Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,

وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ

“Dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik.” (al-Hujurat: 12)

Sungguh mengherankan orang yang sedemikian perhatian dengan pakaiannya, sedemikian luar biasa ia menjaganya dengan paripurna, namun ia tidak mempedulikan kehormatan saudara-saudaranya Kaum Muslimin. Sedemikian mudahnya ia mengotorinya dan sedemikian mudah ia mencabik-cabiknya. Alangkah baiknya orang yang mengatakan,

أَرَى حُلَلًا تُصَانُ عَلَى رِجَالٍ # وَأَعْرَاضًا تُذَلُّ فَلَا تُصَانُ

يَا هَذَا أَثِيَابُكَ الَّتِي تُبْلَى عَنْ قَرِيْبٍ # أَوْلَى عِنْدَكَ مِنْ عِرْضِ أَخِيْكَ

“Aku melihat pakaian-pakaian yang melekat pada banyak orang sedemikian dijaga dengan baik.
Sementara kehormatan manusia dihinakan, tidak dijaga dengan baik

Wahai kamu, apakah pakaianmu yang sebentar lagi lusuh itu lebih penting bagimu daripada kehormatan saudaramu?”

(Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-Badr, ‘Shiyanatu al-A’radh Aula Min Shiyanati al-Hulal’)