Nama, nasab dan kelahiran beliau rahimahullah

Beliau adalah Mujahid bin Jabir al-Makky Abul Hajjad al-Makhzumy al-Muqry, maula as-Saib bin Abi as-Saib. Beliau dilahirkan pada tahun 21 H, pada masa kekhalifahan Umar radhiyallahu ‘anhu.

Dia meriwayatkan dari Ali, Sa’ad bin Abi Waqos, dan dari Abdullah bin Mas’ud, Abdullah bin Umar, Abdullah bin Abas, Abdullah bin Zubair, dia juga meriwayatkan dari rofi’ bin khadij, ‘Aisyah, Umu Salamah Abu Hurairah, Suroqoh bin Malik, dan selain mereka.

Keutamaan beliau rahimahullah

Beliau adalah pemimpin ahli tafsir pada zaman tabi’in, sampai di katakan bahwa beliau adalah orang yang paling mengetahui tentang tafsir pada zamannya. Sungguh dia telah belajar tafsir kepada Ibnu Abbas sebanyak tiga puluh kali, beliau rahimahullah berkata: “Aku telah menyodorkan(meminta tafsir secara rinci -red) kepada Ibnu Abbas sebanyak tiga kali, berhenti di setiap ayat dan aku bertanya tentangnya, kepada siapa di turunkan, dan bagaimana kondisinya?. Ast-Tsauri berkata: “Jika datang tafsir dari Mujahhid maka cukuplah dia bagimu”. Ibnu Taimiyyah berkata: “ Oleh karena itulah Imam asy-Syafi’i, Bukhari, dan selain mereka berdua dari para ulama (manegambil tafsir mujahid -red) sebagai sandaran (rujukan -red)”.

Abu Hatim rahimahullahberkata, “Mujahid tidak mendengar (hadis) dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, hadis yang diriwayatkannya dari ‘Aisyah mursal”. Abu Nu’aim rahimahullah berkata, “(Bahwa -red)Yahyah bin Qothan berkata: “Hadis-Hadis mursal dari Mujahid lebih aku sukai dari pada hadis-hadis mursal yang di riwayatkan oleh ‘Atha”. Qotadah rahimahullahberkata, “Mujahid orang yang paling pandai tentang tafsir diantara orang-orang yang masih hidup”. Ibnu Sa’id rahimahullah berkata, “(Mujahid) adalah orang yang terpercaya, ahli fiqih, pandai, dan banyak meriwayatkan hadis”. Ibnu Hibban berkata, “Mujahid adalah seorang ahli fiqih yang wara’(menjauhkan diri dari yang diharamkan), ahli ibadah, dan mempunyai hafalan yang kuat”. Adz-Dzahabi rahimahullah berkata, “para ulama bersepakat bahwa (Mujahid adalah) imam (ahli tafsir), yang (perkataannya) di jadikan sebagai dalil,yang mana ‘Abdullah ibnu Katsir belajar padanya”.
Ats-Tsauri rahimahullah berkata, “Jika datang tafsir dari Mujahhid maka cukuplah dia bagimu”. Maknanya bukan setiap apa yang disandarkan kepada Mujahid kita harus mengambilnya, karena Mujahid seperti yang lain dari para perawi, yang mana perkataan banyak dinukil dari mereka. Bisa jadi apa yang dinukil dari beliau adalah dha’if (lemah) yang tidak dapat dipercaya, oleh karena itu harus adanya penelitian tentang kebenaran sanad, dalam hal ini Mujahid seperti Ibnu Abbas terhadap apa yang di nisbatkan kepadanya.

Wafat beliau rahimahullah

Terdapat perbedaan pendapat tentang wafat beliau rahimahullah. Ada yang mengatakan bahwa beliau rahimahullah wafat pada tahun 102 H, ada yang mengatakan 103 H, sementara Yahyah al-Qothon berkata, “wafatnya pada tahun 104 H.

[Sumber: Diterjemahkan dan diposting oleh Sufiyani dengan sedikit penambahan dan pengurangan dari kitab مباحث في علوم القرآن karya Syaikh Manna’ al-Qaththan]