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami, yakni, janganlah Engkau membebani kami amal-amal yang berat yang telah Engkau bebankan kepada orang-orang yang durhaka sebelum kami sebagai hukuman atas mereka.

Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya, yakni, janganlah Engkau membebani kami dengan beban-beban dan musibah-musibah yang kami tidak kuasa memikulnya.

Beri ma’aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami, yakni, hapuslah dosa-dosa kami, tutupilah aib-aib kami, berbuat baiklah kepada kami.

Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir, yakni, Engkau adalah pemegang urusan kami dan pengaturnya, tolonglah kami atas orang-orang yang mengingkari agamaMu, serta mendustakan Nabi-Mu Muhammad, jadikanlah akibat yang baik bagi kami atas mereka di dunia dan akhirat (at-Tafsir al-Muyassar, 1/299)

Ibnu Abbas  mengatakan, ketika turun ayat, yang artinya, “Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu”, sesuatu merasuk ke dalam hati-hati mereka karenanya. Maka, Nabi bersabda, ucapkanlah,’kami mendengar dan kami taat serta kami pasrah. (Perowi berkata) maka Allah pun melemparkan keimanan ke dalam hati mereka. Lalu Allah menurukan (firmannya, yang artinya) Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Allah berfirman, “ sungguh telah Aku lakukan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Allah berfirman, sungguh telah Aku lakukan. Beri ma’aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami. Allah berfirman, sungguh telah Aku lakukan. (HR. Muslim, no. 345)

Contoh yang Kedua

Contoh doa pelebur dosa yang lainnya adalah,

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

“Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”. (Qs. Ali Imran : 147)

Makna Doa

Ya Rabb kami, ampunilah dosa-dosa kami untuk kami (baik yang besar maupun yang kecil-pen) dan pelanggaran yang kami lakukan dalam perkara agama kami. Teguhkanlah kaki-kaki kami sehingga kami tidak gentar dalam berperang melawan musuh-musuh kami, dan berilah kami kemenangan atas orang-orang yang menginkari keesaan-Mu dan kenabian para nabi-Mu (at-Tafsir al-Muyassar, 1/446)

Contoh yang Ketiga

Contoh doa pelebur dosa yang lainnya adalah,

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.(Qs. al-A’raf : 23)

Ini adalah doa yang dipanjatkan oleh bapak kita Adam dan istrinya, Hawa. Kalimat-kalimat ini dipanjatkannya sebagai bentuk pertaubatan dan permohonan ampun kepada Rabbnya atas dosa yang telah dilakukannya.

Makna ungkapannya ini, yaitu : sungguh kami telah melakukan dosa yang engkau telah melarang kami darinya. Kami telah melakukan sesuatu yang membahayakan diri kami sendiri dengan mendekati sesuatu yang dapat menjerumuskan diri ke dalam kubangan dosa, sungguh kami telah melakukan sebab kerugian bila kemudian Engkau tidak mengampuni kami dengan menghapus bekas dosa dan dampak buruknya. Begitu pula jika Engkau tidak memberikan rahmat kepada kami dengan diterimanya pertaubatan yang kami lakukan dan  jika Engkau juga tidak memberikan penjagaan kepada kami dari terjerumus ke lembah dosa dan keselahan semisal yang telah kami lakukan. (Tafsir as-Sa’diy, 1/185).

Allah pun memberikan ampunan kepadanya, Allah berfirman,

  فَتَلَقَّى آدَمُ مِنْ رَبِّهِ كَلِمَاتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (Qs. al-Baqarah : 37).  Maka Allah menerima taubatnya, yakni, disebabkan kalimat-kalimat tersebut (yang dipanjatkannya). Sebagaimana ditunjukkan oleh huruf “Fa” (dalam kata, “  فَتَابَ “) (Adh-waul Bayan, 4/119)

Dalam ayat lain, Allah berfirman,

وَعَصَى آدَمُ رَبَّهُ فَغَوَى  ثُمَّ اجْتَبَاهُ رَبُّهُ فَتَابَ عَلَيْهِ وَهَدَى

Dan durhakalah Adam kepada rabbnya dan sesatlah ia. Kemudian rabbnya memilihnya maka Dia menerima taubatnya dan memberinya petunjuk (Qs. Thaha : 121-122)

Contoh yang Keempat

Contoh doa pelebur dosa yang lainnya adalah,

رَبَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ

“Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkau adalah pemberi rahmat yang paling baik (Qs. al-Mukminun : 109)

