BERLIN – Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu keberatan dengan penggunaan kata ‘teroris Islam’ dalam istilah yang digunakan Menteri Dalam Negeri Hans Peter Friedrich saat pertemuan keduanya di Jerman, Jumat malam pekan lalu.

Pada malam itu, Friedric menyebut pemerintah Jerman tengah melawan segala jenis teroris termasuk rasis dan teroris Islam.

“Dalam satu menit saya berbicara, saya tidak pernah menggunakan istilah teroris Kristen ataupun Neo Nazi si Pembunuh untuk mendeskripsikan pembunuhan terhadap imigran Turki di Jerman. Jadi, Anda tidak bisa mengatakan teroris Islam,” tegas dia, seperti dikutip todayszaman.com, Senin (5/12).

Freidrich sempat berargumentasi bahwa penggunaan frase teroris Islam untuk merujuk pada kelompok-kelompok seperti Alqaidah. Namun, Devutoglu menyanggahnya dengan sepakat menyebut Alqaidah sebagai teroris tapi tidak dengan penggunaan kata ‘Islam’ atau ‘Kristen’.

Sebelumnya, November lalu, kelompok neo-Nazi bertanggung jawab atas pembunuhan terhadap delapan imigran Turki dan seorang imigran Yunani. Hingga saat ini, pemerintah Jerman berjanji akan menyelesaikan kasus tersebut.

Namun, pemerintah Turki menilai Jerman terlalu lambat menyelesaikan kasus tersebut. Pemerintah Turki pun berjanji akan langsung menangani setiap kasus yang berkaitan langsung dengan imigran asal Turki tanpa melalui pejabat Jerman.(rpblk)