Pembahasan Ilmiah

‘Alaqah mulai berkembang pada hari ke-15 dan berakhir pada hari ke-23 atau 24. Perkembangan kesempurnaan alaqah itu melalui tahapan-tahapan: berupa seperti cacing yang berenang di dalam air (lihat gambar 4); dan bergantung/menempel di dinding rahim dengan tali umbilicus; dan gumpalan darah tersebut terstruktur di dalam ruang darah dalam bentuk memanjang dan tertutup tanpa adanya gerakan, dan kelihatan seperti darah yang membeku.



Dan sudah menjadi tabiat organ insan, bahwa ia akan menolak sesuatu tambahan organ apapun dari luar dirinya, karena rahim tidak menolak alaqah yang tumbuh di dinding rahimnya, padahal separuh dari alaqah tersebut adalah berasal dari luar dirinya (yaitu dari laki-laki). Dan inilah yang dimaksud oleh sebagian ahli tafsir bahwasannya ruang kosong "synticia" dengan alaqah tidak mengandung unsur antigens.

Gambar 5: Pita pertama (minggu ke-3) yang menempel pada ujung tulang punggung (tulang ekor)

Gambar 6: Ruang indung telur

Gambar 7: Bayi dengan teratroma di bawah ujung tulang belakang

Penting juga disebutkan di sini, bahwa pita pertama "primitive steak" adalah yang pertama kali diciptakan Allah di dalam Janin pada hari ke-14 atau 15, kemudian membentuk semacam tali ikatan "node primitive" (lihat gambar 5). Dan dari pita inilah, terbentuknya sel stem, dan mesoderm, endoderm, dan ektoderm yang kesemuanya akan membentuk badan dan organ-organ yang berbeda, sebagaimana bisa kita lihat pada gambar 6. Dan pada akhir minggu ke-3 menempel pada pita yang pertama tadi, dan kemudian menempati tempat yang disebut region sacrococygeal (daerah yang lemah) di ujung tulang belakang dan sampai sebagian benjolan yang sudah tumbuh di region sacrococygeal (daerah yang lemah) yang disebut teratroma (lihat gambar 7) yang memungkinkan untuk terbentuknya tulang, kulit, dan tulang rawan, tulang, dan juga terkadang gigi. Berbeda dengan benjolan yang tumbuh di daerah-daerah lainnya hanya sebagai tempat tumbuhnya satu organ saja.

Pembahasan Menurut Al-Qur’an dan Al-Sunnah

Perubahan fase-fase nuthfah secara keseluruhan memerlukan waktu lebih dari 10 hari sampai terjadinya pembuahan pada ovum, plasenta yang merupakan organ sejenis tali yang sangat kecil. Tentang hal ini Al-Qur’an menyebutkannya dengan menggunakan kata tsumma (kemudian) dalam firman Allah: