الــم {1} ذَلِكَ الْكِتَابُ لاَ رَيْبَ ِفيهِ هُدَى لِلْمُتَّقِينَ {2}

Artinya : Alif laam miim , Kitab (al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.

Mukaddimah

Terdapat hadits yang shahih mengenai keutamaan surat Al-Baqarah diantaranya ; sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam :

اقْرَءُوا الْبَقَرَةَ فَإِنَّ أَخْذَهَا بَرَكَةٌ وَتَرْكَهَا حَسْرَةٌ وَلَا يَسْتَطِيعُهَا الْبَطَلَةُ

Artinya : “ Bacalah surat Al-Baqarah, karena sesungguhnya mengambilnya (untuk dibaca dan diamalkan) adalah mengandung keberkahan dan meninggalkannya adalah penyesalan sedangkan para penyihir tak mampu melawannya “.
Begitu juga diriwayatkan oleh Imam At-Turmuzi bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

لا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنَ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ

Artinya : “ Janganlah kalian jadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan, sesungguhnya syaithan lari/kabur dari rumah yang didalamnya dibacakan surat Al-Baqarah “.

Syarah/Keterangan

الم (1
الم : Ia merupakan huruf-huruf “Muqaththa’at” yang ditulis dengan الم dan dibaca dengan “alif laam miim”. Surat-Surat yang dibuka dengan huruf-huruf muqaththa’at berjumlah 29 surat yang diawali (keberadaannya) pada surat al-Baqarah ini dan diakhiri pada surat al-Qalam (yang dimulai dengan) “ن”. Diantara susunan huruf-hurufnya ada yang terdiri dari satu huruf seperti ; ص , ق , ن . Ada pula yang terdiri dari dua huruf seperti ; طه , يس , حم . Dan ada pula yang terdiri dari tiga huruf, empat huruf dan lima huruf sedangkan penafsirannya tidak satupun diantaranya yang tsabit (secara shahih berasal) dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam dan menjadikannya sebagai sesuatu yang mutasyabih (lawan muhkamat) yang hanya Allah Yang Mengetahui dengan ilmuNya adalah lebih dekat kepada kebenaran, karenanya dikatakan : الم artinya : Hanya Allah lah yang mengetahui maksudnya. Dalam kaitannya dengan ini, diriwayatkan dari Abu Bakar dan Ali –radhiallahu ‘anhuma- begitu juga dari ‘Amir asy-Sya’bi dan Sufyan ats-Tsauri, mereka semua berkata : “Huruf-Huruf muqaththa’at adalah rahasia Allah dalam Al-Quran dan dalam setiap kitabNya terdapat rahasiaNya. Huruf-Huruf tersebut adalah termasuk ayat mutasyabih yang hanya Dia lah yang mengetahuinya. Oleh karena itu, tidak selayaknya kita membicarakan apa yang ada didalamnya tetapi kita harus mengimaninya”.

Sebagian Ahlul ‘ilm mengeluarkan dua faedah (dari makna yang tersembunyi) : Pertama, bahwa ketika orang-orang Musyrikun melarang (kaumnya) mendengar Al-Quran karena takut hal itu bisa berpengaruh terhadap jiwa orang-orang yang mendengarnya, maka yang diucapkan pertama kali (kepada mereka) adalah huruf-huruf حم , طس , ق , كهيعـص , dan ini bagi mereka adalah ucapan yang masih asing yang dapat mengalihkan mereka untuk mendengar Al-Quran sehingga (tatkala) mereka mendengarnya, mereka terpengaruh, terkesima lantas beriman dan mendengarnya, dan hal ini sudah cukup sebagai faedah yang dapat diambil. [Adapun dalil bahwa mereka melarang kaum mereka mendengar Al-Quran adalah firman Allah Ta’ala dalam surat Fushshilat (وقال الذين كفروا لا تسمعوا لهذا القرآن والغوا فيه لعلكم تغلبون)]. Kedua, tatkala orang-orang Musyrikun mengingkari Al-Quran sebagai Kalamullah yang diwahyukan kepada RasulNya, Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasallam, maka huruf-huruf ini menjadi tantangan (serius) bagi mereka seakan-akan ia (huruf-huruf tersebut) berkata kepada mereka : “Sesungguhnya Al-Quran ini tersusun dari huruf-huruf seperti ini, maka susunlah/karanglah oleh kalian sepertinya”. Makna dari faedah kedua ini biasanya disaksikan (dibenarkan) oleh penyebutan lafaz Al-Quran setelahnya seperti :

