Saudaraku yang sedang sakit,
Semoga Allah menyembuhkan Anda dan menjadikan Anda sebagai kekasihNya, baik di dunia maupun di akhirat. Semoga Allah melimpahkan nikmatNya kepada Anda baik sb ecara lahir maupun batin. Semoga pula Anda termasuk golongan yang apabila mendapatkan kenikmatan bersyukur, apabila mendapat ujian bersabar, dan jika melakukan dosa segera beristighfar. Selanjutnya, manusia tidak akan terlepas dari dua keadaan:

  • Nikmat dari Allah yang tidak terhitung banyaknya yang harus dipertahankan dengan bersyukur.

  • Ujian-ujian dari Allah Subhannahu wa Ta’ala, seperti sakit, rasa takut lapar dan sebagainya. Dalam hal ini yang harus dilakukan adalah bersabar.

Sabar adalah menahan diri dari rasa kesal terhadap takdir, menahan lisan dari mengeluh kepada sesama makhluk yang lemah, dan menahan anggota badan dari perbuatan maksiat, seperti menampar pipi, merobek-robek pakaian dan sebagainya.

Kewajiban Bersabar

Setiap muslim wajib bersabar ketika tertimpa suatu musibah. Namun tidak mengapa bagi si sakit memberitahukan sakitnya tanpa mengeluhkannya kepada sesama makhluk. Lalu hendaknya ia mengatakan: “Ini telah ditakdirkan oleh Allah, dan Allah melakukan apa yang dikehendakiNya. Segala puji bagi Allah dalam segala keadaan. “Katakanlah: ‘Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditentukan oleh Allah bagi kami’.” (At-Taubah: 51).

Keutamaan Bersabar

Banyak ayat Al-Qur’an dan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang memerintah-kan bersabar serta menerangkan keutamaan dan pahalanya. Firman Allah, artinya:
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, ‘sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepadaNya-lah kami kembali’, mereka itulah yang mendapat kesabaran yang sempurna dan rahmat dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Al-Baqarah: 155-157).

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (Az-Zumar: 10).

Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam :
“Dan barangsiapa berusaha sabar, Allah akan menjadikannya bersabar, dan tidak ada seorang pun yang mendapatkan karunia (dari Allah) yang lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran.” (Muttafaq ‘Alaih).

“Sungguh menakjubkan perkara orang mukmin itu, semua urusannya baik baginya dan hal ini tidak dimiliki siapa pun kecuali orang mukmin, jika dia mendapatkan kebahagiaan bersyukur dan itu baik baginya, dan jika dia tertimpa musibah bersabar dan itu baik baginya”. (HR. Muslim).

“Tidaklah rasa lelah, sakit, kegelisahan, kesedihan, gangguan dan duka yang menimpa seorang muslim hingga duri yang menusuknya kecuali Allah menghapuskan dosa-dosanya karena hal-hal tersebut.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

“Apabila Allah menghendaki kebaikan pada seorang hambaNya Dia menyegerakan hukuman baginya di dunia, dan apabila Allah menghendaki keburukan pada seorang hambaNya maka Dia menangguhkan dosanya sampai Dia penuhi balasannya nanti di hari Kiamat.” (HR. At-Tirmidzi dan di hasankannya).

“Sungguh besarnya pahala setimpal dengan besarnya cobaan-cobaan; dan sungguh Allah Ta’ala apabila mencintai suatu kaum diujiNya mereka dengan cobaan. Untuk itu, barangsiapa yang ridha maka baginya keridhaan dari Allah, sedang barangsiapa yang marah maka baginya kemarahan dari Allah.” (HR. At-Tirmidzi dan meng-hasan-kannya).

“Senantiasa cobaan menimpa seorang mukmin baik pada dirinya, anaknya ataupun hartanya sehingga dia memjumpai Allah dalam keadaan bersih dari dosa.”

Anjuran Berobat

Orang yang sakit dianjurkan untuk berobat dengan cara dan obat-obatan yang dibolehkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit kecuali menurunkan pula penangkal (obatnya), maka berobatlah kalian.” (HR. Al-Hakim dan Ibnu Hibban dan men-shahih-kannya).

Tidak dibenarkan berobat dengan cara dan sesuatu yang haram, seperti berobat kepada dukun, atau berobat dengan arak, darah, ular, daging monyet ataupun hal-hal lain yang diharamkan dalam Islam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak menjadikan kesembuhanmu pada apa-apa yang diharamkan atasmu.” (HR. Ath-Thabrani dengan sanad shahih).

“Barangsiapa mendatangi seorang dukun dan mempercayai apa yang dikatakannya, maka sesungguhnya dia telah kafir (ingkar) dengan wahyu yang diturunkan kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.” (HR. Abu Dawud).

Do’a-do’a Untuk Orang Sakit

Allah Subhannahu wa Ta’ala memerintahkan hamba-hambaNya senantiasa ber-do’a. Firman Allah:
“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdo’alah kepadaKu, niscaya akan Kuper-kenankan.” (Al-Mukmin: 60).

“Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkanku .” (Asy- Syu’ara: 80).

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam biasanya meletakkan tangannya pada tubuh orang yang sakit seraya berdo’a:
“Ya Allah Tuhan segenap manusia, hilangkanlah sakit dan sembuhkan-lah, Engkaulah Yang Maha Penyembuh, tiada kesembuhan kecuali dengan penyembuhanMu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit.” (Muttafaq ‘Alaih).

