jihadPerwakilan dari 76 Asosiasi dan Organisasi Islam pada pertemuan Dewan Koordinasi Islam se-dunia di Kairo pada hari ini (kamis 14 Juni 2013), menyerukan untuk berangkat dan berjihad dengan jiwa, harta dan senjata untuk menolong rakyat Suriah dan menyelamatkannya dari apa yang mereka sebut sebagai kriminalitas rezim sektarian.

 Pernyataan Ulama yang naskahnya didapatkan oleh Al-jazeera menganggap bahwa campurtangan Iran dan Hizbullah di Suriah sebagai “Pengumuman Perang Terhadap Islam dan Umat Islam Secara Umum.” Dan menyeru para oposisi di Suriah untuk meninggalkan perepecahan dan mendahulukan (mementingkan) kepentingan umum di atas kepentingan khusus (pribadi atau kelompok). Sebagaimana juga pernyatan tersebut menyeru bangsa-bangsa Muslim untuk memboikot produk-produk, perusahaan-perusahaan dan kepentingan-kepentingan Iran.

Pernyataan itu ditandatangani oleh perwakilan dari tujuh puluh enam Asosiasi Islam tersebut, yang dipimipin oleh Persatuan Cendekiawan Muslim se-dunia, Ikhwanul Muslimin, Asosiasi Ulama Syam, Persatuan Ulama Afrika, Lembaga Ulama Muslim di Irak dan Konferensi Internasional untuk mendukung rakyat Ahwaz.

Organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga yang terlibat dalam pertemuan tersebut mewakili Negara Kuwait, Mesir, Palestina, Libya, Aljazair, Sudan, Irak dan Yordania.

Koresponden Al-Jazeera di Kairo mengatakan bahwa efektivitas konferensi ini masih berlangsung dan bahwasanya lokakarya telah dibentuk dari lembaga-lembaga yang berpartisipasi (dalam pertemuan tersebut) untuk mencari cara untuk melaksanakan pernyataan dan keputusan Konferensi tersebut. Dia mengisyaratkan bahwa pencarian ini mencakup tatacara bagaimana membuka jalur ke Suriah untuk menyelamatkan orang-orang yang tertimpa bencana dan bagaimana memasok senjata untuk pejuang oposisi.

 Perang Terang-terangan

Sebagaimana pernyataan tersebut juga menekankan wajibnya berusaha untuk kesatuan kaum Muslimin secara umum, dalam menghadapi kejahatan-kejahatan ini dan untuk mengambil sikap tegas yang bisa menyelamatkan ummat dan melepaskan tangung jawab di hadapan Allah, pernyataan tersebut menganggap bahwa “apa yang terjadi di tanah Syam berupa agresi terang-terangan dari rezim Iran dan Hizbullah dan sekutu mereka yaitu kaum sektarian terhadap rakyat kami di Suriah, terhitung sebagai perang yang dikumandangkan terhadap Islam dan umat Islam secara umum.”

Pernyataan Ulama ummat menekankan sangat perlunya “meninggalkan perbecahan, perbedaan dan konflik antara umat Islam secara umum dan antara pejuang oposisi dan mujahidin di Suriah secara khusus. Dan sangat perlunya mereka semua untuk kembali kepada al-Qur’an dan as-Sunnah dan berhukum dengan keduanya ketika terjadi perselisihan,  serta mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi.”

Pernyataan tersebut memuji sikap Turki, Qatar, dan menuntut pemerintah Arab dan Islam,  Dewan Kerjasama Teluk, Liga Arab dan OKI untuk bersikap tegas “menentang rezim sectarian yang kriminal”. Dan menuntut cepatnya pertolongan terhadap rakyat Suriah dan pejuang oposisi dengan segala sesuatu yang mereka butuhkan, berupa material dan senjata untuk mencegah agresi penindas yang zhalim dan sekutunya dan menghentikannya. Demikian juga memutuskan hubungan dengan Negara-negara yang mendukungnya seperti Rusia, China, Iran dan lain-lain, serta menerima representasi dari duta pejuang oposisi Suriah dan rakyat Suriah.

