PROPOSAL PROGRAM
IDUL ADHHA (Al-Adhohi)
SIWAKZ ALSOFWA

MUQODDIMAH

Segala Puji hanya milik Allah Subhanahu wata’ala, kita memuji, memohon ampunan dan pertolongan hanya kepada-Nya, kita berlindung dari kejahatan diri dan keburukan amal kepada-Nya.Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah Subhanahu wata’ala maka tidak ada seorangpun yang dapat menyesatkannya dan barang siapa yang disesatkan oleh Allah maka tidak seorangpun yang dapat memberikan petunjuk kepadanya: Aku bersaksi tiada sesembahan yang hak kecuali Allah, tiada sekutu bagi-Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.

LATAR BELAKANG

Realisasi dakwah ternyata tidak semudah dan sesederhana yang kita bayangkan bak membalikan telapak tangan atau tidak juga seperti teori yang tertulis di buku-buku dakwah. Begitu pelik dan kompleksnya permasalahan dakwah di dalam lapangan atau ketika kita mempraktikannya. Kita baru akan merasakan betapa seorang dai dibutuh-kan kesabaran yang super-ekstra di dalam menghadapi dan mengatasi problem-problem dakwah, baik yang berkenaan dengan objek dakwah itu sendiri atau dalam mencari metode-metode dan kiat-kiat agar dakwah itu bisa diterima dan menjadi pen-cerahan buat masyarakat yang sudah semakin jauh dari nilai-nilai dan ajaran-ajaran Islam.

Maka dalam hal ini, Yayasan Al-Sofwa, yayasan yang berorentasikan dakwah terus berjuang di dalam mendakwahkan umat Islam untuk kembali ke jalan Allah yang lurus persis sebagaimana ajaran yang pernah dibawa oleh Nabi akhir zaman penutup para Nabi dan Rasul dan didakwahkan serta diamalkan oleh tiga generasi terbaik dan terpuji di mata Allah dan Rasul-Nya yakni para SALAFUSH SHOLEH (sahabat, tabi’in, dan tabi’it tabi’in).

Di antara kegiatan dakwah, sekaligus salah satu kiat dan upaya dalam menarik simpati umat agar menerima dan mengamalkan dakwah Islamiyah, Yayasan Al-Sofwa mengada-kan acara penyembelihan hewan qurban, yang nantinya akan dibagikan kepada kaum muslimin, diharapkan dengan kegiatan ini hati mereka dapat kita beli dan mau menerima misi Yayasan (dakwah Islamiyah).

DASAR PEMIKIRAN

Penyembelihan hewan qurban pada tanggal 10 dzul hijjah, ditambah pada hari tasyrik (11, 12, 13 bulan dzulhijjah) merupakan bagian dari syariat Allah yang harus ditegakkan, sebagai bentuk pendekatan dan ketundukkan diri seorang hamba terhadap Rabbnya sekaligus rasa syukur atas karunia yang diberikan-Nya kepadanya. Penyem-belihan hewan qurban ini juga merupakan sunnah Rasulullah, sangat dianjurkan kepada kaum muslimin yang telah diberikan karunia Allah berupa kelebihan harta dan keluasan rizki, sebagaimana firman Allah,

« فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ » الكوثر : 2.
Artinya:
Maka sholatlah karena Rabbmu dan berkorbanlah. (al-Kautsar: 2)

dan hadits Rasulullah,
«مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ, وَلَمْ يُضَحّ, فَلاَ يَقْرَبَنَّ مُصَلاّنَا» رواه ابن ماجة وحسنه الألباني.
Artinya:
Barang siapa yang diberikan kelapangan (rizki/ kelebihan harta), dan tidak berkorban (menyembelih hewan qurban), maka janganlah sekali-kali ia mendekat ke musholla kami. (H.R. Ibnu majjah, hadits hasan menurut syeikhِ Albani)

Penyembelihan hewan qurban disamping ia merupakan ibadah dan perintah Allah yang mulia, juga merupakan sunnah Rasulullah yang harus kita hidupkan, di mana kita melihat sebagian besar umat Islam telah meninggalkan dan mengabaikannya.

Orang-orang kaya dari kaum muslimin tidak peduli dan perhatian terhadap nasib dan kehidupan saudara-saudaranya yang faqir dan miskin. Padahal mereka adalah tanggung jawabnya, yang harus dibantu dan ditunaikan hak-haknya. Kalau bukan mereka (orang-orang kaya dari kaum muslimin), maka siapa lagi yang akan peduli. Apakah kita rela kalau saudara-saudara kita tersebut akhirnya berpindah agama, karena bujukan dan rayuan orang-orang kafir yang menggoda dan menggiurkan dengan mengiming-imingkan bantuan dan materi yang dapat menjamin kehidupan mereka dan mengeluarkan mereka dari krisis dan kesulitan yang berkepanjangan yang mereka rasakan selama ini???

