Kata ‘Iqab (Siksaan) berasal dari kata ‘Aqaba yang menunjukkan makna ‘at-Tilw (selanjutnya).’ Materi ini menunjukkan dua hal: Pertama, mengakhirkan sesuatu dan mendatangkannya setelah yang lainnya. Bila dikatakan, “Fa’altu Dzalika Bi ‘Aqibah.” Artinya aku melakukan itu di akhirnya. Sedangkan kata Ta’qib, maknanya mendatangkan sesuatu setelah yang lainnya (menanggapi). Dari asal kata inilah, Rasulullah SAW dinamakan al-‘Aqib, karena beliau mengakhiri para nabi sebelumnya. Kedua, menunjukkan peningkatan, kesulitan dan kesukaran. Dari sini terdapat kata ‘Aqabah, yang ada di gunung karena sulit mencapainya, kemudian pengertian ini dikembalikan kepada setiap hal yang mengandung kesukaran/kesulitan.

Kata ‘al-‘Iqab’ (siksaan) banyak terdapat dalam al-Qur`an, yaitu dalam 24 tempat. Di antaranya dalam surat al-Baqarah, ayat 196. Kata al-‘Aqibah terdapat dalam 31 tempat, di antaranya dalam surat al-A’raf, ayat 128, dan kata al-‘Uqba terdapat dalam 4 tempat, di antaranya dalam surat ar-Ra’d, ayat 22, dan sebagai kata kerja dalam 6 tempat, di antaranya dalam surat an-Nahl, ayat 126.

Lafazh ‘Aqaba dan derivasinya dipaparkan dalam al-Qur`an dalam 6 aspek: Pertama, dengan makna al-‘Adzab (Siksaan). Ini merupakan makna yang paling banyak digunakan dalam al-Qur`an, di antaranya firman-Nya dalam surat ar-Ra’d, ayat 32, dan semisalnya seperti firman-Nya dalam surat al-Baqarah, ayat 196.

Kedua, dengan makna al-Ghanimah (mendapatkan), di antaranya firman-Nya dalam surat al-Mumtahanah, ayat 11.

Ketiga, dengan makna al-Qatl (membunuh), di antaranya firman-Nya dalam surat al-Hajj, ayat 60. Kalimat ‘Ma ‘Uqiba bihi’ dalam ayat tersebut, bermakna Bimitsli Ma Qutila bihi (Semisal pembunuhan terhadapnya).

Keempat, dengan makna al-Mutslah, di antaranya firman-Nya dalam surat an-Nahl, ayat 126. Kalimat Bi Mitsli Ma ‘Uqibtum dalam ayat tersebut bermakna In Matstsaltum Bi Mitsli Ma Mutstsila bikum (Jika kamu menyiksa [dengan keras] seperti kamu disiksa demikian)

Kelima, dengan makna al-‘Aqibah, yakni akhir/kesudahan sesuatu. Di antaranya firman-Nya dalam surat an-Nahl, ayat 126. Kalimat ‘Aqibatuhuma dalam ayat tersebut bermakna Akhiru Amrihima (akhir/kesudahan perihal keduanya)

Keenam, dengan makna al-Uqba, yakni tempat berlindung. Kalimat ‘Uqba ad-Dardalam ayat tersebut bermakna al-Ma`wa Fi al-Akhirah (tempat berlindung di akhirat).