Ini adalah doa yang dipanjatkan oleh segolongan dari hamba-hamba Allah. Siapakah mereka yang dimasudkan di sini ?,  imam al-Baidhawi mengatakan, (mereka itu adalah) orang-orang yang beriman. Ada juga yang mengatakan, mereka itu adalah para Sahabat nabi. Ada juga yang mengatakan, mereka itu adalah ahlu Suffah (lihat, Tafsir al-Baidhawi,4/169). Mujahid mengatakan, mereka itu adalah Bilal, Khabab, Shuhaib dan selain mereka dari kalangan orang-orang yang lemah kaum muslimin, di mana Abu Jahal dan kroni-kroninya sering kali mengolok-olok mereka (Shafwatu at-Tafsir, 2/242, Tafsir al-Qurthubi, 12/154)). Ada juga yang mengatakan, “mereka itu adalah al-Muhajirun (orang-orang yang berhijrah) (Tafsir al-Jalalain, 1/455)

Nampaknya, Wallahu a’lam, apa yang dikatakan oleh imam al-Baidhawi bahwa mereka itu ialah orang-orang yang beriman, merupakan maksud umum dan dapat mewakili pendapat yang lainnya, karena para Sahabat nabi, seperti yang disebutkan oleh Mujahid ;  Bilal, Khabab, Shuhaib adalah orang-orang yang beriman, begitu pula halnya dengan “ahlu Suffah” dan “al-Muhajirun” mereka pun adalah orang-orang yang beriman.

Makna Doa

Makna doa ini adalah “ wahai Rabb kami ! kami telah beriman(kepadaMu, kepada RasulMu, dan kepada apa yang dibawanya dari sisiMu-pen) maka tutupilah dosa-dosa kami dan berilah kami rahmat, karena Engkau adalah sebaik-baik yang memberi kasih sayang (kepada orang yang ditimpa penderitaan, oleh sebab itu janganlah Engkau menyiksa kami dengan adzabMu yang pedih-pen) (at-Tafsir al-Muyassar, 6/196)

Faedah :

(Dalam doa mereka) mereka menggabungkan antara iman yang berkonsekwensi kepada amal shaleh, permohonan agar mendapatkan ampunan dan rahmat,  tawasul dengan sifat-sifat rububiyahNya, karuniaNya kepada mereka berupa iman dan berita akan luasnya rahamatNya, cakupan kebaikanNya yang menyeluruh, di mana di dalamnya terkandung sesuatu yang menunjukkan kepada ketundukan dan kekhusyu’an, dan betapa mereka sedemikian memelas kepada rabbnya, betapa mereka takut (akan siksaNya) dan sangat berharap (mendapatkan rahmatNya). Maka, mereka adalah para penghulu manusia dan orang-orang yang terbaik. (Tafsir as-Sa’di, 1/560)

Mereka pun yakin dengan janji rabbnya akan diijabahinya doa, Dia berfirman,

أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran (Qs.al-Baqarah : 186)

Mereka pun yakin bahwa Allah tidak akan pernah mengingkari janjiNya, karena Dia sendiri telah berfirman,

إِنَّ اللَّهَ لَا يُخْلِفُ الْمِيعَادَ

Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji (Qs.Ali Imran : 9)

Oleh karena itu, mereka dengan sunggguh-sungguh dan penuh keyakinan dalam memanjatkan doa.

Demikian, empat contoh doa dari al-Qur’an yang dengannya dosa seseorang akan dilebur oleh Allah. Contoh doa yang lainnya, insya Allah akan penulis sebutkan pada edisi mendatang. Akhirnya, semoga apa yang telah penulis sebutkan bermanfaat bagi kita semua. Aamiin (Redaksi)

Referensi :

  1. Adh-wa-ul Bayan, Muhammad al-Amin bin Muhammad al-Mukhtar asy-Syinqithi
  2. Al-Mustadrak ‘Ala ash-Shahihain, Muhammad bin Abdillah al-Hakim
  3. At-Tafsir al-Muyassar, Kumpulan Pakar Tafsir
  4. Shafwatu at-Tafsiir, Muhammad Ali ash-Shabuni
  5. Tafsir al-Baidhawi, imam al-Badhawi
  6. Tafsir al-Jalalain, Jalaludin as-Suyuti dan Jalaludin al-Muhalli
  7. Tafsir al-Qurthubi, Muhammad bin Muhammad al-Qurthubi
  8. Tafsir as-Sa’diy, Abdurrahman as-Sa’diy