Kisah ke-16

Masuk Surga Setelah Meniggalkan Kekufuran, Padahal Belum Pernah Sujud Kepada Allah

Abu Hurairah radhiallahu `anhu pernah berkata: “Tahukah kalian siapakah orang yang masuk Surga tetapi tidak pernah shalat walaupun sekali?” Kemudian dia sendiri yang menjawab: “Dia adalah Amr bin Tsabit”.

Ibnu Ishaq berkata bahwa Hushain bin Muhammad pernah berkata: “Aku bertanya kepada Mahmud bin Labid, ‘Bagaimana kisah Amr bin Tsabit itu?’, ia menjawab, ‘Dulunya, Amr bin Tsabit itu menolak agama Islam. Akan tetapi, saat terjadi perang Uhud dia menjadi simpatik kepada Islam. Kemudian dia mengambil pedangnya dan bergabung dengan kaum muslimin. Saat perang sedang berkecamuk dia masuk ke kancah peperangan sampai akhirnya dia terluka. Ketika ditemukan oleh orang-orang yang sekabilah dengannya, mereka bertanya, ‘Apa yang membuatmu datang ke mari? Apakah karena kasihan pada kaum kabilahmu, ataukah karena kau ingin masuk Islam?’ Dia jawab, ‘Ya, karena aku ingin masuk agama Islam, aku telah berjihad bersama Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam sehingga aku terluka begini’. Maka Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda, ‘Sungguh dia adalah ahli Surga.’” Dalam riwayat lain disebutkan: Kemudian dia meninggal -karena lukanya- maka dia masuk Surga dan tidak pernah melaksanakan shalat sekalipun.( Fathul Bari Syarh Shahihul Bukhari (6/25) Kitab Al-Jihad, Al-Hafizh Ibnu Hajar bekata: “Sanad hadits ini shahih.”)

Kisah tersebut juga diriwayatkan dengan redaksi lain: Az-Zuhri dan Urwah berkata: “Ada seorang budak hitam dari Habasyah yang tinggal di daerah Khaibar, saat itu dia sedang menggembalakan kambing milik tuannya. Ketika dia melihat penduduk Khaibar telah memegang senjata perang mereka, dia bertanya, ‘Mau apa kalian?’, mereka menjawab, ‘Kami akan memerangi orang laki-laki yang mengaku nabi itu.’

Saat mendengar kata “Nabi” disebut, dia langsung pergi dengan kambingnya menghadap kepada Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam, kemudian bertanya pada beliau, ‘Kepada apa Anda mengajak orang?’, Nabi menjawab, ‘Aku akan mengajakmu kepada Islam, kepada persaksian bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan bahwa aku ini adalah utusan Allah, dan aku juga mengajak agar kau tidak menyembah kecuali kepada Allah’. Kemudian si budak tadi berkata, ‘Apa yang bisa aku dapatkan bila aku mengikrarkan persaksian tadi dan beriman kepada Allah?’. Jawab Nabi shallallahu `alaihi wasallam, ‘Kau akan mendapatkan Surga bila mati atas hal itu.’

Lalu dia masuk Islam dan berkata kepada Nabi shallallahu `alaihi wasallam, ‘Hai Nabi Allah, kambing-kambing ini adalah amanat yang ada padaku.’ Maka Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam menyarankan, ‘Keluarkan kambing-kambing itu dari laskar kami dan lemparilah dengan batu kerikil niscaya Allah akan membantumu memberikan amanat itu pada yang punya.’ Lalu dia kerjakan apa yang diperintahkan oleh Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam dan ternyata kambing-kambing itu kembali pulang kepada pemiliknya, hingga tuannya yang Yahudi itu tahu bahwa budaknya telah masuk Islam. Setelah itu beliau memberikan nasihat-nasihat kepada kaum muslimin.”

Dalam riwayat ini juga disebutkan bagaimana Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam memberikan bendera komando kepada Ali radhiallahu `anhu Dan di bawah kepemimpinan Ali bin Abi Thalib radhiallahu `anhu budak hitam itu meninggal. Kaum muslimin yang ada saat itu menggotongnya ke tempat berkumpulnya pasukan Islam, kemudian memasukkannya ke dalam kemah. Mereka berkata bahwa Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam menengok ke dalam kemah lalu berkata kepada para sahabat: “Sungguh, Allah telah memuliakan budak ini dan menggiringnya menuju kebaikan. Agama Islam telah benar-benar berada dalam hatinya. Sungguh, aku telah melihat di sisi kepalanya dua bidadari yang cantik.”

Al-Hafizh Al-Baihaqi meriwayatkan kisah ini dengan sanadnya dari Jabir bin Abdillah, dia berkata: “Suatu saat kami pernah bersama dengan Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam di perang Khaibar. Kemudian Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam mengirimkan pasukannya lalu datanglah seseorang dengan kambing-kambing yang sedang digembalakannya.” Untuk selanjutnya riwayat ini sama dengan kisah budak hitam di atas. Dalam riwayat tersebut dikatakan bahwa orang tersebut akhirnya terbunuh dalam keadaan syahid, sementara dia tidak pernah bersujud kepada Allah Ta`ala sekalipun!”.