Mendulang Cinta Allah (bag.2)

Pembaca yang budiman, telah kita ketahui bersama –sebagaimana kita sebutkan pada edisi yang lalu – bahwa informasi yang valid dari Nabi mengisyaratkan atau bahkan menegaskan adanya kecintaan Allah kepada hambaNya. Dan, hal ini merupakan bagian dari keyakinan atau aqidah seorang yang beriman kepadaNya. Dan, bahwa kecintaan Allah kepada hambaNya memberikan banyak faedah, seperti ; mendatangkan kecintaan penduduk langit dan bumi, mendatangkan penjagaan Allah, dan mendatangkan keimanan yang murni, di mana hal tersebut menunjukkan betapa agungNya kecintaanNya yang mana hal ini semakin mendorong kita untuk berusaha mendulang cintaNya tersebut. Untuk mendulang cintaNya tersebut, telah kita sebutkan beberapa tips-nya, yaitu ; bertakwa kepada Allah, bersabar, banyak bertaubat dan mensucikan diri, berlaku adil, bertawakkal kepada Allah dan berlaku Ihsan. Berikut ini adalah beberapa tips yang lainnya untuk mendulang cintaNya. Semoga Allah memberikan taufiq kepada kita untuk melakukannya. Aamiin

Bersikap lemah lembut

Aisyah –istri Nabi – mengatakan, sungguh pernah sekelompok orang Yahudi lewat di hadapan Rasulullah , lalu mereka mengucapkan, السام عليكم (semoga kehinaan menimpa Anda). Maka, nabi pun menjawabnya dengan mengucapkan, عليكم (semoga atas kalian). Lalu, Aisyah berujar, ‘ bahkan semoga kehinaan dan laknat ditimpakan kepada kalian. (Mendengar ucapan Aisyah ini) lantas Nabi berujar

,
يَا عَائِشَةُ إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِي الْأَمِْر كُلٍّهِ

 

Wahai ‘Aisyah, sungguh Allah mencintai sikap lemah lembut dalam segala urusan.
‘Aisyah berujar, tidakkah Anda mendengar apa yang mereka katakan ? beliau menjawab, “ sungguh aku telah membalas perkataan mereka dengan mengucapkan, “عَلَيْكُمْ “. (HR. at Tirmidzi, no. 2701 dan al-Bukhari di dalam al-Adab al-Mufrad, no. 462, dan ini adalah redaksi milik imam at-Tirmidzi). Beliau juga bersabda,

إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الرِّفْقَ وَيُعْطِي عَلَى الرِّفْقِ مَالَا يُعْطِي عَلَى الْعُنْفِ وَمَا لَا يُعْطِي عَلَى مَا سِوَاهُ

 

Sesungguhnya Allah mencintai sikap lemah lembut dan Dia memberikan (nilai plus) atas sikap lemah lembut sesuatu yang tidak diberikan atas sikap kasar dan keras dan sesuatu yang tidak diberikan atas sikap selain itu (HR. Ibnu Hibban, no. 552)

Banyak berbakti dan berbuat kebajikan

Zaed bin Aslam meriwayatkan dari ayahnya, (ia berkata) bahwa pada suatu hari Umar pernah keluar menuju ke Masjid(masjid Nabawi), ia mendapati Mu’adz bin Jabal berada di kuburan Rasulullah sedang menangis. Maka, Umar pun bertanya, “ gerangan apa yang menyebabkan Anda menangis wahai Mu’adz ? Mu’adz menjawab, ‘yang menjadikan aku menangis adalah sebuah hadis yang aku pernah mendengar dari Rasulullah di mana beliau bersabda,

اَلْيَسِيْرُ مِنْ الرِّيَاءِ شِرْكٌ وَ مَنْ عَادَى أَوْلِيَاءَ اللهِ فَقَدْ بَارَزَ اللهَ بِالْمُحَارَبَةِ إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الْأَبْرَارَ الْأَتْقِيَاءَ الْأَخْفِيَاءَ الَّذِيْنَ إِنْ غَابُوْا لَمْ يَفْتَقِدُوْا وَ إِنْ حَضَرُوْا لَمْ يَعْرِفُوْا قُلُوْبُهُمْ مَصَابِيْحُ الْهُدَى يُخْرِجُوْنَ مِنْ كُلِّ غَبْرَاءِ مُظْلِمةً

 

