قال تعالى: وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ ءَامَنُوا قَالُوا ءَامَنَّا وَإِذَا خَلَوْ إِلىَ شَيَاطِيْنِهِمْ قَالُوا إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِءُوْنَ {14} اللَّهُ يَسْتَهْزِئُ بِهِمْ وَيَمُدُّهُمْ فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ {15} أُولَـئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الضَّلاَلَةَ بِالْهُدَى فَمَا رَبِحَتْ تِجَارَتُهُمْ وَمَا كَانُوْا مُهْتَدِيْنَ {16}

“Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: ‘Kami telah beriman’. Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: ’Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok’(14). Allah akan (membalas) olokan-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka (15). Mereka itulah yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaannya dan tidaklah mereka mendapat petunjuk”(16). {Q.,s.2/al-Baqarah: 14-16}.

Tafsirannya

Ayat-ayat diatas masih menyinggung masalah orang-orang Munafiq dan kondisi mereka:

(14). Bahwa mereka, lantaran kemunafikan dan kebusukan (hati) mereka; bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman di suatu tempat, mereka memberitahu mereka bahwa mereka beriman kepada Allah dan Rasul serta agama yang dibawa oleh beliau (Ays), (dan apabila mereka kembali) kepada pemimpin-pemimpin mereka yang selalu merencanakan kejahatan kedalam kekufuran; (mereka mengatakan: ‘sesungguhnya kami sependirian dengan kamu…’); konsekuen dalam kekufuran (…kami hanyalah berolok-olok) terhadap orang-orang yang beriman dalam sikap sependirian kami tersebut padahal dalam bathin kami sama sekali tidak sependirian dengan mereka, ataupun kecenderungan kepada mereka (Zub).

(15). (Allah akan (membalas) olokan-olokan mereka…) yakni dengan menimpakan kenistaan dan kehinaan kepada mereka, dendam terhadap mereka serta merendahkan martabat mereka sebagai kemahaadilanNya terhadap hamba-hambaNya yang beriman (dan membiarkan mereka); Dia memberi tangguh kepada mereka (…terombang-ambing dalam kesesatan mereka); dalam kekufuran yang mereka ngotot untuk terus tenggelam didalamnya (Zub).

(16). (Mereka itulah yang membeli kesesatan dengan petunjuk…) yakni mereka menggantikan petunjuk tersebut dengan kesesatan. Sebab kata adh-Dhalaalah artinya adalah keraguan, menyimpang dari tujuan dan kehilangan petunjuk (maka tidaklah beruntung perniagaannya…) yakni mereka tidak memperoleh untung dalam perniagaan mereka karena mereka mengikuti kekufuran ketimbang keimanan (dan tidaklah mereka mendapat petunjuk) dalam tindakan mereka membeli iman dengan kekufuran dan keluarnya mereka dari petunjuk menuju kesesatan, dari jama’ah/persatuan menuju perpecahan, dari rasa aman menuju rasa takut serta dari (mengamalkan) sunnah menuju (perbuatan) bid’ah (Zub).

Petunjuk Ayat

  • Kecaman dan peringatan terhadap orang-orang Munafiq dan tingkah laku mereka yang selalu merubah wajah dalam menghadapi orang; terkadang dengan wajah yang ini dan terkadang dengan wajah yang lain. Dalam sebuah hadits dikatakan: “sejahat-jahat kalian adalah orang yang bermuka dua”. (H.R. Bukhari dan Muslim).
  • Sesungguhnya diantara manusia terdapat syaithan-syaithan yang mengajak kepada kekufuran dan perbuatan-perbuatan maksiat, menyeru berbuat kemungkaran dan melarang berbuat kebajikan/ma’ruf.

Penjelasan tentang hukuman-hukuman Allah yang akan ditimpakan kepada musuh-musuhNya ‘Azza wa Jalla. (Ays)