Tanya :

Assalammu’alaikum Wr. Wb.
Apakah benar ada pintu surga yang bernama Dluha (untuk orang-orang yang senang melaksanakan sholat Dluha) ? kalau benar adakah hadistnya atau dari Al-Qur’an. Atas perhatian dan jawabannya diucapkan terima kasih.
Wassalam Wr. Wb.

Jawab :

Wa’alaikum salam warahmatullahi wabarokaatuh
Shalat dluha memang memiliki keutamaan dan disebutkan di dalam beberapa hadits, diantaranya:

1. Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dzar r.a., dia berkata, Rasulullah SAW., bersabda, “Setiap tulang dan persendian badan dari kamu ada sedekahnya; setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap amar ma’ruf adalah sedekah dan setiap nahi munkar adalah sedekah. maka, yang dapat mencukupi hal itu hanyalah dua raka’at yang dilakukannya dari shalat dua.” (HR.Ahmad, Muslim dan Abu Daud)

2. Hadits yang diriwayatkan oleh Buraidah r.a., bahwasanya Rasulullah SAW., bersabda, “Pada manusia terdapat tiga ratus persendian yang dia harus bersedekah dari tiap persendiannya.” Para shahabat bertanya, “Siapa yang mampu melakukan itu, wahai Rasulullah?.”
Beliau menjawab, “Dahak di masjid yang dikuburnya atau sesuatu yang disingkirkannya dari jalan. Bila dia tidak mampu (juga), maka cukup dengan dua raka’at shalat Dluha.” (HR.Ahmad dan Abu Daud)

3. Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a., dia berkata, “Kekasihku, Muhammad SAW., berwasiat kepadaku agar melakukan tiga hal: Berpuasa tiga hari pada setiap bulan (Hijriah, yaitu puasa putih atau Bidl, tanggal 13,14, 15), Dua raka’at shalat Dluha dan agar aku melakukan shalat witir dulu sebelum tidur.” (HR.Bukhari dan Muslim)

4. Hadits yang diriwayatkan oleh Anas r.a., dia berkata, “Dalam suatu perjalanan, aku melihat Rasululllah SAW., melaksanakan shalat tasbih Dluha sebanyak delapan raka’at, maka tatkala usai, beliau bersabda, ‘Sesungguhnya aku telah melakukan shalat Raghbah (gembira) dan Rahbah (menakutkan); aku memohon kepada Rabbku tiga hal, namun Dia hanya memberi dua dan melarang yang satu lagi. Aku telah memohon kepada-Nya agar umatku tidak ditimpa kemarau berkepanjangan, maka Dia menerimanya; aku memohon kepada-Nya agar musuh tidak dapat mengalahkan mereka (umatku), maka Dia menerimanya; dan aku memohon kepada-Nya agar tidak menjadikan mereka berkelompok-kelompok, namun Dia enggan menerimanya .” (HR.Ahmad, an-Nasa`i, al-Hakim dan Ibn Khuzaimah, kedua ulama terakhir menilai hadits ini shahih)

Demikian diantara hadits-hadits tentang keutamaan shalat Dluha yang kami ketahui dan nilai valid (shahih), sedangkan mengenai hadits yang anda sebutkan itu, kami tidak menemukannya di dalam referensi tentang shalat Dluha (barangkali saja karena keterbatasan dan ilmu kami yang masih sedikit).

Artinya, sekalipun tanpa iming-iming hadits seperti yang anda sebutkan dan ia dianggap tidak ada; maka tidak mengurangi keutamaan shalat Dluha berdasarkan hadits-hadits yang kami sebutkan di atas. wallahu a’lam.
Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarokaatuh