Penduduk kota Fallujah, senin mulai melakukan prosesi pemindahan terhadap rangka dan mayat para mujahidin -semoga Allah jadikan mereka Syuhada- yang gugur dalam pertempuran Fallujah II. Mereka sebelumnya dikuburkan di kebun-kebun dekat rumah, lapangan-lapangan umum dan pekuburan al-Farouq, di utara Fallujah –yang sekarang sudah menjadi salah satu kamp militer tentara pendudukan Amerika pasca usainya perang-. Para penduduk mulai memindahkan mereka ke pekuburan Syuhada di tengah kota Fallujah.

Koresponden sebuah situs Islam terkenal di Timur Tengah menjelaskan bahwa para keluarga mujahidin yang gugur tersebut telah memindahkan sejumlah besar mayat dan besok (selasa) akan rampung pemindahan seluruh mayat. Mayat-mayat dan kerangka itu sebagian besarnya terdiri dari anak-anak dan kaum wanita di samping para mujahidin yang gugur dalam pertempuran –semoga Allah jadikan mereka syuhada-.

Koresponden tersebut menegaskan, pemindahan itu telah dikoordinasikan bersama para ulama di kota itu, para khatib masjid dan keluarga mujahidin yang gugur. Jasad-jasad tersebut telah dipindahkan dari pekuburan syuhada Fallujah di pusat kota diiringi para keluarga korban yang keluar dengan inisiatif sendiri seraya memekikkan ucapan seperti, “Wahai para pemberani, kami akan terus berjuang mengikuti jejakmu.”

Berdasarkan laporan koresponden tersebut, terjadi suatu pemandangan yang sangat mengherankan, yaitu bahwa kebanyakan mayat yang dipindahkan tersebut masih tampak baru bahkan masih mengucurkan darah segar seakan baru beberapa jam saja terbunuh padahal sudah berbulan-bulan. Untuk menegaskan kejadian itu, salah seorang yang ikut prosesi pemindahan itu bersumpah kepada koresponden tersebut bahwa darah salah seorang dari mujahidin itu telah membasahi tangannya ketika ia memindahkannya dari lupa di mana ia dikuburkan sebelumnya ke dalam kotak agar mereka bisa membawanya ke pekuburan syuhada, di pusat kota Fallujah.

Koresponden itu kemudian menegaskan bahwa di antara para mujahidin –semoga Allah jadikan mereka syuhad- terdapat beberapa orang Arab dari berbagai kewarganegaraan seperti Yordania, Suria, Yaman, Mesir, Saudi Arabia dan Kuwait.

Dalam pada itu, di saat prosesi itu berlangsung beberapa helikopter Amerika terbang di atas kumpulan para pelayat dengan tujuan memprovokasi dan melukai hati mereka. Helikopter-helikopter itu turun hingga pada ketinggian paling minimal di atas kepala para pelayat.

Koresponden itu juga melaporkan bahwa ada sejumlah besar kuburan sebelum itu yang tidak diketahui pemiliknya dan hanya bertuliskan, “Sekumpulan daging yang tidak diketahui identitas pemiliknya.” (ismo/AS)