RIO DE JANEIRO – Seorang hakim Brazil mengatakan bahwa seorang mantan inspektur polisi harus melakukan hukuman berupa layanan masyarakat selama dua tahun karena menyinggung seorang wanita yang mengenakan jilbab di Rio de Janeiro.

Hakim Andrea Teixeira mengatakan dalam putusannya bahwa mantan petugas itu melanggar hukum Brazil yang melindungi kebebasan beragama.

Putusan pada hari Senin (25/4) itu mengatakan bahwa mantan inspektur Raul Oliveira Dias Alves secara verbal menegur wanita itu, seorang warga negara Brazil, di dalam sebuah toko roti tahun lalu.

Dia dengan keras mengeluarkan komentar menghina tentang pakaian dan agama Islamnya, dan menanyakan apa yang dia lakukan di Brazil. Putusan hakim mencatat bahwa dia menunjukkan tanda-tanda mabuk.

Hakim lain akan memutuskan bagaimana Alves melakukan layanan masyarakatnya. Dia juga dilarang bepergian di akhir pekan.

Menurut sensus Brazil tahun 2000, terdapat sekitar 27, 239 Muslim yang tinggal di negara itu, terutama terkonsentrasi di negara bagian Sao Paulo dan Parana. Para pemimpin komunitas Muslim di Brazil memperkirakan bahwa terdapat antara 700,000 sampai tiga juta Muslim, dengan angka terendah mewakili mereka yang secara aktif menjalankan agamanya, sementara perkiraan tertinggi akan mencakup juga anggota nominal.

Terdapat komunitas Muslim yang signifikan di pinggiran industrial kota Sao Paulo dan di pelabuhan kota Santos, serta di komunitas-komunitas yang lebih kecil di Parana di wilayah pesisir dan di Curitiba dan Foz do Iguazu. Komunitas itu sebagian besar beraliran Sunni. Ada kurang lebih 60 Masjid, pusat agama Islam, dan asosiasi Islam di Brazil.

Tren terbaru di Brazil saat ini adalah peningkatan jumlah mualaf di kalangan warga non-Arab. Sebuah sumber Muslim memperkirakan terdapat 10,000 mualaf yang tinggal di Brazil. Negara itu tampaknya telah menjadi sebuah pusat untuk Islam di Amerika Latin. Selama 30 tahun terakhir, Islam semakin terlihat nyata di dalam masyarakat Brazil tidak hanya dengan membangun Masjid, tapi juga perpustakaan, pusat seni, sekolah, dan dengan mendanai koran.

Pertumbuhan Islam di Brazil ditunjukkan dengan fakta bahwa dua dari tiga terjemahan bahasa Portugis dari Al-Qur’an disusun oleh penerjemah Muslim di Sao Paulo. (smc/an)