(الم. ذلك الكتاب ) , (الر. تلك آيات الكتاب), (طسم. تلك آيات القرآن).. seakan-akan ayat-ayat seperti itu berkata : “Sesungguhnya Al-Quran tersusun dari huruf-huruf seperti ini maka susunlah/karanglah oleh kalian semisalnya, jika kalian tidak mampu maka hendaknya kalian menerima bahwa sesungguhnya ia (Al-Quran) adalah Kalamullah dan wahyuNya dan berimanlah kepadanya niscaya kalian akan mendapatkan keberuntungan”.

ذلك الكتاب لآ ريب فيه هدى للمتقين (2

Syarah per-kata
ذلك : maksudnya ; هذا (Ini), namun kenapa lafaz هذا dilencengkan kepada (arti) lafaz ذلك karena isyarat dengan لام البعـد mengandung pengertian tingginya kedudukan (المنزلة) dari Al-Quran, derajat serta harkatnya (القدر والشأن).
الكتاب : maksudnya Al-Quran Al-Karim yang dibacakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam kepada manusia. [Lafaz الكتاب diartikan (dalam banyak arti, diantaranya) dengan الفرض (kewajiban) seperti dalam ayat كتب عليكم الصيام yang artinya ; telah diwajibkan kepada kamu berpuasa. Juga diartikan dengan العقد بين العبد وسيده (perjanjian antara seorang hamba dan tuan/majikannya) seperti dalam ayat والذين يبتغون الكتاب yang artinya ; dan orang-orang yang menginginkan perjanjian/akad. Lafaz tersebut diartikan juga dengan القدر (takdir) seperti dalam ayat كتاب الله artinya ; takdir dan qadlaNya ].

لا ريب : artinya لا شك maksudnya ; tidak diragukan lagi bahwasanya ia (Al-Quran) adalah wahyu Allah dan KalamNya yang diwahyukan kepada RasulNya.
فيه هدى : petunjuk kearah jalan yang dapat mengantarkan kepada kebahagiaan dan kesempurnaan di dunia dan akhirat.
للمتقين : bagi orang-orang yang bertaqwa, maksudnya orang-orang yang takut azab Allah dengan berbuat taat kepadaNya ; menjalankan perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya.

Makna ayat secara keseluruhan

Allah Ta’ala memberitahukan bahwa Al-Quran yang diturunkanNya kepada hamba dan RasulNya adalah merupakan kitab yang sangat besar dan agung yang sama sekali tidak mengandung keraguan dan dugaan bahwa ia adalah bukan wahyu Allah dan kitabNya. Hal itu disebabkan ia adalah sebagai mukjizat, disamping petunjuk dan cahaya yang dibawanya bagi orang-orang yang beriman dan bertaqwa hal mana dengan keduanya (iman dan taqwa) dapat mengantarkan mereka kepada jalan-jalan kedamaian, kebahagiaan dan kesempurnaan.

Petunjuk ayat

Diantara petunjuk ayat diatas adalah :
Agar memperkuat iman kepada Allah Ta’ala, kitabNya dan RasulNya serta ajakan agar mencari hidayah melalui Al-Quran Al-Karim.
Menjelaskan keutamaan taqwa dan orang-orang yang bertaqwa.