Perang biasa terjadi antara dua pihak yang bermusuhan, perang melawan setan karena setan adalah musuh manusia, dialah sumber segala keburukan dan selalu mengajak kepada keburukan. Perang melawan setan berarti melawan ajakan dan seruannya, mewaspadai godaan dan bujuk rayunya, berhati-hati terhadap jebakan dan tipu dayanya, mendustakan janji dan ucapannya, tidak mempemturutkan dorongan kepada keburukan, mengerem keinginan kepada kejahatan, mengendalikan hawa nafsu kepada kemungkaran. Semua ini termasuk ke dalam makna perang melawan setan yang bersifat maknawi. Ada perang melawan setan secara harfiah, riil, nyata, berkelahi beneran, hal ini dialami oleh sahabat mulia Ammar bin Yasir.

Buku Akamul Marjan karya Badruddin asy-Syibli mencatat dari Abu Bakar bin Ubaid berkata, Ishaq bin Ismail menyampaikan kepada kami, Wahab bin Jarir menyampaikan kepada kami, bapakku menyampaikan kepada kami dari al-Hasan dari Ammar bin Yasir berkata, “Aku berperang bersama Rasulullah melawan jin dan manusia.” Dia ditanya, “Bagaimana kamu berperang melawan jin dan manusia?”

Ammar menjawab, kami dalam sebuah perjalanan bersama Rasulullah, kami singgah di suatu tempat, aku mengambil kantong air dan timbaku untuk mengambil air. Rasulullah bersabda, “Ketahuilah bahwa kamu akan didatangi oleh seseorang di mata air, dia akan menghalang-halangimu.”

Manakala aku berada di mulut sumur, tiba-tiba seorang laki-laki hitam seolah-olah dia sedang menimba, dia berkata, “Demi Allah, hari ini kamu tidak bisa mengambil air sekalipun hanya satu timba.” Dia menangkapku dan aku pun membalasnya, aku membantingnya kemudian aku mengambil batu dan menghantamkannya ke wajah dan hidungnya, kemudian aku mengisi kantong airku.

Aku datang kepada Rasulullah, beliau bertanya, “Apakah di mata air tadi kamu bertemu seseorang?” Maka aku menjawab, “Ya.” Aku menceritakan peristiwa. Nabi bertanya, “Tahukah kamu siapa dia?” Aku menjawab, “Tidak.” Nabi bersabda, “Dia adalah setan.”

Abu Nuaim berkata, Abdullah bin Muhammad bin Ja’far menyampaikan kepada kami, Abdullah bin Muhammad bin Abdul Karim menyampaikan kepada kami, Muhammad bin Ibnul Husain bin Abul Husain menyampaikan kepada kami, Mukhawil bin Ibrahim menyampaikan kepada kami dari Manshur bin Abu al-Aswad dari Ismail bin Muslim dari Humaid bin Hilal dari al-Ahnaf bin Qais berkata, Ali bin Abu Thalib berkata, “Demi Allah, Ammar bin Yasir telah berperang melawan jin dan manusia di zaman Rasulullah.” Kami bertanya, “Kalau dia berperang melawan manusia maka kami tahu, lalu bagaimana dengan jin?”

Ali bin Abu Thalib berkisah, kami dalam sebuah perjalanan bersama Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda kepada Ammar, “Pergilah dan ambillah air buat kami.” Maka Ammar berangkat, dia dihadang oleh setan dalam bentuk seorang budak hitam, setan tersebut menghalang-halangi Ammar untuk mengambil air, maka Ammar menangkapnya dan membantingnya. Jin berkata, “Lepaskan aku dan aku akan membiarkanmu mengambil air.” Ammar melakukan. Namun jin itu datang lagi, Ammar menangkapnya dan membantingnya kedua kalinya. Jin berkata, “Lepaskan aku dan aku akan membiarkanmu mengambil air.” Ammar melakukan. Namun dia datang lagi dan terjadilah apa yang terjadi sebelumnya, namun kali ini dia memenuhi kata-katanya.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Ammar, “Sesungguhnya setan menghalang-halangi Ammar untuk mengambil air dalam wujud budak hitam, sesungguhnya Allah memenangkan Ammar atasnya.” Ali berkata, lalu kami bertemu Ammar, aku bertanya, “Kedua tanganmu beruntung wahai Abu al-Yaqzhan, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda begini dan begini.” Maka Ammar menjawab, “Ketahuilah, demi Allah, kalau aku tahu dia adalah setan maka aku membunuhnya, aku hendak menggigit hidungnya kalau bukan karena bau busuknya.” Wallahu a’lam.