tidur

Diriwayatkan dari Abu Barzah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam  membenci tidur sebelum shalat ‘Isya dan mengobrol setelahnya.

 

 

Kandungan Bab:

1. Mayoritas hadits-hadits Nabi menerangkan makruhnya tidur sebelum shalat ‘Isya’. Oleh sebab itu, at-Tirmizi (I/314) mengatakan: “Mayoritas ahli ilmu menyatakan makruh hukumnya tidur sebelum shalat ‘Isya dan mengobrol setelahnya. Dan sebagian ulama lainnya memberi keringanan dalam masalah ini. ‘Abdullah bin al-Mubarak mengatakan: ‘Kebanyakan hadits-hadits Nabi melarangnya, sebagian ulama membolehkan tidur sebelum shalat ‘Isya khusus dalam bulan Ramadhan saja.”

 

 

2. Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata dalam Fat-hul Baari (II/49): “Di antara para ulama melihat adanya keringanan mengecualikan bila ada oran gyang akan membangunkannya untuk shalat, atau diketahui dari kebiasaan-nya bahwa tidurnya tidak sampai melewatkan waktu shalat. Pendapat ini juga tepat, karena kita katakan bahwa alasan larangan tersebut adalah kekhawatiran terlewatnya waktu shalat.”

 

Sumber: Ensiklopedi Larangan Menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, Syekh Salim bin ‘Ied Al-Hilali,Pustaka Imam Asy-Syafi’i, Jilid I, Hal: 353