alat-tradisional-tumbuTumbu, bahasa jawa, adalah kotak kecil terbuat dari anyaman bambu atau daun lontar, biasanya dipakai untuk makanan. Ucapan di atas adalah peribahasa jawa yang dipakai untuk sesuatu yang bertemu dengan pasangannya yang serasi, ibarat tumbu dengan tutupnya, klop.

Peribahasa ini memiliki padanan dalam bahasa Arab, mereka berkata untuk sesuatu yang bertemu jodohnya yang pas, “Wafaqa Syan Thabaqah.” Syan adalah nama seorang laki-laki, Thabaqah adalah nama seorang perempuan, arti ucapan di atas Syan bertemu Thabaqah.

Asy-Syarqi bin Fathami berkata, Syan termasuk orang cerdik di kalangan bangsa Arab, dia berkata, “Demi Allah, aku akan berkeliling sampai aku menemukan wanita yang sepadan denganku untuk aku nikahi.”

Dia berkendara, dia bertemu dengan seorang laki-laki yang berkendara, kebetulan laki-laki ini pergi ke desa yang sama dengan Syan. Keduanya sepakat berjalan bersama. Di tengah perjalanan Syan bertanya kepada laki-laki itu, “Apakah kamu yang membawaku atau aku yang membawamu?” Laki-laki itu menjawab, “Dasar bodoh, mana mungkin pengendara membawa pengendara?”

Keduanya terus berjalan, keduanya melihat tanaman yang hampir dipanen. Syan bertanya kepada kawan perjalanannya ini, “Menurutmu apakah tanaman itu telah dimakan atau belum?” Laki-laki itu menjawab dengan kesal, “Dasar bodoh, apakah kamu tidak melihatnya masih tegak dan belum dipanen?”

Keduanya terus berjalan, keduanya melewati jenazah, Syan bertanya kepada sohibnya ini, “Apakah jenazah itu hidup atau mati?” Laki-laki itu menjawab dengan kekesalan lebih, “Aku tidak pernah menemukan orang yang lebih bodoh daripada dirimu, apakah kamu melihat mereka membawa orang hidup ke kuburan?”

Laki-laki itu membawa Syan singgah di rumahnya. Kebetulan laki-laki ini mempunyai seorang putri yang bernama Thabaqah. Maka laki-laki itu menceritakan ucapan Syan kepada putrinya. Putrinya berkata, “Ucapannya ‘Apakah kamu yang membawaku atau aku yang membawamu’ maksudnya adalah kamu yang berbicara ataukah aku yang berbicara sehingga kita sampai di tempat tujuan. Adapun ucapannya, ‘Menurutmu apakah tanaman itu telah dimakan atau belum’ maka maksudnya adalah apakah pemiliknya telah menjualnya lalu memakan harganya atau belum. Adapun ucapannya tentang jenazah maka maksudnya adalah apakah dia meninggalkan anak yang meneruskan namanya atau tidak.”

Lalu laki-laki itu menemui Syan dan menyampaikan ucapan putrinya kepadanya. “Inilah wanita yang aku idam-idamkan.” Kata Syan dalam hati, tanpa pikir panjang Syan melamarnya kepada bapaknya dan diterima. Setelah keduanya menikah, Syan membawa istrinya pulang ke keluarganya. Ketika mereka mengetahui kepintaran dan kecerdikan wanita tersebut mereka berkata, “Syan bertemu Thabaqah.” Selesai.