Beberapa saksi mata melaporkan bahwa aparat keamanan Arab Saudi berhasil menembak mati salah seorang bersenjata dan menahan seorang lagi setelah terjadi baku tembak di kota Jeddah, pagi Ahad kemarin.

Para saksi mata tersebut menambahkan, lima personil kepolisian mengalami luka-luka ketika salah seorang dari kelompok bersenjata menembakkan peluru ke arah aparat keamanan yang melakukan penyergapan ke kontrakan yang dihuninya di kawasan perumahan, sebelah utara kota Jeddah. Dalam kontak senjata itu, seorang wanita mengalami luka-luka.

Brigadir Manshur at-Turki, juru bicara kementerian dalam negeri Arab Saudi mengatakan bahwa sergapan yang dilakukan pihak keamanan bertujuan untuk menangkap para buronan pihak kepolisian itu namun tiba-tiba pihak keamanan dihujani beberapa tembakan, salah satunya menggunakan granat tangan.

Para saksi mata menyebutkan bahwa korban yang terbunuh itu bernama Sa’d al-Yubi. Mereka melihat jasadnya bergelimang darah dalam keadaan terseret keluar gedung setelah terjadi kontak senjata. Sementara beberapa sumber keamanan mengatakan, serangan itu terjadi setelah Ibrahim al-Yubi, salah seorang kerabat Sa’d yang sudah lama diincar aparat, sampai ke Jeddah dan menemui saudaranya itu.

Aparat keamanan berusaha menerobos masuk kontrakan tersebut pukul 06.30 pagi, waktu setempat, hanya saja dihadang dengan beberapa tembakan. Lalu setengah jam kemudian datang beberapa penambahan aparat yang akhirnya berhasil menerobos masuk gedung tempat kedua buronan tersebut sedang berada.

Pihak kepolisian yang berada di lokasi baku tembak menyebutkan, Sa’d dan Ibrahim merupakan dua orang buronan pihak kepolisian. Akan tetapi Brigadir Turki mengatakan, bisa jadi orang yang berhasil ditahan itu saja yang termasuk buronan yang akan ditangkap.

Kontak senjata tersebut terjadi kurang dari seminggu pasca warning yang dikeluarkan kedubes Amerika di kerajaan Arab Saudi seputar akan semakin bertambahnya intensitas teror yang mengancam kota Jeddah, salah satunya serangan yang dilakukan sekelompok orang bersenjata terhadap konsulat jenderal Amerika di sana sejak tiga bulan yang lalu. (istod/AH)