Juha terbiasa memasuki rumahnya setiap hari dengan membawa sayuran, tepung dan buah-buahan. Sedangkan isterinya biasa memasak sayuran tersebut dan membagikan buah-buahan yang dibawa Juha kepada teman-temannya. Pada suatu sore Juha tidak mendapati di hadapannya selain sebuah roti. Ia pun heran lalu bertanya kepada isterinya:” Mana sayuran dan buah-buahan yang aku bawa, engkau bawa pergi kemana?” Isterinya menjawab:” Ya itulah bagianmu wahai Juha, setiap aku memasaknya selalu dimakan kucing.” Juha berfikir sebentar mendengar ucapan isterinya, kemudian ia bergegas mengambil kampaknya yang menempel di dinding dan menyembunyikannya di kotak lalu ia menutup kotak tersebut. Lalu isterinya bertanya:” Wahai Juha, kenapa engkau sembunyikan kampakmu?” Juha menjawab:” Aku menyembunyikannya agar tidak dimakan kucing.”
Isterinya pun berterika histeris:” Apakah engkau sudah gila, apakah kucing makan kampak?” Juha menjawabnya:” Demi Allah aku tidak gila, akan tetapi apa pendapatmu tentang seekor kucing yang memakan masakan yang harganya 10 dirham, dan buah-buahan yang seharga 10 dirham juga, bukankah dia lebih rakus lagi untuk memakan kampak yang harganya 30 dirham?”