suriahAnak-anak Suriah mati tergeletak di dalam tenda-tenda pengungsian yang terselimuti salju sangat dingin.
Sementara para jurnalis majalah Charlie Hebdo tewas dalam ruangan ber-AC di atas meja-meja mereka yang indah menawan.
Tiada bedanya antara kematian dengan kematian yang lain, mungkin yang beda hanya dalam kehidupan.

Anak-anak Suriah mati dalam permainan yang tiada mereka mengerti dan peperangan kotor yang tiada mereka ketahui sebabnya, padahal tiada peran mereka sedikit pun di dalamnya.
Adapun para jurnalis Majalah di Perancis, mereka mati karena tindakan mereka, yang mereka sebarkan – meskipun berbahaya dan menakutkan – kepada lebih dari satu milyar muslim di seluruh dunia, di antaranya enam juta muslim yang hidup di Perancis.

Anak-anak Suriah membeku di tanah yang lapang dan dunia hanya memperlihatkan mayat-mayat mereka dalam sekilas warta yang tidak lebih dari satu menit.
Sementara para jurnalis Majalah di Perancis, mereka disiarkan selama berjam-jam secara lengkap, dan para pemimpin dunia adidaya saling berlomba memberikan pernyataan sedih dan kecaman …mereka ungkapkan hal itu dengan penuh kesedihan dan kepedihan, bahkan terkadang sampai pada perbuatan yang bodah.

Obama berdiri dan terdiam satu menit untuk mengenang korban pembantaian Majalah..namun dia sama sekali tiada pernah berdiri walau beberapa detik untuk mengenang para korban anak-anak Suriah.
Putin menyatakan insiden itu sebagai kejahatan yang keji..tentu dia hanya mengatakan atas insiden yang di terjadi di majalah…adapun apa yang dialami anak-anak Suriah, maka seluruh dunia tahu bahwa dia juga ikut andil di dalamnya:

Bagaimana anda mejadi begitu manusiawi di satu sisi, namun di sisi lain anda adalah seorang pembunuh?!!
Tiada bedanya antara kematian dengan kematian yang lain, mungkin yang beda hanya dalam kehidupan.

Para karyawan di majalah Prancis: Mereka telah dibantai oleh para teroris ekstirmis yang kejam.
Anak-anak Suriah: mereka telah dibunuh oleh banyak negara, undang-undang, media informasi, organisasi dan yayasan yang dikendalikan oleh para ahli.. namun di pungkasnya salju yang dingin menjadi kambing hitam atas kematian mereka.
Tiada bedanya antara kematian dengan kematian yang lain, mungkin yang beda hanya dalam kehidupan.

Masih dalam minggu ini:
Jatuh korban tewas di perbatasan utara Arab Saudi.
Korban tewas dalam ledakan bom di Irak.
Puluhan korban tewas di kota Shan’a.
Korban tewas di Suriah, Libanon, Libya, Mesir, Palestin dan Yaman.
Tersebar di sana sini dan di atas hamparan peta darah.
Dan..korban tewas di Paris.
Tiada bedanya antara kematian dengan kematian yang lain, akan tetapi….apakah di sana ada perbedaan antara pembunuh dengan pembunuh yang lain?! …terkadang: iya, ada!

Inilah dunia barat yang besar dan menakjubkan yang telah menyuguhkan bagi manusia banyak sekali kemudahan dan penemuan yang luar biasa: nilai kemanusiannya cacat !
Yang hanya bersedih pada momen yang diinginkan, yang alirkan air mata atas suatu peristiwa tertentu namun lupa atas peristiwa-peristiwa lainnya.
Inilah “Barat” yang terpaku di depan media dengan rasa galau mengikuti proses penyelamatan kucing kecil yang tersangkut mati di atas pohon.
Lantas dengan antusias para jurnalis mewartakan berita itu dengan lengkap karena kesedihannya yang sangat… namun ketika berita selanjutnya disiarkan tiada terlintas getaran rasa sedikit pun: Sesungguhnya sekelompok tentara negara barat telah menghanguskan suatu kampung di Afghanistan karena dugaan adanya teroris ketika pesta pernikahan di kampung itu!

Saya tidak membenarkan rasa kemanusiaan semacam ini, yang hanya tergetar oleh kematian seekor kucing dan tiada tersentuh sama sekali oleh kehancuran suatu kampung.
Saya tidak membenarkan kesedihan semacam ini, yang tiada bersedih ketika atap-atap rumah runtuh menimpa anak-anak Gaza selama sebulan penuh.

Perhatikanlah wahai “orang-orang Barat” korban-korban tewas yang tertata di dekatmu, bandingkanlah dengan korban-korban yang tewas di timur… niscaya akan membuatmu takut perbedaan jumlah mayat-mayat yang kalian tinggalkan di belakangmu !

Dahulu, bahkan masih terus berlanjut, “orang-orang Timur” datang kepadamu – umumnya – untuk mencari profesi yang terhormat, pengetahuan, dan kehidupan yang aman… dan anda berikan hal itu kepada mereka. Adapun anda datang kepada mereka (negeri orang-orang timur) – umumnya – untuk membunuh, menjajah dan mencuri kekayaan mereka.

Berapa banyak dari mereka yang telah anda bunuh selama lima abad yang lalu ?
Apakah pikiran anda ragu bahwa saya dalam kesempatan ini membolehkan pembunuhan? .. tidak… saya membenci pembunuhan apapun pekerjaan mereka dan pemikiran yang memotivasi mereka… saya benci pembunuh yang datang dengan berkedok sebagai teroris yang dituntun oleh pemikiran yang salah dan kemarahan yang menggebu-gebu, atau tentara barat yang diangkut oleh pesawat melewati samudera untuk mengirim pasukan yang dilengkapi alat-alat tempur modern… saya sama sekali tidak menghalalkan hal itu…saya ingin memperingatkan anda dengan suatu pemandangan yang anda hidup di dalamnya namun anda tidak melihat dengan sempurna apa yang di sekitarnya….saya memperingatkan anda tentang jiwa kemanusiaanmu yang memberikan bantuan kepada orang yang berduka atas tindakan kriminal pembunuhan di sini, namun anda turut andil di sana dengan jutaan kriminal pembunuhan…saya tidak terlalu perhatian dengan korban tewas di pihakmu, sementara korban tewas orang-orang timur tersebar di setiap pelosok, dan anda sebagaimana yang anda ketahui turut andil dalam setiap peristiwa: hal itu banyak dibantu oleh pemerintahan-pemerintahan yang diktator dan undang-undang yang zalim, sehingga terdapat di setiap rumah korban tewas karena senjata anda yang mematikan, anda juga ikut andil dalam merampas setiap apa yang dimiliki oleh orang lain, bagi anda – meskipun semua itu anda klaim untuk menghapus diskriminasi – pemandangan itu terasa lebih kecil!

Camkan hal itu dariku Wahai “Orang-orang Barat”, baik yang penakut, seniman, peneliti, penemu, yang suka memberikan perubahan dan yang suka berubah: “Setiap api yang anda kobarkan di dunia ini niscaya kobaran itu akan sampai kepada anda, meskipun selang berapa lama kemudian!”

Ditulis oleh: Muhammad Al-Rathayyan

Diterjemah oleh Saed As-Saedy, sumber : http://www.al-madina.com