Sedikit riya merupakan kesyirikan. Siapa yang memusuhi wali-wali Allah, sungguh ia telah menantang perang dengan Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang yang banyak berbakti dan banyak melakukan kebajikan lagi bertakwa yang melakukan kebajikan tersebut secara sembunyi-sembunyi, orang-orang yang bila mereka tidak hadir niscaya orang-orang tak akan merasa kehilangan, dan bila mereka hadir orang-orang tak mengenalinya. Hati mereka adalah lampu-lampu petunjuk, mereka mengeluarkan kegelapan dari segenap penjuru bumi (HR. al-Hakim di dalam al-Mustadrak, no. 4)

Toleran dalam jual-beli dan Menagih hutang

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda,

إِنَّ اللهَ يُحِبُّ سَمْحَ الْبَيْعِ سَمْحَ الشِّرَاءِ سَمْحَ الْقَضَاءِ

 

Sesungguhnya Allah mencintai sikap toleran dalam menjual, sikap toleran dalam membeli dan sikap toleran dalam menagih hutang (HR. at-Tirmidzi, no. 1319 dan al-Hakim di dalam al-Mustadrak, no. 2338)

Beriman lagi Giat Bekerja

Salim meriwayatkan dari ayahnya dari Nabi, beliau bersabda,

إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الْمُؤْمِنَ الْمُحْتَرِفَ

 

Sesungguhnya Allah mencintai seorang Mukmin yang giat bekerja (supaya saudaranya bisa mendapatkan rezeki) (HR. ath-Thabrani di dalam al-Mu’jam al-Ausath, no. 8934)

Beriman lagi Memelihara Harga Diri

‘Imran bin Hushain berkata, Rasulullah bersabda,

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُؤْمِنَ إِذَا كَانَ فَقِيرًا مُتَعَفِّفًا

 

Sesungguhnya Allah mencintai seorang Mukmin manakala ia dalam keadaan fakir menjaga dirinya (dari meminta-minta kepada orang lain) (HR. ath-Thabrani di dalam al-Mu’jam al-Kabir, no. 14853)

Menyukai dan Melakukan Perkara yang Mulia dan Meninggalkan serta Membenci Perkara yang Rendahan.

Husain bin ‘Ali berkata, Rasulullah bersabda,

إِنَّ اللهَ يُحِبُّ مَعَالِيَ الْأُمُوْرِ وَأَشْرَافِهَا وَيَكْرَهُ سَفْسَافَهَا

 

Sesungguhnya Allah mencintai perkara yang mulia dan membenci perkara yang rendahan (HR. ath-Thabrani di dalam al-Mu’jam al-Kabir, no. 2894)

Menampakkan Bekas Nikmat Allah

Amru bin Syu’aib meriwayatkan dari ayahnya dari kakeknya, ia berkata, Rasulullah bersabda,

إِنَّ اللهَ يُحِبُّ أَنْ يُرَى أَثَرُ نِعْمَتِهِ عَلَى عَبْدِهِ

 

Sesungguhnya Allah mencintai diperlihatkannya bekas nikmanNya kepada hambaNya (HR. at-Tirmidzi, no. 2819). Dalam riwayat lain, beliau bersabda,

كُلُوا وَاشْرَبُوا وَتَصَدَّقُوا وَالْبَسُوا فِي غَيْرِ مَخِيلَةٍ وَلَا سَرَفٍ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ أَنْ تُرَى نِعْمَتُهُ عَلَى عَبْدِهِ

 

Makan dan minumlah kalian, serta bersedekahlah kalian (dengan sebagian harta kalian) dan kenakanlah pakaian tanpa kesombongan dan janganlah berlebihan, sesungguhnya Allah mencintai terlihatnya bekas karuniaNya yang diberikan kepada hambaNya (HR. Ahmad di dalam Musnadnya, no. 6708)

Mengambil Rukhshah (keringanan) yang DiberikanNya

Dari Ibnu Abbas, ia berkata, Rasulullah bersabda,

إِنَّ اللهَ يُحِبُّ أَنْ تُؤْتَى رُخَصُهُ كَمَا يُحِبُّ أَنْ تُؤْتَى عَزَائِمُهُ

 

Sesungguhnya Allah mencintai rukhshah (keringanan yang diberikanNya) diambil, sebagaimana juga Dia mencintai dilakukannya perkara yang diwajibkanNya (HR. Ibnu Hibban, no. 354). Dalam riwayat lain, yang bersumber dari Muhammad bin Munkadir, Rasulullah bersabda,

