Pertanyaan :

Kita semua tahu sejauh mana permusuhan Iblis terhadap manusia. Lalu, bagaimana Iblis menggoda lebih dari satu orang dalam satu waktu padahal mereka tidak beranak dan tidak menikah ?

Jawaban :

Setan itu sangat banyak, setan bukan satu. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman mengenainya :

أَفَتَتَّخِذُونَهُ وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَآءَ مِن دُونِي وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ بِئْسَ لِلظَّالِمِينَ بَدَلاً

“Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Kahfi: 50)

Setiap manusia mempunyai teman dari setan yang memerintahkan kekejian dan kemungkaran kepadanya. Tetapi siapa yang dilindungi Allah darinya maka ia terlindungi, berkat keperkasaan Allah. Oleh karena itu, wahai penanya, jauhilah segala yang diperintahkan setan kepadamu. Karena Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :

إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا إِنَّمَا يَدْعُوا حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ

“Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (QS. Fathir: 6)

Jika kamu bertanya, “Apakah ajakan setan itu?” Kami jawab, “Mereka menyeru kepada kekejian dan kemungkaran, berdasarkan firman Allah Subhanahu Wata’ala :

الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُم بِالْفَحْشَآءِ وَاللهُ يَعِدُكُم مَّغْفِرَةً مِّنْهُ وَفَضْلاً وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيمُُ

“Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 268)
Dan firmanNya :

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَتَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ وَمَن يَتَّبِعْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ فَإِنَّهُ يَأْمُرُ بِالْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَلَوْلاَ فَضْلُ اللهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ مَازَكَى مِنكُم مِّنْ أَحَدٍ أَبَدًا وَلَكِنَّ اللهَ يُزَكِّي مَن يَشَآءُ وَاللهُ سَمِيعٌ عَلِيمُُ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan.Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar.Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya.Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. An-Nur: 21)

Segala sesuatu yang kamu lihat bahwa jiwamu mencarinya, padahal hal itu diharamkan Allah Subhanahu Wata’ala, maka itu adalah perintah setan. Maka, kamu harus menjauhinya. Karena ini perintah musuhmu, dan musuhmu tidak memerintahkanmu kepada sesuatu yang mangandung kebaikan untukmu.

[Fatawa Syaikh Ibn Utsaimin, jilid 2, hal. 966]

Sumber : Fatwa-Fatwa Terkini, jilid 3, hal: 568-670, cet: Darul Haq Jakarta, diposting oleh Yusuf Al-Lomboky