1. Kami telah meriwayatkan di Shahih Muslim (Kitab al-Ilmi, Bab Man Sanna Sunnatan Hasanah 4/ 2060, no. 2674) dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda,

مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى،كَانَ لَهُ مِنَ اْلأَجْرِ مِثْلُ أُجُوْرِ مَنْ تَبِعَهُ، لاَ يَنْقُصُ ذلِكَ مِنْ أُجُوْرِهِمْ شَيْئًا

“Barangsiapa menyeru kepada petunjuk maka dia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun.”

Karena itu saya ingin membantu orang-orang Yang mencintai kebajikan dengan memberikan petunjuk dan memudahkan jalannya, menjelaskan dan menunjukkan bagaimana menjalaninya.

Di awal kitab saya menyebutkan pasal-pasal penting di mana ia dibutuhkan oleh penulis kitab ini dan para pemerhati lainnya. Jika di kalangan sahabat terdapat nama yang tidak dikenal di kalangan orang-orang yang tidak memiliki perhatian terhadap ilmu, maka saya akan memberi syarat dengan mengatakan, “Kami meriwayatkan dari fulan, seorang sahabat,” agar predikatnya sebagai sehabat tidak diragukan.

Di dalam kitab ini saya hanya membatasi diri pada hadits-hadits yang tercantum di kitab-kitab hadits yang terkenal yang merupakan dasar-dasar Islam, di mana kitab-kitab tersebut ada lima, yaitu: (Dikategorikannya Sunan Ibnu Majah sebagai kitab keenam dari kelima kitab di atas tidak terjadi kecuali pada waktu yang cukup jauh sesudah itu). Shahih al-Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud, Sunan at-Tirmidzi, dan Sunan an-Nasa’i. Dan terkadang saya sedikit meriwayatkan dari kitab-kitab yang masyhur selainnya. (Di sebagian naskah tercantum, “Dari kitab-kitab yang masyhur dan selainnya.” Dan apa yang aku cantumkan adalah lebih shahih).

Adapun kitab-kitab juz dan musnad maka saya tidak menukil sedikit pun kecuali di tempat-tempat yang sangat jarang. Saya tidak menyebutkan hadits dhaif dari kitab rujukan hadits yang terkenal kecuali sesekali, itu pun dengan penjelasan tentang kedhaifannya, Yang umum saya sebutkan adalah hadits yang shahih. Oleh karena itu saya berharap kitab ini menjadi rujukan yang dipegang. Kemudian dalam setiap bab saya tidak menyebutkan kecuali hadits-hadits yang maknanya jelas.

Hanya kepada Allah yang Mahamulia saya memohon taufik, pertolongan dan ampunan, hidayah, perlindungan, kemudahan dalam kebaikan yang saya inginkan, kelanggengan di atas berbagai kemuliaan, disatukannya diriku dengan orang-orang yang saya cintai di surgaNya dan bentuk-bentuk kebahagiaan yang lain. Cukuplah Allah sebagai penolongku dan Dia adalah sebaik-baik pelindung. Tiada daya dan kekuatan kecuali karena Allah, kepadaNya saya menyerahkan urusanku, kepada Allah saya menitipkan agamaku diriku, kedua orang tuaku, saudara-saudaraku, orang-orang yang saya cintai, semua orang yang telah berbuat baik kepadaku, seluruh kaum muslimin dan seluruh apa yang dengannya Dia memberikannya sebagai nikmat kepadaku dan kepada mereka dalam perkara-perkara akhirat dan dunia, karena jika Allah dititipi sesuatu niscaya Dia menjaganya dan Dia adalah sebaik-baik penjaga.
Bersambung…

Sumber: dikutib dari Buku “Ensiklopedia Dzikir dan Do’a Al-Imam An-Nawawi Takhrij & Tahqiq: Amir bin Ali Yasin. Diterbitkan oleh: Pustaka Sahifa Jakarta. Oleh: Abu Nabiel)