إِنَّ اللهَ يُحِبُّ أَنْ تُقْبَلَ رُخَصُهُ كَمَا يُحِبُّ أَنْ تُؤْتَى فَرِيْضَتُهُ

 

Sesungguhnya Allah mencintai keringanan-keringanan yang diberikanNya (kepada seorang hamba) diterima, seperti halnya Dia mencintai bila mana perkara yang difardhukanNya dilaksanakan (HR. Ibnu Abi Syaibah di dalam Mushannafnya, no. 26475)

Dalam riwayat lain, yang bersumber dari Ibnu Umar, Rasulullah bersabda

,
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ أَنْ تُؤْتَى رُخَصُهُ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ تُؤْتَى مَعْصِيَتُهُ

 

Sesungguhnya Allah mencintai keringanan yang diberikanNya diambil seperti halnya Dia benci bila mana kemaksiatan kepadaNya dilakukan (HR. Ahmad di dalam al-Musnad, no. 5866)

Menjadi Seorang Hamba yang Betakwa, Kaya Jiwa lagi al-Khafiy

Sa’ad bin Abi Waqash berkata, aku pernah mendengar Rasulullah bersabda,

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعَبْدَ التَّقِىَّ الْغَنِىَّ الْخَفِىَّ

 

Sesungguhnya Allah mencintai seorang hamba yang bertakwa, kaya lagi al-Khafiy (HR. Muslim, no. 7621)

Kaya, yang dimasud adalah kaya jiwa (bukan kaya harta), sedangkan makna, الخفي (dengan huruf Kha (خ)difathah) adalah
الخامل المنقطع إلى العباد والاشتغال بأمور نفسه
Dan, diriwayatkan juga dengan huruf huruf tersebut tidak bertitik (ح), yang bermakna yang gemar menyambung tali silaturrahim, bersikap lembut kepada orang-orang yang memiliki hubungan rahim dengannya begitu pula dengan orang lain yang tidak memiliki hubungan rahim dengannya. (lihat, ad-Diibaaj ‘Ala Muslim, 6/279, imam al-Hafizh Abdurrahman bin Abu Bakar as-Suyuthiy)

Bersin

Abu Hurairah meriwayatkan dari Nabi bahwa beliau bersabda,

إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الْعُطَاسَ وَيَكْرَهُ التَّثَاؤُبَ فَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللهَ فَحَقٌّ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ سَمِعَهُ أَنْ يَشْمِتَهُ وَأَمَّا التَّثَاؤُبَ فَاِنَّمَا هُوَ مِنْ الشَّيْطَانِ فَلْيَرُدَّهُ مَا اسْتَطَاعَ فَإِذَا قَالَ هَاهَ ضَحِكَ مِنْهُ الشَّيْطَانُ

 

Sesungguhnya Allah mencintai bersin dan membenci menguap. Maka, bila seseorang bersin lalu ia memuji Allah maka setiap muslim yang mendengarnya berkewajiban untuk mendoakannya agar mendapatkan rahmat Allah. adapun menguap, sesungguhnya itu berasal dari setan. Oleh karena itu, hendaknya ia berupaya menolaknya sedapat mungkin. Bila seorang menguap lalu terdengar darinya bunyi “ haa “ maka setan menertawakannya(HR. al-Bukhari di dalam al-Adab al-Mufrad, no. 919) dalam riwayat lain, beliau bersabda,

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعُطَاسَ وَيَكْرَهُ التَّثَاؤُبَ فَإِذَا تَثَاءَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَرُدَّهُ مَا اسْتَطَاعَ وَلاَ يَقُلْ هَاهْ هَاهْ فَإِنَّمَا ذَلِكُمْ مِنَ الشَّيْطَانِ يَضْحَكُ مِنْهُ

Sesungguhnya Allah mencintai bersin dan membenci menguap. Maka, bila salah seorang di antara kalian menguap, hendaklah ia menolaknya semampunya, dan janganlah ia justru melepaskannya sehingga terdengar bunyi (dari mulutnya) “ Haa…Haa. karena, hal itu berasal dari setan, diapun tertawa karenanya. (HR. Abu Dawud, no. 5030)
Wallahu a’lam (Redaksi)

Shalawat dan salam semoga tercurah atas nabi kita Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya.