Doku Umarov, komandan perlawanan Chechnya mengumumkan berdirinya Emirat Islam Kokaz (EMK) yang meliputi sejumlah republik dan propinsi di kawasan Kokaz yang hingga kini berada di bawah pendudukan Rusia. Ia menegaskan, dirinyalah satu-satunya komandan yang sah EMK tersebut.

Omarov mengeluarkan keterangan yang berisi pengumuman ini. Ia menyiratkan kepada batas geografi EMK, yang mencakup seluruh tanah di propinsi Kokaz di mana kelompok perlawanan telah membai’at dirinya dalam jihad dan perangnya melawan Rusia.

Seperti yang dilansir situs ‘kokazcenter,’ EMK itu terbagi kepada beberapa wilayah, yaitu Dagistan, Chechnya, Angosia, Ostia dan beberapa propinsi yang bertetangga dengannya seperti republik Cabardia dan Balcaria.

Keputusan pengumuman berdirinya EMK tersebut berisi pembukaan, di mana Omarov menegaskan untuk melanjutkan perjuangan dan jihad melawan pasukan Rusia.!

Kemudian ia berbicara kepada seluruh elemen perlawanan di Kokaz dan kaum Muslimin di bumi Oural, Siberia dan beberapa bagian wilayah Rusia untuk mengingatkan mereka akan pendudukan Rusia terhadap Chechnya.

Omarov menyiratkan, pendudukan tersebut merupakan ‘azab’ Allah SWT karena kaum Muslimin jauh dari jalanNya dan tidak menjalankan segala perintahNya.

Omarov juga menegaskan, tujuan perlawanan bukanlan perang semata, akan tetapi tujuannya adalah menerapkan syariat Allah di Chechnya. Ia menegaskan, kondisi sekarang tidak akan berubah kecuali dengan jihad, sebagaimana yang dilakukan Rasulullah SAW setelah hijrah ke Madinah.

Omarov menjelaskan, kemenangan tidak akan terealisasi kecuali melalui ketaatan kepada Allah dan berhenti sebatas aturan-aturanNya. Ia menegaskan kembali, bahwa kalimat ‘La Ilaha Illallah’ menjadi suatu keniscayaan dan harus menjadi simbol bagi setiap Muslim.

Omarov juga menyinggung perlawanan Chechnya melawan Rusia sembari menyiratkan, bahwa hal itu tidak akan berhenti walau sehari pun. Ia menjelaskan, ‘Jauhar Dodayef’ (mantan presiden pertama Checnya yang dibunuh Rusia, Allah Yarhamuh-red) telah menghidupkan perlawanan itu sejak 16 tahun lalu. Sebagai balasannya, ia mendapatkan ‘syahadah’ (mati syahid), insya Allah. Seperti yang juga dialami sejumlah komandan sepeninggalnya.

Keterangan yang dikeluarkan Omarov itu menambahkan, “Sesungguhnya saya mengumumkan kepada seluruh kaum Muslimin, kami akan melancarkan perang terhadap orang-orang kafir di bawah panji ‘La Ilaha Illallah.’ Ini artinya, bahwa Amiriul Mujahidin di Kokaz menolak segala bentuk yang berkaitan dengan ‘Thaghut.’ serta menolak semua undang-undang kafir yang dibuat di dunia.!”

Omarov melanjutkan, “Saya juga menolak semua undang-undang dan sistem-sistem yang dibuat orang-orang kafir di negeri Kokaz. Saya menolak semua nama-nama yang dibuat-buat orang-orang kafir untuk membagi-bagi kaum Muslimin.” Ia menyiratkan kepada sejumlah republik dan propinsi Muslim yang tunduk di bawah pendudukan Rusia di kawasan Kokaz.

Setelah perlawanan tersebut, Omarov mengumumkan berdirinya EMK. Ia menegaskan, permasalahannya tidak kondusif sekarang ini untuk merumuskan batas wilayah EMK tersebut karena pendudukan dan perlawanan masih berlanjut.

Omarov memberikan batasan kerangka perlawanan di Kokaz pada fase yang akan datang dalam poin-poin berikut:

Pertama, Karena Kokaz masih diduduki, maka ia dianggap sebagai ‘Dar Harb’ (negeri yang boleh diperangi). Dan misi pertama kita adalah menjadikan Kokaz sebagai ‘Dar Islam,’ menegakkan syariat Islam di seantero negeri dan mengusir para penjajah.

Kedua, Setelah mengusir para penjajah, kita wajib merebut kembali semua tanah-tanah yang secara historis milik kaum Muslimin. Batasan ini lebih jauh dari batasan kawasan Kokaz saat ini.

Ia menjelaskan, dirinya tidak akan terpengaruh oleh sejumlah penentangan yang diperkirakan akan muncul atas pengumumannya tersebut. Ia tetap menegaskan berdirinya EMK yang meliputi semua ranah propinsi-propinsi Kokaz merupakan langkah pertama dalam menempuh jalan tersebut.

Omarov sangat menyayangkan sikap sebagian orang yang meyakini bahwa musuh-musuh mereka adalah orang yang menyerang mereka secara langsung. Ia menunjuk sikap itu kepada sebagian kelompok perlawanan yang tidak mengutuk pendudukan Rusia di Chechnya.!

Omarov menegaskan, kaum Muslimin di Afghanistan, Iraq, Somalia dan Palestina adalah satu ‘ummah.’ Dan setiap pihak yang menyerang mereka, maka ia adalah musuh Chechnya juga, bukan hanya Rusia saja, termasuk pula, setiap orang yang terlibat dalam perang melawan Islam dan kaum Mulsimin.

Omarov merasa heran dengan orang-orang yang mengingkari sikapnya itu dan kenapa ia menyatakan perang terhadap setiap pihak yang memerangi kaum Muslimin. Ia mengatakan, “Subhanallah! Seakan seluruh dunia saat ini benar-benar tidak sedang melancarkan serangan terhadap kaum Muslimin. Dalam kesempatan ini, saya ingin menegaskan, bahwa politik yang bijak adalah politik yang berpedoman kepada al-Qur`an dan as-Sunnah.”

Dalam kata penutup keterangannya itu, Omarov kembali menegaskan bahwa dirinyalah satu-satunya pemerintah yang sah di seluruh kawasan di mana elemen-elemen perlawanan di Kokaz telah membai’atnya. Ia mengajak seluruh kaum Muslimin di kawasan-kawasan itu agar berkomitmen dengan instruksi tersebut. (ismo/AS)