Putri Abdullah bin Muthi’ berkata kepada Suaminya, Thalhah bin Abdurrahman bin Auf -beliau adalah orang Quroisy yang paling dermawan di masanya-, “Aku belum pernah melihat sekelompok orang yang sangat tercela daripada teman-temanmu !

Thalhah pun mengatakan kepadanya, ‘Mengapa demikian ?’

☘Istrinya pun menjawab :
Aku melihat mereka, apabila kamu tengah dalam kemudahan, mereka senantiasa bersamamu, namun apabila engaku tengah kesulitan, mareka meninggalkan dirimu.

(Mendengar hal itu) Thalhah pun mengatakan kepada istrinya :

هَذَا وَاللهِ مِنْ كَرَمِ أَخْلَاقِهِمْ ، يَأْتُوْنَنَا فِي حَالِ قُدْرَتِنَا عَلَى إِكْرَامِهِمْ ، وَيَتْرُكُوْنَنَا فِي حَالِ عَجْزِنَا عَنِ الْقِيَامِ بِحَقِّهِمْ

Ini (yakni, tindakan teman-temanku), demi Allah, hal tersebut termasuk bentuk kemuliaan akhlak mereka, mereka datang kepada kita ketika kita mampu untuk memuliakan mereka, dan mereka meninggalkan kita ketika kita tidak mampu untuk menunaikan hak mereka.

Maka, lihatlah –wahai saudaraku- bagaimana Thalhah senyikapi dan mengomentari apa yang dilakukan oleh teman-temannya ! sedemikian hatinya selamat dari berburuk sangka kepada mereka. Dan, betapa tulus pula niatnya, ketika ia memberikan sesuatu kepada mereka, ia tidak mengharapkan balasan yang baik dari mereka.

📚 (Majallah al-Bayan, 36/106)