Sedikit demi sedikit, nampaknya perlawanan bersenjata yang ditunjukkan pentolan Mahakim Islamiah (MI) telah membuahkan hasilnya. Janji mereka akan mengusir pasukan pendudukan Ethiopia yang menginvasi Somalia sejak beberapa waktu lalu mulai ada tanda-tandanya; tanda-tanda pertolongan dari Allah SWT.!

Gerakan Pemuda Mujahidin Somalia (GPMS) berhasil membentangkan kekuasaannya setelah menguasai secara penuh dua perkampungan di ibukota Soamalia, Mogadishu. Pasca serangan bertubi-tubi yang dilancarkan GPMS, pasukan pendudukan Ethiopia yang dibantu pasukan pemerintahan boneka Somalia terpaksa menarik diri dari sana.!

Sejumlah sumber keamanan Somalia menjelaskan, kampung Sus dan Hlo, yang terletak di sebelah utara Mogadishu benar-benar telah dikosongkan oleh pasukan pendudukan Ethiopia dan juga pasukan pemerintahan boneka karena mendapatkan serangan setiap hari dari sejumlah pentolan kelompok perlawanan Somalia dan baku tembak yang hampir terus menerus terjadi di antara kedua belah pihak, yang diselingi dengan lemparan granat dan mortir.

Terkait dengan reaksi rakyat Somalia setempat, dalam waktu yang sama, sejumlah saksi mata menyebutkan, sepeninggal pasukan pendudukan dan kaki tangannya, penduduk kedua perkampungan setempat langsung melampiaskan kegembiraan mereka dengan turun ke jalan setelah selama ini merasa tertekan dan tertindas oleh pasukan pendudukan dan kaki tangannya itu, yang merampas harta mereka.

Sementara itu, sejumlah berita menginformasikan, pasar Bakaro, yang merupakan pasar terbesar di ibukota Somalia telah kembali dibuka setelah ditutup selama tiga hari berturut-turut oleh pasukan pemerintahan boneka. Pasalnya, selama tiga hari tersebut, mereka mendapatkan serangan beruntun dari pasukan perlawanan Somalia di kawasan seputar pasar itu.

Seperti diketahui, pasukan pendudukan Ethiopia telah menginvasi Somalia setelah mendapat sinyal dan dukungan dari Amerika guna menggagalkan ‘proyek Islam’ yang dijalankan pemerintahan Islam, MI. Pasca menguasai Somalia secara total, MI berhasil pula mempersatukan seluruh kabilah Somalia, bahkan berhasil mengendalikan keamanan untuk pertama kalinya di dalam negeri Somalia sejak perang saudara yang dialami benua Afrika dari tahun 1991. (almkhtsr/AH)