lautan kebaikanSiapa yang tidak punya keburukan? Siapa yang tidak punya kebaikan? Masalahnya mana yang lebih banyak? Orang baik lebih banyak kebaikannya, sedangkan penjahat lebih banyak kejahatan. Dan saya yakin suami atau istri Anda bukan seorang penjahat kan? Ini yang pertama.

Kedua, Anda pernah rela kepada pasangan, Anda juga pernah kesal terhadap pasangan. Rela dan kesal adalah lumrah, biasa. Selanjutnya, apakah Anda tetap berlaku adil saat rela dan marah? Untuk mengukurnya, cobalah pada saat Anda rela, ambil memo, tulislah kebaikan-kebaikan pasangan. Di lain waktu saat Anda marah, lakukan hal yang sama. Perhatikanlah hasilnya, daftar kebaikan pasangan yang Anda catat saat rela akan lebih banyak daripada kebaikan yang Anda tulis saat marah. Mengapa? Mudah jawabnya, rela dan marah adalah penyebabnya. Dalam kondisi rela kebaikan akan terlihat banyak, sebaliknya dalam marah yang terlihat di depan mata adalah keburukan.

Imam asy-Syafi’i berkata,

عَيْنُ الرِضَا عَنْ كُلِّ عَيْبٍ كَلِيْلَة
كَمَا أَنّ عَيْنَ السُخْطِ تُبْدِى المَسَاوِيَ

Mata kerelaan itu buta terhadap segala aib
sebagaimana mata kebencian membuka keburukan.

Dari sini ayat al-Qur`an memerintahkan untuk tidak melupakan keutamaan di antara pasangan. Allah berfirman,

وَلَا تَنْسَوُا الْفَضْلَ بَيْنَكُمْ إِنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ [البقرة : 237]

“Dan janganlah kamu melupakan keutamaan di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha melihat segala apa yang kamu kerjakan.” (Al-Baqarah: 237).

Nabi shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda dari Abu Hurairah,

لاَيَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً إِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِيَ مِنْهَا آخَرَ.

“Hendaknya seorang mukmin tidak membenci seorang mukminah, jika dia tidak menyukai satu perangainya niscaya dia menyukai yang lain.” Diriwayatkan oleh Muslim.

Tidak ada manusia tanpa kesalahan dan kekeliruan termasuk Anda. Jika itu yang ada dalam pikiran Anda, bukankah hal yang sama juga ada dalam pikiran pasangan Anda? Kalau begitu kapan Anda dengan pasangan berjalan seiring? Kapan kalian akan saling memperbaiki dan melengkapi?

Bacalah ucapan penyair ini.

مَنْ ذَا الَذِى تُرْضَى سَجَايَاه كُلُّهَا
كَفَى بِالمَرْءِ نُبْلاً أَنْ تُعَدَّ مَعَايِبُهُ

Siapa gerangan yang seluruh sifatnya diterima
cukuplah seseorang itu dianggap baik jika aib-aibnya terhitung.

Berapa aib dan kekurangan pasangan Anda? Terhitung kan? Jadi dia adalah orang baik. Lalu mengapa Anda tidak membuang keburukannya ke laut kebaikannya? Wallahu a’lam.