Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

مَّاالْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ إِلاَّ رَسُولُُ قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهِ الرُّسُلُ وَأُمُّهُ صِدِّيقَةُُ كَانَا يَأْكُلاَنِ الطَّعَامَ انظُرْ كَيْفَ نُبَيِّنُ لَهُمُ اْلأَيَاتِ ثُمَّ انْظُرْ أَنَّى يُؤْفَكُونَ {75}

“Al-Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli Kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu).” (QS. Al-Maa’idah: 75)

            Ada yang mengatakan bahwa beliau dinamakan al-Masih karena مسحه الأرض (menyusuri bumi), yaitu perjalanannya di Bumi dan larinya beliau untuk menyelamatkan agamanya dari fitnah-fitnah di zaman itu, disebabkan karena kerasnya sikap Yahudi dalam mendustakannya dan fitnah (tuduhan) mereka terhadap beliau dan ibunya ‘alaihimassalam. Ada yang mengatakan:”(dinamakan al-Masih) Karena dibasuhnya kedua kaki beliau.”

            Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَقَفَّيْنَا عَلَى ءَاثَارِهِم بِعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ التَّوْرَاةِ وَءَاتَيْنَاهُ اْلأِنجِيلَ {46}

“Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israel) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu : Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya kitab Injil …”. (QS. Al-Maa’idah: 46)

            Dan Allah juga berfirman:

وَءَاتَيْنَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنَاتِ وَأَيَّدْنَاهُ بِرُوحِ الْقُدُسِ…{,87253}  

“….Dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mu’jizat) kepada ‘Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus (Jibril ‘alaihissalam)…” (QS. Al-Baqarah: 87 d an 253).

Dan ayat dalam masalah tersebut sangar banyak.

Dan telah berlalu apa yang valid dalam ash-Shahihain (Shahih al-Bukhari dan Muslim):

” ما من مولود إلا والشيطان يطعن في خاصرته حين يولد فيستهل صارخا إلا مريم وابنها، ذهب يطعن فطعن في الحجاب “

”Tidak ada satu orang pun yang dilahirkan kecuali Syetan menyakitinya (menekannya atau memukulnya) di pusarnya ketika ia dilahirkan sehingga ia berteriak keras, kecuali Maryam dan puteranya, Syetan berusaha menyakitinya namun ia menyakiinya pada hijabnya (penghalang yang melindungnya)

Dan dalam hadits dari ‘Ubadah bin Shamith dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam

” من شهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأن محمدا عبد الله ورسوله وأن عيسى عبد الله ورسوله وكلمته التي ألقاها إلى مريم وروح منه، والجنة حق والنار حق أدخله الله الجنة على ما كان من العمل “.رواه البخاري وهذا لفظه، ومسلم.

Barangsiapa yang bersaksi bahwa tiada Ilah (sesembahan yang haq) kecuali Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya dan bahwasanya Muhammad adalah hamba Allah dan utusan-Nya, bahwasanya ’Isa adalah hamba Allah dan Rasul-Nya, dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) ruh dari-Nya, dan bahwasanya Jannah (surga) adalah haq (benar-benar ada) dan neraka juga haq, niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga seberapapun amalnya (sesuai dengan tingkat amalannya).” (Hadits diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan ini adalah lafazh beliau, dan diriwayatkan pula oleh Muslim)

            Dan imam al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abi Burdah bin Abi Musa , dari bapaknya radhiyallahu ‘anhu berkata:”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

” إذا أدب الرجل أمته فأحسن تأديبها وعلمها فأحسن تعليمها ثم أعتقها فتزوجها كان له أجران، وإذا آمن بعيسى بن مريم ثم آمن بي فله أجران، والعبد إذا اتقى ربه وأطاع مواليه فله أجران “. 

“jika seorang laki-laki mendidik budak (hambasahaya) permpuannya, lalu bagus bagus dalam mendidiknya dan ia mengajarinya, lalu bagus dalam pengajarannnya, kemudian ia membebaskannya dan menikahnya setelah itu, maka ia mendapatkan dua pahala. Dan jika ada seseorang beriman kepada ‘Isa bin Maryam ‘alaihissalam kemudian beriman kepadaku maka ia mendapatkan dua pahala. Dan seorang hamba jika bertakwa kepada Rabbnya dan mentaati majikannya  maka ia mendapatkan dua pahala.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

            Imam al-Bukhari juga meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya ia berkata:”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِهِ لَقِيتُ قَالَ فَنَعَتَهُ فَإِذَا رَجُلٌ حَسِبْتُهُ قَالَ مُضْطَرِبٌ رَجِلُ الرَّأْسِ كَأَنَّهُ مِنْ رِجَالِ شَنُوءَةَ قَالَ وَلَقِيتُ عِيسَى فَنَعَتَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ رَبْعَةٌ أَحْمَرُ كَأَنَّمَا خَرَجَ مِنْ دِيمَاسٍ يَعْنِي الْحَمَّامَ وَرَأَيْتُ إِبْرَاهِيمَ وَأَنَا أَشْبَهُ وَلَدِهِ بِهِ

“Pada malam Isra’ (Isra Mi’raj), aku bertemu dengan Musa”. Perawi berkata:”Lalu belaiu menyebutkan sifatnya, ternayata dia (Musa) adalah seorang laki-laki –aku mengira Nabi mengatakan- yang tinggi sedang (tidak terlalu tinggi, dan ada yang mengatakan tubuhnya kurus), rambut sedang (tidak keriting dan tidak lurus) seakan-akan beliau adalah salah seorang dari suku Syanu’ah. Beliau (Nabi) berkata lagi:” Dan aku bertemu dengan ‘Isa” Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mensifatinya dengan berkata:” Bertubuh sedang (tidak tinggi dan tidak pendek), merah, seakan-akan dia keluar dari kamar mandi. Dan aku melihat Ibrahim, ada aku adalah keturunannya yang paling mirip dengan beliau (Ibrahim).”

            Kemudian imam al-Bukhari rahimahullah meriwayatkan dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, bahwsanya dia berkata:” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

رَأَيْتُ عِيسَى، وَمُوسَى، وَإِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِمُ السَّلامُ، فَأَمَّا عِيسَى: فَأَحْمَرُ جَعْدٌ عَرِيضُ الصَّدْرِ، وَأَمَّا مُوسَى: فَآدَمُ جَسِيمٌ سَبِطٌ كَأَنَّهُ مِنْ رِجَالِ الزُّطِّ

“ Aku melihat ‘Isa dan Musa serta Ibrahim ‘alahimus salam. Adapun ‘Isa, dia adalah laki-laki yang kulitnya kemerahan, rambut keriting dan dadanya bidang, sedangkan Musa adalah orang yang kurus (tinggi) seperti kebanyakan laki-laki dari az-Zith (Sudan (Afrika))“.

Bersambung Insya Allah…..

(Sumber: Qashashul Anbiyaa’ Ibnu Katsir, Dar Ibnul Jauzi, Mesir, Hal. 502-503. diterjemahkan dan diposting oleh Abu Yusuf Sujono)