Empat termasuk sunnah para rasul: Memakai wewangian, menikah, siwak dan khitan.

Empat, barangsiapa memilikinya maka Allah menyintai dan merahmatinya: Berbakti kepada bapak ibu, bersikap lembut kepada hamba sahaya, mengasuh anak yatim dan menolong orang lemah.

Empat tanda persaudaraan: Memaafkan sebelum diminta, berbaik sangka sebelum menuduh, menerima alasan sebelum menyalahkan dan memberikan kebaikan sebelum diminta.

Empat perkara membahagiakan dan empat menyengsarakan. Yang pertama adalah istri shalihah, rumah yang lapang, kendaraan yang nyaman dan tetangga yang baik. Yang kedua adalah sebaliknya.

Abdul Malik bin Marwan mengambil empat dan meninggalkan empat. Yang pertama adalah bila berbicara, dia berbicara dengan pembicaraan paling bagus, bila mendengar, dia mendengar dengan pendengaran paling bagus, bila diselisihi, dia mengambil cara paling baik, bila bertemu, dia menampakkan wajah paling sumringah. Yang kedua adalah tidak berbicara kepada orang berakhlak rendah, tidak berseteru dengan orang ngeyel, tidak berdebat dengan orang bodoh dan tidak berkawan dengan orang kurang waras.

Al-Hasan al-Bashri berkata, “Manakala Allah menurunkan Adam, Dia mewahyukan kepadanya, ‘Empat hal menjadi pokok pegangan bagimu dan anak-anakmu sesudahmu. Yang pertama untukKu, yang kedua untukmu, yang ketiga antara Aku denganmu dan yang keempat antara kamu dengan manusia. Yang untukKu, kamu menyembahKu dan tidak mempersekutukanKu dengan sesuatu. Yang untukmu adalah amalmu, Aku membalasnya saat kamu sangat memerlukannya. Yang antara Aku denganmu adalah atasmu doa dan atasku menjawab. Yang antara dirimu dengan manusia adalah kamu memperlakukan mereka sebagaimana kamu ingin mereka memperlakukanmu.”

Empat butuh empat: Kemuliaan memerlukan akhlak mulia, kabahagiaan memerlukan keamanan, kekerabatan memerlukan kecintaan dan akal memerlukan uji coba.

Empat tak pernah kekal: Harta haram, usaha tanpa perhitungan, rumah tanpa pengaturan dan berkawan dengan orang buruk.

Empat, barangsiapa meraihkannya, dia meraih kebaikan dunia dan akhirat: Istri yang suci, kawan yang setia, harta yang lapang dan amal shalih.

Empat, siapa memilikinya maka dia sempurna, siapa memiliki satu saja, dia menjadi tokoh kaumnya: Agama yang membimbing, akal yang meluruskan, kehormatan yang menjaga dan rasa malu yang menuntun.

Empat keburukan, lebih buruk lagi bila bersama empat: Bakhil saat kaya, kata-kata jorok pada wanita, dusta dari hakim, zhalim oleh pemimpin.

Empat, diucapkan oleh Ja’far bin Muhammad, jangan memandangnya kecil dan remeh: Agama, api, permusuhan dan penyakit.

Empat mewariskan kehinaan: Mengadu domba, dusta, gemar berhutang dan orang miskin.

Empat, doa mereka tak tertolak: Shaim hingga berbuka, pedzikir hingga berhenti, pemimpin adil dan orang yang teraniaya.

Empat selalu membutuhkan: Api membutuhkan kayu bakar, laut membutuhkan air, ajal membutuhkan arwah dan tamak membutuhkan harta.

Bahjatul Majalis, al-Hafizh Ibnu Abdul Bar.