ishlahBerbeda pendapat dan berselisih dalam rumah tangga adalah hal lumrah, mulai dari yang ringan, sedang hingga runcing, dan kunci utama mengatasinya adalah semangat ishlah, keinginan kuat berdamai, seruncing apapun pertikaian dan perselsihan, jika didasari dengan keinginan kuat untuk berdamai niscaya jalan perdamaian dan perbaikan tetap tebuka lebar, niscaya akan hadir solusi-solusi bijak sehingga pertikaian yang runcing tersebut bisa ditumpulkan dan selanjutnya disingkirkan dan suami-istri kembali hidup rukun.

Seorang penyair berkata,

قَدْ يَجْمَعُ اللهُ بَيْنَ الشَّتِيْتَيْنِ
بَعْدَ مَا يَظُنَّانِ كُلَّ الظَّنِّ أّلاَّ تَلاَقِيَا

Mungkin saja Allah mengumpulkan dua hal yang terserak 
Setelah keduanya benar-benar mengira tidak akan bertemu

Dan sebelum penyair ini, Allah telah berfirman,

إِنْ يُرِيْدَآ إِصْلاَحًا يُوَفِّقِ اللهُ بَيْنَهُمَا .

“Jika keduanya bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada suami-istri itu.” (An-Nisa`: 35).

Taufik Allah kepada keduanya bersyarat dengan keinginan untuk mendamaikan dan taufik Allah hanyalah kepada kebaikan.

Hanya saja semangat islah bukan berarti ngotot menyelesaikan segala persoalan sesegera mungkin dan memaksakannya demikian, bagus sih bila bisa diupayakan tanpa pemaksaan, tetapi gak semua problem bisa langsung dicarikan solusinya, dan yang bisa dicarikan, kadang-kadang solusinya tidak bisa langsung dimainkan. Terkadang suami atau istri memaksa menyelesaikan masalah di tempat, tetapi karena unsur pemaksaannya kental, maka terkadang masalah semakin membesar, keduanya malah tambah jengkel, ada kok masalah yang bisa diatasi hanya dengan diam dan menahan diri, nantinya akan cair sendiri. Pandai-pandai saja memetakan masalah. Wallahu a’lam.