Pertanyaan:

Apa hukum mengkhususkan beberapa ayat tertentu dan mengulanginya dengan jumlah tertentu untuk pengobatan beberapa penyakit khusus; seperti membaca beberapa ayat tertentu dari surat yang ditentukan dan mengulanginya dengan bilangan tertentu untuk penyakit kanker misalnya, dan ayat-ayat yang lain untuk penyakit lainnya dan seterusnya?

Jawaban:

Firman Allah Subhanahu Wata’ala,

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْءَانِ مَاهُوَ شِفَآءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ

“Dan Kami turunkan dari al-Qur`an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Al-Isra`: 82).

Zahir ayat tersebut menunjukkan bahwa dari ayat al-Qur`an ada yang membacanya merupakan sebab kesembuhan dan rahmat. Dikatakan, “Sesungguhnya (min) li bayan al-Jins (untuk menjelaskan jenis) maksudnya sesungguhnya jenis al-Qur`an adalah penawar dan rahmat. Tidak bisa disangkal lagi, sesungguhnya ada beberapa ayat yang diriwayatkan menunjukkan penyembuhan dengannya. Telah diriwayatkan dalam hadits Abu Sa’id bahwa membaca surat al-Fatihah sebagai obat bagi orang yang terkena gigitan ular, maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengakuinya dan bersabda, “Tahukah kamu bahwa ia adalah ruqyah?”( HR. al-Bukhari,Kitab ath-Thibb, no. 5736; Muslim, Kitab as-Salam, no. 2201). Dan dalam hadits yang lain,

فَاتِحَةُ الْكِتَابِ شِفَاءٌ مِنْ كُلِّ دَاءٍ.

“Pembuka al-Kitab (surat al-Fatihah) adalah penawar dari setiap penyakit.” (HR. Ad-Darimi,Kitab Fadha`il al-Qur`an, no. 3370; pengarang al-Misykat menisbahkannya kepada al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman.)

Dan telah diriwayatkan bahwa ayat Kursi adalah penyebab terpelihara dari was-was setan.

Ia mengisyaratkan kepada hadits Abu Hurairah Rhadiyallahu ‘anhu dan di dalamnya, (jin berkata kepadanya, “Biarkanlah saya, saya akan mengajarkan kepada Anda beberapa kalimat yang Allah Subhanahu Wata’ala memberikan manfaat kepadamu dengannya.” Abu Hurairah berkata, “Apakah Itu?” Ia berkata, “Apabila Anda beranjak ke pembaringanmu, maka bacalah ayat Kursi, hingga akhir ayat. Sesungguhnya senantiasa kamu mendapatkan penjagaan dari Allah, dan setan tidak bisa mendekati Anda hingga waktu Shubuh.” HR. al-Bukhari,Kitab al-Wakalah, no. 2311.

Dan telah diriwayatkan atsar-atsar dari kalangan salaf, sahabat dan tabi’in dalam pengobatan dengan sebagian ayat al-Qur`an dan doa-doa Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, dan terbukti manjur tiga ayat sihir dalam surat al-A’raf, Yunus, dan Thaha, maka didapatkan memberi pengaruh dalam menghilangkan sihir dan mengobati orang yang tertahan dari keluarganya (tidak bisa bersetubuh, pent.). Demikian pula membaca Mu’awwidzatain, dan boleh mengulangi bacaan dan isti’adzah sebagaimana yang diriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ketika hendak tidur, ketika beliau ke pembaringannya setiap malam, beliau menggabungkan kedua telapak tangannya, kemudian meludah sedikit padanya, beliau membaca pada keduanya surat al-Ikhlash, al-Falaq, dan an-Nas, kemudian beliau mengusap bagian tubuh beliau yang bisa diusap, beliau memulai dengan kedua tangannya atas kepala, wajah, dan bagian depan tubuhnya. Beliau melakukan hal itu sebanyak tiga kali. (HR. al-Bukhari, Kitab Fadha`il al-Qur`an, no. 5017). Maka tidak perlu diingkari orang yang melakukan hal itu atau seumpamanya. Wallahu a’lam.

(Fatwa Syaikh Abdullah al-Jibrin yang beliau tandatangani)

Sumber : Fatwa-Fatwa Terkini, jilid 3, hal:155-156, cet: Darul Haq Jakarta, diposting oleh Yusuf Al-Lomboky