hppPada suatu hari salah seorang dosen di salah satu perguruan tinggi swasta melangkahkan kakinya memasuki salah satu ruangan kelas. Pada hari itu ia melaksanakan tugas mengajarnya dengan semangat. Ia pun mulai menjelaskan materi pelajarannya pada hari itu. Namun di tengah-tengah penjelasan, terdengar deringan suara handphone salah seorang mahasiswa, yang kemudian disusul dengan deringan handphone mahasiswa yang lain. Seketika itu, pak dosen menghentikan penjelasannya, wajahnya mulai memerah, tatapan matanya mengarah kepada sumber suara, kemudian ia berkata: “Ketika pelajaran berlangsung, tidak dipebolehkan bagi seorang pun untuk menghidupkan handphone, jika masih ada yang melanggar maka handphonenya disita!”

Mendengar perkataan pak dosen, sebagian mahasiswa menyatakan persetujuannya, dan sebagian yang lain hanya bisa menghirup nafas dalam-dalam untuk mengurangi sempitnya dada-dada mereka terhadap keputusan tersebut. Beberapa menit setelahnya, pak dosen kembali menjelaskan materi penjelasan, namun tak lama setelahnya kembali handphone berbunyi, maka pak dosen kembali menghentikan penjelasan materi pada saat itu, tapi kali ini respon yang nampak darinya agak berbeda dari sebelumnya, yang mana sebelumnya ia terlihat marah dengan suara tersebut, namun kali ini ia hanya tersenyum. Semua mahasiswa tercengang olehnya, dengan rasa takut sebagian mereka berkata kepada sebaian yang lain: “Handphone siapa yang berdering?”

Pak dosen berkata: “Handphone bapak.”

Mendengar hal itu sebagian mahasiswa saling berbisik-bisik kepada sebagian yang lain. Melihat hal itu sambil tersenyum pak dosen berkata: “Khusus buat dosen, handphone diperbolehkan”.

[Kisah Nyata]