Manusia hidup dengan harapan dan angan, target dan sasaran, tak salah karena harapan dan angan membuat hidup jadi hidup, apa artinya hidup bila tak ada harapan? Namun sayangnya kebanyakan harapan manusia adalah harapan pendek, di usia sekian saya harus punya rumah, di usia sekian saya harus punya mobil, di usia sekian saya harus dan saya harus. Penulis bertanya adakah Anda bisa menjamin mencapai usia tersebut? Adakah Anda berani memastikan akan hidup sampai umur tersebut?

Anas berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam membuat garis-garis, beliau bersabda,”Ini manusia dan ini adalah ajalnya, saat dia demikian tiba-tiba garis yang pendek datang kepadanya.” Diriwayatkan oleh al-Bukhari. Dua garis, garis panjang dan garis pendek, yang pertama adalah angannya dan yang kedua adalah ajalnya, saat dia sibuk dengan garis pertama, tiba-tiba yang datang menjemputnya.

Panjang angan yang kabur, belum pasti dan masih dalam tanda tanya, padahal ada satu yang lebih dekat, mengintai setiap waktu dan setiap saat, tanpa pandang umur dan usia, maut atau ajal, ia ada di depan dan belakang semua orang, tetapi hanya sedikit orang yang menyadarinya, sementara kebanyakan orang sibuk dengan panjang angan, sampai kapan? “Saling berlomba melalaikan kalian sampai kalian mengunjungi kuburan.” (QS. at-Takaatsur: 1-2)

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَهْرَمُ ابْنُ آدَمَ وَيَبْقَى مِنْهُ اثْنَتَانِ: الْحِرْصُ وَالْأَمَلُ

Anak Adam menjadi tua dan dua perkara masih tetap ada padanya: rakus dan angan-angan.” Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim dari Anas.

Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَهْرَمُ ابْنُ آدَمَ وَيَشِبُّ فِيْهِ اثْنَانِ: الْحِرْصُ عَلَى الْمَالِ وَالْحِرْصُ عَلَى الْعُمُرِ

Anak Adam menjadi tua dan dua perkara masih menggelora dalam dirinya: rakus pada harta dan ingin panjang umur.” Diriwayatkan oleh Muslim dari Anas.

Ke manakah kamu diperdaya oleh angan panjang
Padahal tidak ada jalan untuk hidup abadi
Tinggalkanlah beralasan dengan angan-angan
Tidak ada setelah beruban selain perjalanan panjang
Apakah engkau merasa aman akan abadi berhari-hari
Betapa banyak teman yang telah binasa sebelummu
Dan anak-anak zaman terus dan senantiasa binasa
Hari-hari membangun generasi demi generasi.

Sebagian orang bijak mengatakan, “Aku heran terhadap orang yang bersedih karena berkurang hartanya, tapi tidak bersedih karena habis usianya. Aku heran terhadap dunia yang berpaling darinya dan akhirat yang datang kepadanya, dia sibuk dengan yang pergi dan berpaling dari yang datang.”

Seorang ahli zuhud mengatakan, “Jadilah kalian sebagai orang-orang yang takut kepada Allah, waspada terhadap perkara dunia kalian, gemetar terhadap kematian, dan takut terhadap kedatangan akhirat daripada perkara dunia.”

Abu ad-Darda` mengatakan, “Wahai anak Adam, injaklah bumi dengan telapak kakimu, karena ia sebentar lagi adalah kuburmu. Engkau hanyalah beberapa hari saja. Setiapkali satu hari pergi, maka sebagian darimu telah pergi. Wahai anak Adam, sesungguhnya engkau senantiasa menghancurkan usiamu sejak hari engkau dilahirkan ibumu.” Wallahu a’lam. (Oleh Ustadz Izzudin Karimi, Lc)