Wahai kaum muslimin, mari kita segera berlomba-lomba untuk menginfakkan sebagian harta kita di jalan Allah, mumpung kita masih diberi kesempatan dan selagi ajal belum menjemput kita, sebelum kita menyesal di kemudian nanti, hari di mana kita akan diminta untuk mempertanggung jawabkan harta dan kenikmatan-kenikmatan yang telah dikaruniakan Allah kepada kita sewaktu hidup di dunia.

Ulurkan tangan-tangan kalian buat saudara-saudara kita yang memerlukan bantuan, akan sangat ironi dan memilukan sekali bagi kita, kalau di hari raya yang sangat berbahagia bagi seluruh kaum muslimin di seluruh penjuru dunia, kita masih melihat dan mendapatkan saudara-saudara kita yang fakir dan miskin tidak dapat merasakan kebahagian seperti apa yang kita rasakan.

Bukankah Allah akan membalasnya dengan sesuatu yang lebih baik dan besar di dunia maupun di akhirat kelak, bahkan melipat gandakan pahala dari harta yang kita keluarkan di jalan-Nya, maka dari itu kenapa kita harus khawatir kalau-kalau harta itu habis atau berkurang??? Allah berfirman,
Artinya:

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah) adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (Karunia-Nya) Lagi Maha Mengetahui. (al-Baqarah: 261)
Rasulullah bersabda,
«وَالله ُفِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ» رَوَاهُ مُسْلِمُ.

Artinya:
Dan Allah senantiasa membantu seorang hamba, selama ia mau membantu saudaranya. (H.R. Muslim)

Dengan begitulah, kita baru benar-benar akan merasakan nikmatnya ber-ukhuwah, merasakan penderitaan yang mereka rasakan. Dengan moment Idul Adhha inilah mungkin kita dapat tergugah dan segera sadar kalau selama ini kita telah banyak dilenakan dan dilalaikan oleh harta dan kekeyaan kita, sehingga mata kita tertutup untuk bisa melihat kesengsaraan mereka, hati kita terkunci dan beku untuk bisa merasakan penderitaan mereka.

Sekali lagi, mumpung kita masih diberi kesempatan berharga dan mahal, boleh jadi ini adalah kesempatan terakhir yang pernah Allah berikan kepada kita atau mungkin kita tidak akan mendapatkannya pada tahun yang akan datang, maka tentunya kita tidak akan menyia-nyiakannya.

TUJUAN

  • Merealisasikan dan menyosialisasikan syariat Allah.
  • Menghidupkan sunnah Rasulullah shollallohu alaihi wasallam
  • Memperat persaudaraan dan kebersamaan dalam naungan tauhid
  • Melatih diri untuk ikhlas dalam menginfakkan sebagian harta kita di jalan Allah.
  • Menghidupkan Syiar Islam
  • Mengimplementasikan perintah Allah dan Rasul-Nya terutama di bulan dzulhijjah
  • Membantu meringankan beban penderitaan kaum dhuafa (fuqoro dan masakin)
  • Turut merasakan penderitaan saudara-saudara kita yang faqir dan miskin dan peduli serta perhatian terhadap nasib dan kehidupan mereka selama ini.
  • Membahagiakan saudara-saudara kita dengan bantuan kita tersebut dan agar dapat turut bersuka cita pada hari raya Idul Adhha.

TEMA KEGIATAN

“ Tebar Hewan Qurban, Layangkan Senyum Ukhuwwah bersama Dhuafa”

BENTUK KEGIATAN

– Penyembelihan hewan-hewan qurban setelah selesai melaksanakan sholat Idul Adhha.
– Pembagian daging-daging hewan qurban kepada yang berhaq menerimanya (kaum fuqoro dan masakin).

– Pemberian bantuan berupa hewan-hewan qurban kepada sejumlah daerah pelosok yang membutuhkan dan membebankan mereka untuk membuat laporan hasil kegiatan dengan melampirkan beberapa poto untuk diserahkan kepada Yayasan sebagai dokumentasi.

