Allah ta’ala berfirman,

وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوَىٰ فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَضِلُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ بِمَا نَسُوا يَوْمَ الْحِسَابِ

Dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu, karena akan menyesatkan engkau dari jalan Allah. Sungguh, orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.” (Qs. Shaad : 26)

Dari sini Anda tahu bahwa mengikuti hawa nafsu itu terlarang dan jika yang terlarang ini justru Anda lakukan, niscaya Anda akan sesat dari jalan Allah ta’ala. Ini menunjukkan bahwa mengikuti hawa nafsu merupakan amal yang sangat buruk. Maka, tinggalkanlah dan selisihilah hawa nafsu Anda ! Inilah bagaian dari seutama-utama amal yang Anda lakukan.

Abu Sulaiman ad-Daraniy mengatakan,

أَفْضَلُ الْأَعْمَالِ خِلَافُ هَوَى النَّفْسِ

“Seutama-utama amal adalah menyelisihi hawa nafsu.”

📚 (Abu al-Faraj Abdurrahman bin Abi al-Hasan al-Jauziy, “Dzammul Hawa”, 1/29)