Dan pernyataan tersebut juga menyeru masyarakat dari dunia Islam untuk memboikot barang-barang, perusahaan dan kepentingan-kepentingan Iran untuk kemenangan rakyat Suriah yang tertindas. Sebagaimana dia juga menyeru para pemimpin pemikiran, analisa, politik dan lemabaga-lembaga komunikasi dan sastra untuk mengadopsi masalah Suriah di semua tingkatan, dan memberitahukan kaum Muslimin tentang fakta yang terjadi dan apa yang menimpa rakyat Suriah berupa penindasan, siksaan, hukuman, pembunuhan dan pengusiran.

Para peserta pertemuan di Kairo tersebut mengirimkan pesan kepada anggota-anggota tentara Suriah yang mengingatkan tentang haramnya (terhormatnya) darah orang-orang tak bersalah, dan meminta mereka untuk menarik diri dari front pertempuran melawan rakyat. Sebagaimana mereka juga mengingatkan PBB dan badan-badan internasional akan  tanggung jawab mereka secara internasional dan kemanusiaan untuk mengutuk, mengkriminalkan dan menghentikan apa yang terjadi di Suriah, disertai dengan permintaan usaha kebaikan dan kemanusiaan untuk menyelamatkan dan menolong warga Suriah yang tertindas.

Pernyataan tersebut ditutup dengan mengisyaratkan tentang adanya kesepakatan para peserta untuk membentuk sebuah komite khusus yang berasal dari konferensi tersebut untuk mengunjungi para pemimpin negara-negara dan bekerja untuk menindaklanjuti keputusan-keputusan dan rekomendasi-rekomendasi dari konferensi tersebut dan berusaha untuk merealisasikannya.

Kampanye Kuwait

Beriringan dengan hal itu arus Islam di Kuwait meluncurkan kampanye kebangsaan untuk memboikot produk Iran sebagai protes atas posisi Teheran terhadap perang di Suriah dan dukungannya untuk Hizbullah Libanon yang mengambil bagian dalam pertempuran bersama pasukannya di sana. Kampanye yang dimulai dua hari yang lalu berhadapan dengan sikap komersial rakyat yang berlawanan, yang mana sebagian besar lembaga-lembaga bantuan tidak bergabung dengan kampanye tersebut, sehingga tampak jalan-jalan di Kuwait terbagi-terbagi dalam menyikapinya.

The International Union of Muslim Scholars (Persatuan Cendekiawan Muslim Dunia), yang dipimpin oleh Syaikh Yusuf al-Qardhawi Jumat lalu telah menyerukan “Hari Kemarahan dan Dukungan” untuk rakyat Suriah pada besok hari Jumat.

Seruan itu sudah didahului oleh Mufti Saudi Arabia Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdullah Alu Syaikh, yang menyeru para politisi dan Ulama di dunia untuk mengambil langkah-langkah untuk “mencegah” apa yang beliau sebut sebagai agresi Hizbullah di Suriah, dan beliau berkata:” Kelompok ini (Hizbullah) terungkap tanpa keraguan lagi bahwa ia adalah kelompok agen yang tidak memelihara (hubungan) kerabat terhadap orang-orang mukmin dan tidak (pula mengindahkan) perjanjian.”

Dan dalam nada yang sama Syaikh ‘Abdullah bin Beah Wakil ketua persatuan Cendekiawan Muslim Dunia menuntut “tindakan segera” dari pemerintah Amerika Serikat untuk mengangkat kezhaliman di Suriah. Hal itu dilakukan pada pertemuan khusus yang diadakan kemarin pada hari Rabu di Gedung Putih atas undangan resmi dari Departemen Luar Negeri AS.

(Sumber: مؤتمر علماء المسلمين يدعو للجهاد بسورياdari http://www.aljazeera.net/mob/f6451603-4dff-4ca1-9c10-122741d17432/68aa49e6-2c38-48b2-b039-3912bdc71521. Diterjemahkan dan diposting dengan sedikit perubahan oleh Abu Yusuf Sujono)