Beliau juga mengajarkan kepada sahabatnya yang sakit untuk berdo’a, seraya bersabda:
“Letakkan tanganmu pada bagian tubuhmu yang sakit dan ucapkan: ‘Bismillah’ Tiga kali, kemudian ucapkan ‘A’udzu bi ‘izzatillahi wa qudratihi min syarri ma ajidu wa uhadzir’u (Aku berlindung kepada keagungan dan kekuasaan Allah dari keburukan yang aku dapati dan aku takutkan) sebanyak tujuh kali.” (HR. Muslim). Sahabat tersebut berkata: “Maka aku lakukan (nasihat beliau) dan Allah pun menghilangkan penyakit yang selama ini aku derita”.

Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Orang Sakit

  • Seorang muslim yang sedang sakit hendaknya bersangka baik kepada Allah, bahwa Allah akan mengasihinya dan tidak menyiksanya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jangan sekali-kali salah seorang di antara kalian mati kecuali dalam keadaan berbaik sangka kepada Allah.” (HR. Muslim).

  • Berada antara takut dan penuh harap, takut pada siksa Allah dan berharap pada keluasan rahmatNya, Rasulullah bersabda:
    “Tidaklah menyatu (rasa takut dan harapan) dalam hati seorang hamba pada saat seperti ini (sakit) kecuali Allah mengabulkan harapannya dan memberikan kepadanya rasa aman dari apa yang ditakutkannya.” (HR. At-Tirmidzi dengan sanad hasan).

  • Tidak mengharapkan kematian meskipun penyakitnya sangat parah. Namun kalau terpaksa hendaknya berdo’a: “Ya Allah, hidupkanlah aku selama kehidupan lebih baik bagiku, dan wafatkanlah aku jika kematian lebih baik bagiku. Jadikanlah kehidupan sebagai penambah segala kebaikan bagiku dan kematian sebagai istirahatku dari segala keburuk-an.” (Hadits Anas bin Malik-HR. Al-Bukhari dan Muslim).

  • Jika ada hak-hak orang lain yang menjadi tang-gungannya, baik berupa hutang, amanat atau lainnya hendak-nya bergegas mengembalikan atau menunaikannya.

  • Dibenarkan untuk mewasiatkan sebagian hartanya untuk hal-hal yang baik, dan tidak dibenarkan lebih dari sepertiga. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda tentang wasiat:
    “Sepertiga, dan sepertiga itu jumlah yang besar.” (Muttafaq ‘Alaih).

  • Wasiat yang dibuat tidak boleh bersifat merugikan, seperti berwasiat tidak memberikan harta peninggalannya kepada sebagian ahli warisnya, atau mewasiatkan sebagian hartanya kepada salah seorang ahli waris, karena tidak dibenarkan mewasiatkan harta kepada ahli waris, sebab masing-masing dari mereka telah mendapat bagian waris sebagaimana yang ditentukan syari’at.

  • Hendaknya orang yang sakit selalu menjaga shalat, menghindarkan diri dari apa-apa yang najis dan bersabar dalam beratnya melakukan hal tersebut.

  • Wajib bagi setiap muslim, terutama yang sedang sakit untuk bertobat kepada Allah dari segala dosa.

  • Hendaknya memperbanyak membaca Al-Qur’an,dzikrullah, do’a, istighfar, bertasbih dan bertahlil.

  • Keutamaan Menjenguk Orang Sakit

    Mengunjungi orang sakit merupakan perbuatan mulia, di dalamnya terdapat keutamaan yang sangat agung, pahala yang sangat besar dan ia adalah salah satu hak setiap muslim terhadap muslim lainnya. (HR. Muslim).

    Rasulullah bersabda:“Apabila seorang laki-laki menjenguk saudara muslimnya (yang sedang sakit), maka (seakan-akan) dia berjalan sambil memetik buah-buahan Sorga sehingga dia duduk, apabila sudah duduk maka diturunkan kepadanya rahmat dengan deras. Apabila menjenguknya di pagi hari maka tujuh puluh ribu malaikat mendo’akannya agar mendapat rahmat hingga waktu sore tiba. Apabila menjenguknya di sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat mendo’akannya agar diberi rahmat hingga waktu pagi tiba.” (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Imam Ahmad dengan sanad shahih).

    Mengunjungi dan membesuk orang sakit merupakan kewajiban setiap muslim, utamanya orang yang sangat jelas hubungannya dengan dirinya, seperti kerabat dekat, tetangga, saudara senasab, sahabat dan yang semisalnya. Menjenguk orang sakit adalah di antara amal shalih yang paling utama yang dapat mendekatkan kita kepada Allah, kepada ampunan, rahmat dan SorgaNya.

    Terakhir, hendaknya yang membesuk mendo’akan si sakit:
    “Tidak mengapa, semoga sakitmu ini membersihkanmu dari dosa-dosa, Insya Allah.” (HR. Al-Bukhari).

    Semoga Allah memberi kesehatan kepada Anda dan kita semua. (Abu Bakar).

    sumber :
    * Al-Hadiqatul Yani’ah minal ‘Ulumin Nafi’ah
    * Syaikh Ibrahim bin Jarullah Al-Jarullah.