Televisi Mesir melaporkan, aparat keamanan telah memperketat pengamanan pasca terjadinya tiga ledakan yang menghantam lokasi wisata ‘Dahab’ di gurun Sina. Dalam peristiwa yang terjadi senin malam itu, puluhan korban dinyatakan tewas sementara puluhan lainnya mengalami luka-luka. Langkah aparat kepolisian ini diambil untuk mengantisipasi kaburnya para tersangka pelaku peledakan tersebut.

Beberapa informasi menyiratkan, aparat kepolisian menyetop seluruh mobil dan bis yang keluar dari tempat kejadian perkara (TKP) dan melarang warga setempat untuk meninggalkan kawasan tersebut.

Stasiun berita terluas ‘al-jazeera’ mengatakan, aparat keamanan telah memblokir seluruh pintu masuk dan keluar Dahab serta memasang palang keamanan di jalan-jalan utama sementara beberapa tim pencari mayat telah menyebar di TKP.

Aparat kepolisian juga telah menutup perbatasannya dengan negara Zionis untuk mencegah kaburnya para tersangka pelaku ketiga ledakan tersebut.

Dalam pada itu, beberapa sumber media menyebutkan, aparat kepolisian Mesir telah mengumumkan kondisi siaga penuh di luar bandara-bandara di tiga kota; Ghadaqa, Aswan dan Aqshar serta melipatgandakan pelayanan keamanan di pintu-pintu masuk dan keluar tiga kota tersebut.

Aparat juga meningkatkan pelayanan di beberapa titik, memasang matras di seputar hotel-hotel dan lokasi-lokasi wisata serta di sepajang jalan yang dilalui para turis.

Menurut informasi sementara, korban meninggal hingga saat berita ini diturunkan berjumlah 23 orang dan puluhan lainnya mengalami luka-luka, di antaranya 20 orang warga negara Mesir dan 3 orang asing. Sementara korban luka-luka berjumlah 62 orang, 42 di antaranya adalah warga negara Mesir sendiri. Kemungkinan jumlah korban yang jatuh masih akan terus bertambah.

Sejauh ini aparat kepolisian masih menyelidiki motif di balik peledakan tersebut dan siapa pelaku sebenarnya.

Kepada para wartawan, bupati Sina bagian selatan, Mohamed Hani Mutawalli menegaskan, peledakan tersebut merupakan ulah individu belaka dan tidak ada hubungannya dengan organisasi teroris.

Di samping itu, para pengamat politik juga sepakat, negara Zionis ikut terlibat dalam peledakan tersebut. Indikasinya, dua minggu sebelumnya pemerintah Zionis itu telah mengingatkan warganya agar mengosongkan kawasan Sina karena berpotensi terjadi peledakan. Namun begitu peledakan terjadi, para pejabat Zionis pun beramai-ramai menyatakan bahwa tidak seorang warga Israel pun yang menjadi korban.!?

Nampaknya, hari-hari yang akan datang akan lebih menjelaskan lagi siapa dalang sebenarnya di balik peledakan terkutuk tersebut. (ismo/istod/AH)