قَالَ اللهُ تَعَالى: قُلْنَا اهْبِطُوا مِنْهَا جَمِيعًا فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّي هُدًى فَمَن تَبِعَ هُدَايَ فَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ {38} وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِئَايَاتِنَآ أُوْلَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ {39}

“Kami berfirman:”Turunlah kamu dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati,[38]. Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya”.[39] {Q,.s.2/al-Baqarah: 38-39}

Tafsir Ayat

Makna Ayat Secara Global

Allah Ta’ala memberitakan bahwa Dirinya telah memerintahkan Adam, Hawwa’ * dan Iblis agar turun ke bumi. Hal ini terjadi, setelah kedua insan tersebut digoda oleh syaithan supaya memakan buah dari pohon “al-Khuld” yang kemudian dimakan oleh keduanya. Lalu Dia Ta’ala memberitahukan kepada mereka semua bahwa bila mereka mengikuti petunjuk yang datang kepada mereka dan tidak membelot darinya, maka mereka akan merasa aman dan bahagia serta tidak akan merasa takut dan bersedih. Sebaliknya, Dia Ta’ala mengancam siapa saja yang kafir terhadapNya, mendustai RasulNya serta tidak beriman dan beramal shalih akan membuatnya kekal ** di neraka. [Ays]

* Syaikh Abu Bakar al-Jazâiriy berkata: “namanya tidak tercantum di dalam al-Qur’an tetapi hanya disebut dengan simbol “zauj” (pasangan/isteri), akan tetapi di dalam hadits yang shahih nama itu disebutkan sebagai diciptakan dari tulang rusuk Adam ‘alaihissalâm. Adapun rahasia di balik itu (kenapa tidak dicantumkan) adalah sikap “murûah” yang membuat pemilik nama itu enggan menyebutnya.Oleh karena itu pula, wanita selalu diikutkan (dimasukkan) dalam khithab yang diarahkan kepada kaum laki-laki”.[Ays]

** Diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa Nabi Shallallâhu ‘alaihi wasallam bersabda: “adapun penghuni neraka yang mereka itu memang (pantas menjadi) penghuninya, maka mereka tidak akan mati dan juga hidup didalamnya, akan tetapi ada kaum yang disiksa dengan api neraka lantaran kesalahan mereka sehingga mereka mengalami kematian, lalu bila sudah menjadi arang, dia diizinkan untuk mendapatkan syafa’at”. Maksudnya: mereka keluar dari neraka karena mendapatkan syafa’at. [Ays]

Makna per-penggalan

Ayat 38 :
[Kami berfirman:”Turunlah kamu dari surga itu]

[Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu,] : makna al-Huda [petunjuk] adalah Kitabullah [Zub]

[maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku,] : yakni menerima al-Kitab dan mengamalkannya [Zub]

[niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka,] : Kata al-Khauf [kekhawatiran] dalam ayat ini maknanya adalah adz-Dzu’r (kebingungan, kepanikan) dan hanya berkonotasi akan datang [Zub]

[dan tidak (pula) mereka bersedih hati] : kata al-Huzn [bersedih hati] adalah antonim (lawan kata) dari kata as-Surûr (gembira, senang) [Zub]

Ayat 39 :

[Adapun orang-orang yang kafir] : kafir kepada Allah Ta’ala, tidak menerima hidayah/petunjukNya serta tidak mengamalkan kitab-kitab yang diturunkanNya [Zub]

[dan mendustakan ayat-ayat Kami,]
[mereka itu penghuni neraka] : Makna kata shuhbah yang merupakan derivasi dari kata Ash-hâb [penghuni] dalam ayat diatas adalah al-Iqtirân wa al-Mulâzamah (selalu terkait dan konsukuen dengannya) [Zub]

[mereka kekal di dalamnya]

Petunjuk Ayat

Diantara petunjuka ayat diatas adalah:

  • Perbuatan maksiat akan menyebabkan kesengsaraan dan pengharaman (tidak mendapatkan apa-apa)
  • Mengamalkan Kitabullah dan sunnah RasulNya akan menyebabkan rasa aman dan kebahagiaan sedangkan berpaling dari keduanya akan menyebabkan rasa takut, sedih, sengsara dan pengharaman

Balasan bagi pelaku kekufuran dan pendustaan adalah kekal di api neraka [Ays]

(Disadur dari Kitab Aysar at-Tafaasiir li Kalaam ‘al-Aliy al-Kabiir [disingkat: Ays] karya Syaikh Abu Bakar al-Jazâiriy dan Kitab Zubdatut Tafsir min Fath al-Qadîr [disingkat: Zub] karya DR. Muhammad Sulaiman Abdullah al-Asyqar)