TIM RELAWAN SIWAKZ ALSOFWA DI ACEH

Segala puji bagi Allah, akhirnya SIWAKZ ALSOFWA setelah mendirikan Posko di bilangan Lenteng Agung, sekaligus bekerja sama dengan BAKORNAS PBP dalam pengiriman relawan ke NAD. Relawan Pertama yang dikirimkan terdiri atas 31 orang. Mereka adalah:
1. Gatot Suryawan, SE
2. Dr. Arief Baraja
3. Suroso Abdussalam, M.Pd
4. Dr. Arief MS
5. Abu Bakar Muhammad Altway, Lc
6. Heru Sunoto, A.KS
7. Binawan Sandi Kusuma, S.Sos
8. Ahmad Amin Syihab, Lc
9. Drs. Iwan Muhidjat
10. H. Guntariko, SH
11. Ibrahim
12. Iyus Firmansyah
13. Abu Saï؟½ad
14. Cahyo
15. Sobri
16. Abul Hasan
17. Syamsul
18. Ikhwanuddin
19. Imron
20. Taufiq
21. Muhtadi
22. Khoirul Mahdi
23. Luqman
24. Endi
25. Ahmad C
26. A. Muna
27. Ahmad B
28. Baharuddin
29. Safaruddin
30. Musa
31. Hamzah

Ke-31 relawan tersebut berangkat dari Tanjung priok bersama dengan rombongan WAPRES dengan menggunakan KM. Egon yang berangkat hari Rabu, 06 Januari 2005 dan sampai di Lhokseumawe hari Ahad, 09 Januari 2005M jam 10.00 WIB.

Relawan membawa misi kemanusiaan dengan SDM yang beragam: dokter, daï؟½i, social worker, tukang kayu, tukang batu, dan SAR.

Pendaratan

Sesampai di Lhokseumawe, tim SIWAKZ ALSOFWA menuju lokasi alternatif pertama, yaitu di Kec. Muara Batu kab. Lhokseumawe setelah sebelumnya melakukan konfirmasi dengan pihak Satkorlak.
Akan tetapi, setelah berjumpa dengan aparat terkait di kecamatan dan juga menemui para korban serta membaca data konkrit yang ada, tim memutuskan untuk mencari alternatif lokasi lain yang jauh lebih berat kondisi.

Akhirnya pada jam 18.00, tim memutuskan menuju Banda Aceh –dengan bekal informasi dari Bakornas PBP dan pemberitaan berbagai media elektronik yang menyatakan Banda Aceh sudah tidak membutuhkan relawan.

Tim yang membawa kendaraan operasional langsung dari Jakarta berupa kijang bertolak menuju Banda Aceh, 21 orang menggunakan Bus Medan ï؟½ Banda Aceh, dan sisanya menumpang di Truk SIWAKZ ALSOFWA yang berisi perbekalan dan bantuan barang. Tim sampai di Banda Aceh jam 02.30 WIB.

Membentuk Posko Gabungan

pAkhirnya Tim setelah bermusyarah dengan tim yang sudah ada dari Lajnah Khoiriyah Jakarta, membentuk POSKO GABUNGAN dengan Tim SIWAKZ ALSOFWA. Posko gabungan tersebut menjadi posko utama dari seluruh posko-posko kecil di daerah di seluruh Indonesia yang membuka layanan penerimaan bantuan untuk Bencana Tsunami di Aceh.
Tim Lajnah Khoriyah diketuai oleh Ust. Maman Suratman, dan Tim Siwakz Alsofwa diketuai oleh Heru Sunoto, A.KS.

Dari hasil musyawarah tersebut, aktivitas layanan yang diberikan meliputi:
1. Layanan Medis
2. Layanan Rehabilitasi mental korban luka dan yang selamat
3. Daï؟½wah Islamiyah, dan
4. Bantuan material.

Kebohongan Publik

Setelah tim relawan melakukan pengamatan keliling kota Banda Aceh, tim kaget dan sangat terhenyak, karena berita selama ini yang menyatakan bahwa Banda Aceh sudah bersih, kehidupan sudah normal, mayat-mayat sudah dievakuasi dan dikuburkan, relawan banyak yang menganggur, ternyata tidak benar. Masih sangat banyak lokasi yang belum pernah terjamah oleh petugas maupun relawan.Korban meninggal masih berserakan di mana-mana. Adapun lokasi yang sudah dibersihkan adalah kantor-kantor pemerintah dan masjid semata. Selain itu, baik pertokoan yang hancur-lebur, taman kota dan rawa-rawa yang menjadi ï؟½danau mayatï؟½ serta kapal-kapal yang ï؟½nangkringï؟½ di jalan-jalan masih sangat banyak.

Langkah Posko Gabungan

Tim memecah anggota menjadi 3 sub-tim:
1. Tim yang bekerja di Pusat Kota Banda Aceh (SAR, Daï؟½i dan Social Worker)
2. Tim yang bekerja di kota Jantho (3 jam arah selatan dari Banda Aceh)
3. Tim medis (5 orang) yang bergerak sesuai kebutuhan lokal.

Hari ini tim sudah menyalurkan bantuan kepada korban yang berada di Jantho, baik berupa beras, pakaian, peralatan shalat, dan uang tunai, bahkan plus 10 da’i dan social worker standby di sana.

Demikian laporan hari ini. Insya Allah akan kami laporkan kegiatan hari Selasa besok beserta gambar-gambarnya. Washallallahu wasallama alaa nabiyyina Muhammad.#abm/10012005#