Seorang lelaki berkata kepada Umar bin Abdul Aziz -semoga Allah merahmatinya-,“Berilah aku wasiat ! Maka Umar bin Abdul Aziz mengatakan kepadanya :

اِحْذَرْ أَنْ تَكُوْنَ مِمَّنْ يُخَالِطُ الصَّالِحِيْنَ وَ لَا يَنْتَفِعُ بِهِمْ ، أَوْ يَلُوْمُ الْمُذْنِبِيْنَ وَ لَا يَجْتَنِبُ الذُّنُوْبَ ، أَوْ مِمَّنْ يُلْعِنُ الشَّيْطَانَ فِي الْعَلَانِيَةِ وَيُطِيْعُهُ فِي السِّرِّ.

“Hendaklah engkau takut termasuk orang yang bergaul dengan orang-orang shaleh namun ia tidak mengambil manfaat dari mereka. Atau, ia mencela orang-orang yang berbuat dosa sementara dirinya tidak menjauhkan diri dari dosa-dosa. Atau, termasuk orang yang melaknat setan secara terang-terangan namun justru ia mentaatinya ketika dalam kesendiriannya.”

📚 (Dr. Syauqiy Abu Khalil, “Hikamu al-Ayyaam”, 1/44)