SASARAN KEGIATAN

Kaum Dluafa (fuqoro dan masakin dari kaum muslimin). (Terlampir)

WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Idul Adhha:
No Tanggal Jenis Kegiatan Tempat
1 10 dzulhijjah 1425 Penyembelihan hewan qurban dan pembagiannya kepada kaum dhuafa, khususnya mereka yang berdomisili di sekitar Yayasan alSofwa. Masjid AlSofwa
2 10 dzulhijjah 1425 Idem (kegiatan yang sama) Masjid-masjid di sekitar kelurahan Lenteng Agung
3 Idem Idem Di pelosok daerah di Indonesia (terlampir)

H. SUSUNAN PANITIA
Terlampir

ANGGARAN BIAYA
Terlampir

PENUTUP

Akhirnya kami berharap kepada Muhsinin (donatur) untuk berperan serta dalam upaya menjalankan kegiatan ini ,hanya kepada Allah jualah kami mohon pertolongan dan kemudahan serta do’a semoga sebesar apapun sumbangan yang telah diberikan akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda di sisi-Nya Amin.

Jakarta, 23 Syawal 1425 H
Pemegang Amanah
SIWAKZ ALSOFWA
Heru Sunoto

LAMPIRAN I
SUSUNAN PANITIA
IDUL ADHHA
SIWAKZ AL-SOFWA

Penasehat : Ketua Yayasan AlSofwa

Ketua : Heru Sunoto

Sekretaris : Herman

Bendahara : Muhammad Ruliyandi

Seksi-seksi

* Penyembelihan hewan : Waznin Mahfuzh
Musthofa aini
Isnaen Azhar
Suharyanto

* Pembagian daging : Ferdi Gustian
Lukman Haris
Rahmat
Zaenal Abidin
M. Jahrun
Roki Iswandi
Yayan
Widyan

* Dokumentasi : Shandi
Joko D

* Pengawas Pembagian : Kholif Muttaqin
Nandang
Iwan Muhijjat
Yus Firmansyah
Dwi
* Pembantu Umum : Amir Hamzah
Hanif Yahya
Abdullah
Husnul Yaqin
* Kebersihan : Suhaimi

LAMPIRAN II

ANGGARAN BIAYA HEWAN QURBAN (DOMBA)
Harga Kambing: Mulai Rp. 700.000 – Rp. 900.000
NO JUMLAH HEWAN HARGA JUMLAH KETERANGAN/ TEMPAT PELAKSANAAN
1 50 @Rp.700.000,- Rp. 35.000.000,- Masjid AlSofwa
2 20 @Rp.700.000,- Rp. 14.000.000,- Bererapa masjid di Lenteng Agung
3 195 @Rp.700.000,- Rp.136.500.000,- Dai-Dai Yayasan
jumlah Rp.185.500.000,-

ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL, DLL
1. Spanduk Rp.100.000,-
2. Dokumentasi Rp.100.000,-
3. Kesekretariatan Rp.100.000,-
4. Konsumsi Panitia Rp.300.000,-
5. Transportasi Panitia Rp. 50.000,-
Jumlah Rp.650.000,-

AGGARAN KESELURUHAN
1. Hewan qurban Rp.185.500.000,-
2. Operasional Rp. 650.000,-
Total Rp.186.150.000,-
(Seratus delapan puluh enam juta seratus lima puluh ribu rupiah)

NB:
– Anggaran biaya hewan qurban sudah termasuk di dalamnya biaya operasionalnya. (@ Rp.50.000,-)

LAMPIRAN III

1. Daerah Bencana :
a. Nabire
b. Alor, dll
2. Daerah-daerah lain :

No Daerah Tim Pelaksana di Daerah
1. Jakarta Husnul Yaqin, Lc
2 Cianjur Tansyah Abdul Qadir
3 Bogor Muhammad Ruliyandi
4 Bekasi Subakir Ahmad Siraj
5 Serang Muhammad Ruliyandi
6 Bandung Abu Haidar Al-Sundawi
7 Tasikmalaya Abu Qatadah
8 Cirebon Muhammad Thaharah, Lc
9 Brebes Miftah Kisnandar
10 Pemalang Geis Umar Bawazier
11 Randudongkal Hasan Christo
12 Purwokerto
13 Cilacap Asmuji Muhayyat, Lc
14 Boyolali Ahmad Hudhari
15 Temanggung A. Afandi
16 Semarang Ir. Haris Budiatna
17 Madiun Hanifuddin Abdul Mu’in
18 Kediri Hasyim Rifa’i
19 Trenggalek Miftahurrahman Majidi
20 Tuban Harun Al-Rasyid & Abdul Hamid Mashun, Lc
21 Malang A. Hasan Bashari, Lc., M.Ag
22 Gresik Aunur Rofiq Ghufran, Lc
23 Lampung Hadits Yatiran
24 Surabaya Ainur Harits Umar Thayyib, Lc, Mag.