qatarDOHA– Perdana Menteri Qatar Syeikh Hammad bin Jassim Al-Tsani mengungkapkan keinginannya akan penyelesaian konflik di Suriah. Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan kemarin, Syeikh Hammad secara khusus mengharapkan partisipasi Rusia untuk bisa turut langsung dalam proses perdamaian tersebut.

“Kami menghormati Rusia sebagai sebuah negara besar, dan kami meminta agar Rusia mau menjadi bagian dari proses perdamaian” ujar Syeikh Hammad.

“Sebagaimana Qatar dan negara-negara lain yang menginginkan perdamaian untuk Suriah, kami pun mengharapkan Rusia untuk berperan positif, tentu sesuai dengan apa yang diinginkan oleh rakyat Suriah” tambahnya.

Pernyataan Syeikh Hammad tersebut dikeluarkan setelah Rusia menolak usulan negara-negara lain yang ingin menyeret rezim Bashar Assad ke pengadilan kriminal internasional. Seperti diketahui, lebih dari 50 negara pada hari Senin – terutama Swis – menyuarakan keinginannya untuk membawa kasus kemanusiaan yang terjadi di Suriah ke pengadilan internasional, demikian seperti dikutip aljazeera, Rabu (16/1).

Rusia selama ini dikenal sebagai sekutu dekat Suriah. Selain mengirimkan senjata untuk pemerintah Suriah, kabarnya Presiden Bashar Assad juga mendapatkan pengamanan dari Rusia. Disamping itu, dalam meja diplomasi, tercatat Rusia beberapa kali menggagalkan upaya Dewan Keamanan PBB dengan hak vetonya.

[Sumber: www.gemaislam.com]