cetak al-quranMadinah — Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap agar diadakan perbaikan terhadap terjemahan bahasa Indonesia pada mushaf Al-Quran yang dicetak oleh Pemerintah Saudi Arabia. Harapan itu disampaikan saat berkunjung ke komplek percetakan mushaf Al-Quran Raja Fahd di Madinah, Selasa (17/03).

Menurutnya, perbaikan itu diperlukan karena perkembangan Bahasa Indonesia yang mengalami kemajuan pesat, sehingga beberapa terjemahan yang ada dalam mushaf itu perlu dilakukan penyesuaian.

Sekjen Muhammad Salim bin Syadid al-Qufi menyambut gembira kunjungan Menag ke percetakan Al-Quran terbesar di dunia ini. Pihaknya menyatakan tidak keberatan kalau Pemerintah Indonesia akan melakukan revisi.

Menag menerima penjelasan cukup komprehensif mengenai perkembangan percetakan Al Quran ini. Percetakan dengan nama asli Mujamma’ al Malik Fahd Litthaba’atil al Mushaf as-Syarif ini tidak hanya mencetak Al-Quran , tetapi juga ilmu-ilmu Al-Quran. Kapasitas cetak rata-rata mencapai 12 juta copy pertahun. Jumlah ini masih dauh dari kebutuhan masyarakat yang mencapai 15 juta copy.

Percetakan juga sudah memproduksi Al-Quran versi digital dan mengembangkan sejumlah aplikasi yang dapat berfungsi di berbagai sistem operasi. Menteri Agama mengungkapkan rasa kagumnya dan mengapresiasi kerja keras Pemerintah Saudi Arabia dalam mengembangkan Islam melalui pencetakan Al Quran dan menyebarkannya kepada umat Islam sedunia.

 

Sumber: Kemenag