Sesuatu yang dengannya kita menyambung hidup, dengannya kita makan, dengannya kita minum, dengannya kita berpakaian, dengannya kita membeli dan menjual, dengannya kita memenuhi hajat hayat, dengannya kita dipandang mulia, dengannya kita dipandang rendah, dengannya kita dielu-elukan, dengannya kita diacuhkan, dengannya kita membanggakan diri, dengannya kita jatuh harga diri, dengannya kemaslahatan terwujud, dengannya kerusakan terjadi, dengannya hubungan baik terjalin, dengannya hubungan baik terkoyak, dengannya lawan menjadi kawan, dengannya kawan menjadi lawan. Itulah rizki yang oleh orang-orang dikenal dengan uang atau duit. Rizkinya lapang, maksudnya adalah jalannya lebar sehingga duitnya banyak. Rizkinya sempit, maksudnya jalannya bumpet sehingga uangnya sedikit.

Apa pun, rizki dibagi oleh Allah, karena Dialah pemiliknya,

نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَعِيشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا

Kami membagi-bagi rizki di antara mereka di kehidupan dunia ini.” Az-Zukhruf: 32. “

وَاللَّهُ فَضَّلَ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ فِي الرِّزْقِ

Dan Allah melebihkan sebagian atas sebagian yang lainnya dalam urusan rizki.” An-Nahl: 71. Maka tak perlu berkata, mengapa rizkiku sempit, karena yang punya baru memberimu segitu. Tak perlu juga sombong saat rizki lapang, karena yang punya bisa menyempitkannya kapan Dia berkehendak dengan cara yang Dia kehendaki pula.

Orang bijak berkata, “Turunkanlah rizki dengan sedekah.” Seorang malaikat yang turun di pagi hari berkata, “Ya Allah, berikan ganti kepada orang yang berinfak.” Diriwayatkan dalam sebuah hadits, “Lambatnya rizki jangan mendorongmu untuk mencarinya dengan bermaksiat kepada Allah, karena apa yang di sisiNya tidak didapat dengan sesuatu yang Dia benci. Bertakwalah kepada Allah dan baguskanlah permohonan, ambil yang halal dan tinggalkan yang haram.”

Ja’far bin Muhammad berkata, “Saya miskin, lalu saya berniaga dengan Allah melalui sedekah, maka saya meraih laba.”Ada yang berkata, “Rizki ada dua. Rizki yang datang dengan sebab dan rizki yang Allah datangkan kepadamu min haitsu la tahtasib (dari arah yang tak kamu duga).”Ada yang berkata, “Rizki ada dua, rizki yang kamu cari dan rizki yang mencarimu.”

ماَ يُغْلَقُ اللهُ بابَ الرزْقِ مِن أَحدٍ
إِلا سَيَفتَحُ دُونَ البابِ أَبْوَاباً

Allah tidak menutup satu pintu rizki dari seseorang
Kecuali dia akan membuka di baliknya beberapa pintu.

تَوَكلْ علىَ الرَحْمنِ فِى كُل حَاجَة
وَلاَ تُؤْثِرَن العَجْزَ يَوْمًا عَلىَ الطَلَب
أَلَمْ تَرَ أَنّ اللهَ قالَ لِمَرْيَمَ
إِليكَ فَهُزِّي الجِذْعَ يُسَاقِط الرُّطَب
وَلَوْ شاَءَ أَنْ تَجْنِيَهُ مِنْ غَيرِ هَزِّهَا
جَنَتْهُ وَلَكِن كُلُّ شَيْءٍ لَهُ سَبَب

Bertawakallah kepada ar-Rahman dalam segala hajat
Jangan memilih kemalasan di atas kegigihan usaha
Tidakkah kamu melihat bahwa Allah berfirman kepada Maryam
Goyanglah batang kurma itu maka ia akan menjatuhkan buahnya
Bila Allah berkehendak, kurma bisa saja jatuh tanpa digoyang
Namun segala sesuatu memiliki sebab.

Bahjatul Majalis, al-Hafizh Ibnu Abdul Bar.