Qanaah-ZuhudIni adalah sumber ketenangan hidup, kenyamanan hati dan ketenteraman jiwa, membuat istirahat menjadi nyaman dan membuat tidur menjadi nyenyak, menjadikan aktivitas berjalan baik dan menjadikan pekerjaan mengalir bagai air. Qana’ah adalah rela menerima apa yang didapatkan tanpa menoleh kepada apa yang dipunyai oleh orang lain, ia bersumber dari keyakinan bahwa Allah sebagai pemberi dan pembagi rizki, apa yang Allah jatahkan untukku, tidak akan meleset lalu diperoleh orang lain, apa yang Allah porsikan untuk orang lain, tidak akan melenceng nyasar kepadaku.

Yang sedikit dan cukup adalah lebih baik daripada yang banyak tetapi melalaikan.

Qana’ah adalah harta yang tak habis. Sebaik-baik rizki adalah apa yang mencukupi. Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Ruhul Qudus membisikkan dalam hatiku bahwa sebuah jiwa tidak akan mati sebelum menyempurnakan rizkinya.”

Terimalah apa yang dirizkikan kepadamu, dengan itu kamu adalah orang yang paling kaya. Kemuliaan seorang mukmin adalah kecukupannya dengan Tuhannya sehingga tidak membutuhkan manusia.

Said bin al-Musayyib berkata, “Barangsiapa merasa cukup dengan Allah, maka manusia membutuhkannya.”

Al-Huthai`ah berkata,

اِسْتَغْنَ عَنِ كُلِّ ذِي قُرْبىَ وَذِي رَحِم إِنَّ الغَنِيَّ مَنْ اِسْتَغْنىَ عَنِ الناَسِ

Jangan bergantung kepada kerabat dan sanak famili
Orang kaya adalah orang yang tak bergantung kepada manusia.

Firman Allah,

فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً

Niscaya Kami menghidupkannya dengan kehidupan yang baik.” An-Nahl: 97, al-Hasan dan Ikrimah berkata, “Kehidupan yang baik adalah qana’ah.”

Ali bin Abu Thalib berkata, “Jangan membawa rizkimu esok hari yang belum datang ke harimu yang sudah datang, karena bila ia termasuk hari kehidupanmu maka ia akan hadir kepadamu dengan rizkinya. Sadarilah bahwa kamu tidak menyimpan lebih dari rizki harimu kecuali kami menyimpan untuk orang lain.”

Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya harta seseorang adalah apa yang digunakan dan harta ahli warisnya adalah yang dia simpan.

Aktsam bin Shaifa berkata, “Barangsiapa tidak bersedih atas apa yang tak diraihnya maka dia tenang.”

Az-Zuhri berkata, “Yang haram tidak mengalahkan sabarmu dan yang halal tidak menghalalkan syukurmu, itulah zuhud.”

Bila usahamu hanya ingin mencari ketenangan di dunia, kemudian kamu berusaha mendapatkan apa yang lebih dari kadar kecukupan, maka kamu semakin menjauh dari ketenangan.

Hendaknya kamu tidak mencari apa yang hilang hingga kamu kehilangan apa yang ada, itulah zuhud. Demikian kata al-Khalil bin Ahmad.

Kamu tak akan mendapatkan semua harapanmu, kamu tak akan kehilangan ajalmu dan kamu tak akan menerima apa yang menjadi milik orang lain.

Qana’ah adalah baju yang tak pernah usang. Ketetapan Allah berlaku, ajal memburu, yang ditakdirkan terjadi dan kesedihan tak berguna.

Barangsiapa tak punya qana’ah, maka hartanya hanya menambah kelelahan.

إنَّ قِرَابَ البَطْنِ يَكْفِيكَ مِلْؤُهُ وَيَكْفِيكَ سَوءَاتِ الأُمُورِ اِجْتِنَابُهَا

Wadah yang bernama perut, kamu cukup mengisinya
Perkara-perkara buruk, kamu cukup menjauhinya.

Hadits berkata, “Barangsiapa mendapatkan pagi hari di antara kalian dalam keadaan aman di negerinya, sehat jasmaninya, mempunyai makanan harinya, maka seolah-olah dunia dengan segala isinya ada di tangannya.

Bahjatul Majalis, Al-Hafizh Ibnu Abdul Bar.